Selasa, 28 November 2017

لا يقاس المولد النبوي على الملتقيات السنوية

لا يقاس المولد النبوي على الملتقيات السنوية

من الشبه الجديدة: ما يزعمه بعض الناس من أن الاحتفال بالمولد النبوي جائز مباح ، وأنه بمنزلة إقامة الملتقيات السنوية .
وهذا قياس باطل ، لوجوه عديدة:
الوجه الأول: أن اللقاءات العلمية أو الموسمية ليس الغرض منها تعظيم يوم معين أو شهر معين ، بل المقصود منها: هو ترتيب الوقت المناسب لغرض نشر العلم فقط ، فلهذا يمكنهم تغييره إلى وقت آخر ، بخلاف الاحتفال بالمولد النبوي الذي يراد به تعظيم ذلك اليوم وهو الثاني عشر من ربيع الأول ، فلا يمكنهم تغييره إلى يوم آخر ، فضلا عن تغييره إلى شهر آخر .

فلو قيل لدعاة المولد مثلا: ما رأيكم أن نوحد الرأي على أن نحتفل بالمولد هذه السنة في ربيع ثاني أو في جماد ؛ لرفضوا ذلك ولأنكروه أشد الإنكار .

الوجه الثاني: أن أصحاب المولد النبوي يقصدون تعظيم ذلك الزمان نفسه ، لا أنهم قصدوا مجرد إحياء الكلام على سيرة النبي صلى الله عليه وسلم أو ربط الناس به ، كما يزعم بعضهم ، وهذا بخلاف الملتقيات السنوية ، فإنهم ما أرادوا بها تعظيم الزمان ، بل الزمان عندهم غير مقصود لذاته ، بدليل أنهم يمكنهم أن يغيروه إلى وقت آخر لو أرادوا .

الوجه الثالث: أن الاحتفال بالمولد قد تحقق فيه ضابط العيد ومعناه ، فالعيد: هو الذي يتكرر سنويا ويقصد به الزمان لذاته ، بخلاف الملتقيات السنوية فلم يتحقق فيها ضابط العيد أو معناه كما تقدم .

وهذه الأوجه الثلاثة يدل كل واحد منها على أن مجرد الاحتفال بالمولد بدعة محدثة ، وإن لم يكن معه أي محذور آخر .

الوجه الرابع: أن الملتقيات السنوية العلمية لا تقام فيها بدع أو شيء من الألفاظ أو الأفعال الشركية ، بخلاف الاحتفال بالمولد فإنهم لا يكتفون فيه بمجرد أن يحتفلوا على ذكر السيرة أو الثناء على النبي صلى الله عليه وسلم ، بل يقيمون بدعا كثيرة ، بل وعبارات شركية ظاهرة ، كالغلو الفاحش في مدح النبي صلى الله عليه وسلم أو اعتقاد حضوره أو ما أشبه ذلك .

فإن قيل: أرأيتم لو أقمنا مولدا نبويا نزيها من الألفاظ الشركية أو البدع الصوفية؟

فالجواب: هو ما تقدم في الوجوه الثلاثة الأولى من أن مجرد ذلك الاحتفال بدعة .
ويزاد عليه أيضا أن يقال: إن من يريد إقامة مولد على الوجه (المزعوم) لا يمكن أن يقوم بواجب البيان والتحذير من البدع الأخرى التي يقيمها الصوفية أثناء المولد .
فهو يشارك الصوفية في أصل هذه البدعة ويختلف معهم في الأسلوب فقط!!

والبدعة لا يمكن أن تنكسر بدعة .

واعلم أن هذه الأساليب في التهوين من شأن بدعة الاحتفال بالمولد وتسويغها هذا يتخذه كثير من دعاة الإخوان المسلمون اليوم ، ولا غرو ؛ فإن دعوتهم من جنس دعوة الصوفية ، ولهذا فإن زعيمهم (حسن البناء) كان صوفيا على الطريقة الحصافية ، وكان يحضر الموالد ويدعو إليها وينادي:
هذا الحبيب مع الإخوان قد حضرا
وسامح المل فيما قد مضى وجرى

وهذا هو واقع الإخوان مع الصوفية في المساجد التي تجمعهم .

وإذا عرف السبب بطل العجب

كتبه:
🖋أحمد بادخن
🗓الأربعاء 4 من شهر ربيع الأول 1439ه

Senin, 27 November 2017

Kedua puteri Ashim Bin Ali mengirim surat kepada ayah mereka

Kedua puteri Ashim Bin Ali mengirim surat kepada ayah mereka :

" يا أبانا إنه بلغنا أن المعتصم أخد أحمد بن حنبل فضربه بالسوط على أن يقول: القرآن مخلوق، فاتق الله، ولا تجبه إن سألك،
فوالله لأن يأتينا نعيك أحب إلينا من أن يأتينا أنك قلت القرآن مخلوق ".

Hai ayah kami sungguh telah sampai berita kepada kami bahwa Mu'tashim menangkap Imam Ahmad Bin Hambal dan mencambuknya agar ia mengatakan: Alquran adalah makhluk, maka bertakwalah engkau kepada Allah dan jangan engkau menjawab jika dia menanyaimu, maka demi Allah sungguh datang kepada kami berita kematianmu lebih kami sukai dari pada datang kepada kami berita bahwa engkau mengatakan alquran adalah makhluk".

📚[tahdzibul kamal (13/514)]

Https://telegram.me/manhaj_salafy

Bijak dalam Berkomentar di Medsos

Bijak dalam Berkomentar di Medsos

Fenomena ber-medsos di dunia maya (media sosial) bagi sebagian orang sepertinya telah menjadi salah suatu bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Walaupun hanya di dunia maya, seorang netizen (pengguna aktif medsos internet) yang baik hendaknya tetap bisa mengaplikasikan adab-adab dalam bergaul dan bermuamalah dengan sesama netizen lainnya, terlebih di dalam suatu komunitas grup.

Jika kita ingin mengupas secara rinci tentang apa saja adab-adab dalam ber-medsos, maka sesungguhnya membutuhkan banyak pembahasan dan kajian, akan tetapi cukuplah ilmu-ilmu yang telah disusun oleh para ulama salaf yang membahas tentang adab-adab islami dalam berinteraksi di dunia nyata bisa menjadi acuan utama di dalam bermuamalah di dunia maya.

Di antara adab mulia yang telah digariskan oleh syariat yang mulia ini adalah sebagaimana yang telah disabdakan oleh nabi shallallahu alaihi wasallam,

《مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت》

Artinya:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas memberikan kepada kita kepada suatu pelajaran penting bahwa seorang yang aktif berselancar di grup-grup medsos hendaknya tetap bertutur kata dan berkomentar dengan cara yang baik, karena tulisan kita sejatinya adalah ucapan kita, oleh karenanya bicaralah seperlunya jika memang dibutuhkan. Ibrahim at Taimi rahimahullah berkata,

"المؤمن إذا أراد أن يتكلم نظر؛ فإن كان كلامه له تكلم، وإن كان عليه أمسك عنه، والفاجر إنما لسانه رسلاً رسلاً"
(الصمت لابن أبي الدنيا: 247).

Artinya:
"Seorang mukmin ketika ingin berbicara hendaknya meninjau: jika ucapannya itu membawa kebaikan untuknya maka dia bicara, jika ucapannya malah membawa kejelekkan untuk dirinya maka dia menahan (tidak bicara). Hanya saja seorang yang fajir itu adalah yang lisannya mudah keluar tanpa perhitungan."
(Ash Shamt-Ibnu Abi Dunia, 7/250)

Netizen yang baik adalah seorang yang tidak banyak bicara sesuatu yang tak ada manfaatnya dan tidak mudah berkomentar atau menimpali suatu postingan. Seorang netizen hendaknya khawatir akan ketergelincirannya, Umar ibnul Khaththab radhiallahu anhu mengingatkan,

"من كثر كلامه كثر سقَطُه، ومن كثر سقَطُه كثرت ذنوبه، ومن كثرت ذنوبه كانت النار أولى به"
[جامع العلوم والحكم: ص161].

Artinya:
"Barang siapa yang banyak bicaranya niscaya akan banyak tergelincir, dan barang siapa yang banyak ketergelincirannya niscaya akan banyak dosanya, dan barang siapa yang banyak dosanya maka neraka itu lebih pantas untuknya."
(Jami'ul Ulum wal Hikam-Ibnu Rajab, hal. 161).

Semoga bermanfaat, terkhusus untuk penulisnya sendiri. Amin.
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
@SedikitFaidahSaja

#hatiku_berbisik

Minggu, 26 November 2017

Pilih Dia Karena Agamanya

Pilih Dia karena Agamanya!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

《تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَافَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ》

Artinya:
"Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang mempunyai agama (yang baik), niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)."

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata, "Janganlah engkau melihat kepada kecantikannya saja, jangan pula kepada harta dan derajat kedudukannya di sisi manusia saja, akan tetapi lihatlah kepada agamanya, karena (baiknya) agama akan mengumpulkan seluruh kebaikan.

Selain agamanya, seorang wanita tidaklah dipuji karenanya, kecantikan kadang akan membawa kepada tipu daya, hartanya akan membawa kepada sikap melampaui batas dan tingginya kedudukan akan membawanya kepada sikap sombong terhadap lelaki.

Adapun seorang wanita yang memiliki agama (yang baik), sesungguhnya dia tidaklah datang kecuali dengan kebaikan. Jika darinya diberikan anugerah berupa keturunan yang shalih maka sesungguhnya itu adalah hasil dari bimbingan dan pendidikan mereka yang di atas kebaikan."

(Taujihatu Muhimmah ila Syababil Ummah-Syaikh Shalih Fauzan, dinukil dari Rasail Ulamais Sunnah ila Syababil Ummah, hal. 12, cet. Darul Miratsin Nabawi 2015).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
@SedikitFaidahSaja

#pemuda

Jumat, 24 November 2017

Memilih Wanita Shalihah Agar Anak Menjadi Shalih

Memilih Wanita Shalihah Agar Anak Menjadi Shalih

قال الله تعالى:
《وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا》

Artinya:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (kedua orang tuamu) dengan rasa rahmah dan ucapkanlah: "Wahai Rabb-ku, rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasuhku sewaktu aku masih kecil." (Al Isra': 24)

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah berkata, "Seorang anak yang mendoakan mereka (kedua orang tuanya) adalah karena sebab hasil tarbiyah shalihah (pendidikan lurus), sehingga anak tersebut tumbuh di atas kebaikan, dan inilah yang menjadi sebab kebahagiaannya. Maka balasan bagi perbuatan ihsannya kedua orang tua adalah mendapatkan ihsan pula (dari anak-anaknya).

Bertolak dari sini, engkau wajib untuk memperhatikan anak-anakmu, dan sesungguhnya jika seorang lelaki ingin menikah hendaknya memilih seorang wanita shalihah, karena termasuk dari keutamaannya adalah kelak dia akan mendidik anak-anaknya di atas kebaikan, karena dia adalah tempat penyimpanan benih dan keturunan, oleh karenanya pilihlah istri yang shalihah."

(Taujihatu Muhimmah ila Syababil Ummah-Syaikh Shalih Fauzan, dinukil dari Rasail Ulamais Sunnah ila Syababil Ummah, hal. 12, cet. Darul Miratsin Nabawi 2015).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
@SedikitFaidahSaja

#pemuda

Rabu, 22 November 2017

Ilmu Agama itu Teramat Luas Maka Lakukanlah Hal Ini

Seseorang mengirim surat kepada Ibnu Umar radhiyallahu anhuma yang isinya :

kirimkanlah kepadaku seluruh ilmu, lalu beliau pun mengirimkan balasan kepadanya :

إنَّ العلم كثير
ولكن إن استطعت أن تلقى الله خفيف الظهر من دماء الناس
خميص البطن من أموالهم
كاف اللسان عن أعراضهم
لازما لأمر جماعتهم، فافعل.

"Sesungguhnya ilmu itu sangatlah banyak, akan tetapi jika engkau mampu menjumpai Allah dalam keadaan punggung ringan dari darah-darah manusia perut kempis dari harta-harta mereka menahan lisan dari kehormatan mereka berpegang dengan urusan jamaah mereka, maka lakukanlah...".

📚[Siyar a'lamin nubala (5/216)]

Https://telegram.me/manhaj_salafy

NB : Judul dari admin

Senin, 20 November 2017

Sampai Kapan Menjomblo

Sampai Kapan Men-jomblo ?

Hidup belum mapan karena tempat tinggal masih di kontrakan, penghasilan pun pas-pasan, jangankan tabungan, kadang rezeki yang datang mesti dialokasikan untuk lunasi hutang.

Inilah suatu gambaran lumrah dari sebuah kenyataan seorang bujang. Ingin hati melepas lajang, tapi apa daya anggapan masih serba kurang terus saja menyerang pikiran.

Ikhwati rahimakumullah, jika engkau ingin menikah dan kekhawatiran di atas kian menghadang, mari kita dengar firman Allah yang Maha Kaya,

《إِنَّ اللهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ》

Artinya:
"Sesungguhnya Allah memberi rezeki bagi siapa saja yang Allah kehendaki tanpa hisab (batas).” (QS. Ali Imran: 37).

Ingat, kemapanan bukanlah kemauan utama seorang wanita yang shalihah, akan tetapi keshalihanlah yang terpenting.

Lelaki shalih dan jantan adalah lelaki yang mengorientasikan nikahnya untuk ibadah dan menjaga kehormatan, karena dia yakin dengan amalan inilah dia akan ditolong oleh Allah, berdasar sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

《ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ: اَلْمُكَـاتَبُ الَّذِي يُرِيْدُ اْلأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيْدُ الْعَفَافَ، وَالْمُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ.》

Artinya:
“Tiga golongan yang sudah semestinya akan ditolong oleh Allah, (1) seorang budak yang mencicil tebusan agar dirinya bisa bebas, (2) seorang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan, dan (3) seorang yang berjihad fi sabilillah.” (HR. Tirmidzy, hadits dihasankan oleh Imam al Albani).

Seorang lelaki yang sudah ingin menikah semestinya meletakkan syarat mapan dan cukup itu menjadi nomor yang kesekian, yang terpenting hendaknya dia menjadi lelaki jantan yang mau mencari nafkah dan mau sabar di dalam menjalankan.

Syariat ini telah menetapkan bahwa setiap hasil kerja yang di dapat, ketika diberikan kepada istri dan keluarganya dalam keadaan ikhlas karena Allah, niscaya hal itu akan bernilai menjadi sebuah pahala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

《إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِى بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِى فِى امْرَأَتِكَ》

Artinya:
"Sesungguhnya tidaklah engkau menginfakkan sebuah nafkah yang ditujukan karena mengharapkan wajah Allah (ikhlash), melainkan akan diberi ganjaran (pahala) kepadamu, sampai pun makanan yang kamu suapkan ke mulut istrimu.” (HR. Bukhari).

Wahai para bujang, tunggu apa lagi? Sampai kapan men-jomblo? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

«: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ» الْحَدِيثَ

Artinya:
"Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah hendaknya ia menikah, karena dengan itu akan lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan." (HR. Bukhari dan Muslim).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
@SedikitFaidahSaja

#hatiku_berbisik

Orang Merasa Aman di Sisi Kita adalah Suatu Anugerah

Orang Merasa Aman di Sisi Kita adalah Suatu Anugerah

Ibnu Asakir dalam kitabnya Tarikh Dimasyqi menyebutkan bahwa Ali ibnul Husain rahimahullah pernah suatu hari memanggil budaknya hingga dua kali akan tetapi tidak memenuhi panggilannya, kemudian Ali ibnul Husain memanggil yang ketiga kalinya dan dia memenuhi panggilannya.

Ali ibnul Husain lalu bertanya, "Wahai anakku apakah engkau tadi mendengar panggilanku?"
"Ya, aku mendengarnya," jawab budaknya.
"Lalu mengapa engkau tidak memenuhi panggilanku?", tanya Ali ibnul Husain lagi.
Budak itu menjawab, "Aku berbuat demikian karena adanya rasa aman darimu."
Ali ibnul Husain pun berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan budakku merasa aman dariku."

(Mukhtashar Tarikh Dimasyqi, jil. 5, hal. 349)
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#akhlak

Minggu, 12 November 2017

JANGAN MENYIA-NYIAKAN WAKTU

JANGAN MENYIA-NYIAKAN WAKTU

Habib Abu Muhammad rahimahullah berkata :

«لا تقعدوا فِراغاً، فإن الموت يطلبكم»

"Janganlah kalian duduk menganggur, karena sesungguhnya kematian mencari kalian!"

🌍 Sumber || https://twitter.com/fzmhm12121/status/929556591220752384

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Selasa, 07 November 2017

DIANTARA PENGARUH DOSA

DIANTARA PENGARUH-PENGARUH DOSA

Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma berkata :

إن للحسنة ضياء في الوجه، ونورا في القلب، وسعة في الرزق، وقوة في البدن، ومحبة في قلوب الخلق، وإن للسيئة سوادا في الوجه، وظلمة في القبر والقلب، ووهناً في البدن، ونقصا في الرزق، وبغضة في قلوب الخلق.

"Sesungguhnya kebaikan memiliki pengaruh berupa sinar pada wajah, cahaya dalam hati, kelapangan pada rezeki, kekuatan pada badan, dan kecintaan pada hati hamba-hamba Allah. Sedangkan keburukan memiliki pengaruh berupa noda hitam pada wajah, kegelapan di alam kubur dan hati, kelemahan pada badan, kekurangan pada rezeki, dan kebencian pada hati hamba-hamba Allah."

🌍 Sumber || https://twitter.com/m_g_alomari/status/928018350084587520

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

BOLEHKAH MELETAKKAN KOTAK SUMBANGAN DI ACARA BERKABUNG

BOLEHKAH MELETAKKAN KOTAK SUMBANGAN DI ACARA BERKABUNG

Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah

Pertanyaan : Bolehkah meletakkan kotak sumbangan di acara berkabung di mana ketika seseorang meninggal maka keluarganya mengambil uang yang dikumpulkan di kotak tersebut dan memberikan jamuan bagi mereka yang datang di acara tersebut?

🔓 Jawaban: Asal acara berkabung semacam ini adalah batil, bid’ah dan membebani manusia dengan hal-hal yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Dan tidak boleh meletakkan kotak sumbangan di acara kematian karena hal itu merupakan bentuk membantu kemaksiatan dan bid’ah.

Adapun menyampaikan duka cita maka tidak perlu melakukan itu semua. Cukup dengan engkau mendoakan mayit dan keluarga yang ditinggal dan engkau katakan: “Semoga Allah memberimu kesabaran dan meringankan musibahmu dan semoga mengampuni si mayit.”

Engkau ucapkan jika berjumpa dengan keluarga si mayit di mana saja. Atau engkau bisa menghubunginya melalui telepon atau HP untuk menyampaikan bela sungkawa. Tidak perlu dengan berkumpul-kumpul, menyiapkan jamuan dan juga tidak perlu meninggalkan pekerjaan selama 3 hari.

Para shahabat dahulu tidak sampai meninggalkan pekerjaan selama 3 hari. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi was sallam wafat, mereka tidak membuat acara berkabung, tidak pula hingga 3 hari.

Demikian juga ketika Abu Bakr, Umar, Utsman dan shahabat yang lain wafat, mereka tidak pernah melakukan hal semacam ini sama sekali. Oleh karena inilah salah seorang shahabat (Jarir bin Abdillah –pent) ada yang mengatakan:

كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنْعَةَ الطَّعَامِ مِنَ النِّيَاحَةِ.

“Kami menganggap acara berkumpul-kumpul untuk keluarga mayit dan membuat makanan termasuk meratap.” (HR. Ibnu Majah dan selainnya, dan Al-Albany rahimahullah menilainya shahih dalam Ahkamul Janaiz, hal. 210 –pent)

💽 Sumber Audio || http://bit.ly/2ApO1Dk

🌏 Kunjungi || http://bit.ly/2ApNRfc

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

STANDAR BERLEBIHAN DALAM MENGGUNAKAN HARTA

UKURAN BERLEBIHAN DALAM MENGGUNAKAN HARTA

Mujahid bin Jabr rahimahullah berkata :

‏لو أنفقت مثل أبي قبيس ذهبا في طاعة الله لم يكن إسرافا، ولو أنفقت صاعا في معصية الله كان إسرافا.

"Seandainya engkau membelanjakan emas seberat Abu Qubais (sebuah gunung di Makkah) dalam ketaatan kepada Allah maka hal itu bukan berlebihan, namun seandainya engkau membelanjakan satu sha' (sekitar 3 kg) untuk maksiat kepada Allah maka hal itu merupakan perbuatan berlebihan."

📚 Tafsir ath-Thabary, jilid 17 hlm. 498

🌍 Sumber || https://twitter.com/fatmabadr2011/status/927196516846063616

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

TIGA GOLONGAN MANUSIA Berikut Dimanakah Posisi Kita

TIGA GOLONGAN MANUSIA

Dimanakah Posisi Kita

Ali bin Abi Thalib berwasiat kepada Kumail bin Ziyad rahimahullah,

“Manusia ada tiga golongan:

(1). Alim rabbani;
(2). Orang yang belajar di atas jalan keselamatan; dan
(3). Orang rendahan yang tidak tahu aturan, selalu mengikuti setiap penyeru, condong kemana pun angin bertiup, tidak bisa mengambil penerang dari cahaya ilmu, tidak pula berlindung kepada tiang yang kuat.

Ilmu lebih baik daripada harta karena ia akan menjagamu. Adapun harta, engkau yang menjaganya. Ilmu akan bertambah dengan diamalkan, sedangkan harta akan berkurang ketika dibelanjakan.

Mencintai orang yang berilmu adalah bagian agama. Ilmu membuat pemiliknya berada dalam ketaatan sepanjang hayatnya, pembicaraan yang baik setelah dia meninggal. Adapun harta, pengaruhnya akan hilang seiring dengan lenyapnya harta itu.

Para penjaga harta seakan-akan mati dalam hidupnya. Adapun orang berilmu akan tetap abadi sepanjang masa ….

[Min Washaya as-Salaf, hlm. 12—14]

🌏 Sumber || http://asysyariah.com/kata-kata-mutiara-islam/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Sabtu, 04 November 2017

Sifat Merasa Cukup yang Tidak pada Tempatnya

Sifat Merasa Cukup yang Tidak pada Tempatnya

Imam Al Mawardi rahimahullahu berkata, "Janganlah merasa cukup dari ilmu yang telah engkau tahu, karena merasa cukup itu di dalamnya terdapat zuhud, dan di dalam zuhud terdapat sifat meninggalkan, dan meninggalkan ilmu akan membuat bodoh."

(Adabud Dunia wad Diin-Imam Al Mawardi, hal. 125, cet. Dar Ihyail Ulum)
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#ilmu

Jumat, 03 November 2017

Mengapa Zina Tidak Diperbolehkan

Salah Satu Sebab dari Banyak Sebab Mengapa Zina Tidak Diperbolehkan

Pengharaman zina telah tegas divonis di dalam Al Qur'an dan As Sunnah. Berikut ini di antara salah satu penjelasan dari rasulullah agar seseorang bisa menerima alasan mengapa zina itu tercela dan diharamkan di dalam islam. Mari kita simak hadits berikut ini:

《إن فتى شابا أتى النبيَّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ فقال: يا رسول الله، ائذن لي بالزنا!،
فأقبل القوم عليه فزجروه، وقالوا: مه مه،
فقال: ادنه، فدنا منه قريبا، قال: فجلس،
قال: أتحبه لأمك؟،
قال: لا واللَّه، جعلني اللَّه فداك،
قال: ولا الناس يحبونه لأمهاتهم،
قال: أفتحبه لابنتك؟،
قال: لا واللَّه، يا رسول اللَّه جعلني اللَّه فداك،
قال: ولا الناس يحبونه لبناتهم،
قال: أفتحبه لأختك؟
قال: لا واللَّه، جعلني اللَّه فداك،
قال: ولا الناس يحبونه لأخواتهم،
قال: أفتحبه لعمتك؟
قال: لا واللَّه، جعلني اللَّه فداك،
قال: ولا الناس يحبونه لعماتهم،
قال أفتحبه لخالتك؟
قال: لا واللَّه جعلني اللَّه فداك،
قال: ولا الناس يحبونه لخالاتهم
قال: فوضع يده عليه وقال: اللَّهمّاغفر ذنبه وطهر قلبه، وحَصِّنْ فرْجَه،
فلم يكن بعد ذلك الفتى يلتفت إلى شيء》

Artinya:
"Seorang pemuda datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah izinkan aku untuk berzina."

Para shahabat nabi yang ada ketika itu langsung menghadap ke arahnya dan menghardiknya, "Mah.. mah.."

Rasulullah kemudian berkata, "Dekatkan dia (kepadaku)". Maka pemuda itu didekatkan ke hadapan nabi kemudian dipersilahkan untuk duduk. Rasulullah lalu bertanya kepada pemuda itu, "Apakah engkau suka jika itu mengena pada ibumu?". Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah." "Kalo begitu, manusia pun tidak suka jika itu mengenai ibu-ibu mereka", terang rasulullah.

Lalu rasulullah bertanya lagi kepada pemuda itu, "Apakah engkau suka jika itu mengena pada anak perempuanmu?". Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah." "Kalo begitu, manusia pun tidak suka jika itu mengenai anak-anak perempuan mereka", terang rasulullah lagi.

Rasulullah bertanya lagi, "Apakah engkau suka jika itu mengena pada saudara perempuanmu?". Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah." "Kalo begitu, manusia pun tidak suka jika itu mengenai saudara-saudara perempuan mereka", terang rasulullah pula.

Kembali rasulullah bertanya, "Apakah engkau suka jika itu mengena pada amahnu (bibi dari keluarga ayah)?". Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah." "Kalo begitu, manusia pun tidak suka jika itu mengenai amah mereka", jelas rasulullah.

Kembali rasulullah bertanya, "Apakah engkau suka jika itu mengena pada khalahmu (bibi dari keluarga ibu)?". Pemuda itu menjawab, "Tidak, demi Allah." "Kalo begitu, manusia pun tidak suka jika itu mengenai khalah mereka", terang rasulullah lagi.

Maka rasulullah meletakkan tangannya kepada pemuda tersebut dan mendoakannya, "Yaa Allah ampunilah dosa-dosanya dan bersihkanlah hatinya serta jagalah farj-nya (kemaluannya)."

Setelah kejadian tersebut maka pemuda itu tidak lagi menoleh-noleh kepada sesuatu apapun."

(HR. Ahmad dari shahabat Abu Umamah radhiallahu anhu, hadits dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah, no. 370).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#akhlak

JANGAN MENGURUNG ANAK DI KAMAR

بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

DIANTARA SEBAB JIN MENGUASAI ANAK KECIL

Dengarlah kalian perkataan Asy-syaikh Ibnu Utsaimin - _Semoga Alloh Ta'ala merohmati beliau_ :

📝 *( Faidah yang sangat penting sekali sangat layak untuk dibacakan dan disebarkan )*

⚡🔸 DIANTARA SEBAB JIN MENGUASAI ANAK KECIL :👇🏻👇🏻👇🏻

🔹 " Yang dilakukan oleh sebagian manusia yang jahil lagi bodoh terhadap anak-anak mereka yang masih kecil, yang mana para orang tua menakut-nakuti mereka dengan sesuatu: " Datang padamu  seperti ini, datang padamu seperti ini."  Sehingga anak tersebut terus dalam keadaan takut dan perasaan takut ini terus ada, rasa takut itu ada didalam hatinya dan akan menacap didalam hatinya sehingga ia selalu dalam ketakutan dan gelisah.

⚡📝 *Hal tersebut merupakan bentuk kejahatan dari bapak terhadap anaknya, dari ibu terhadap anak laki-lakinya dan perempuanya.*

🔺 _*Bahkan dari kalangan orang - orang dungu, dikatakan kepada kami, apabila anak tersebut melakukan kesalahan, orang tua menghukumnya (mengurungnya) didalam kamar sendirian dan menguncinya pintunya, sehingga anak tersebut menangis menjerit dan berteriak, akan tetapi orang tuanya tidak kasihan kepadanya dan tidak membukakan pintu untuknya.*_

📝 Hal ini adalah termasuk salah satu sebab jin menguasai anak tersebut sebagaimana yang diucapkan hal tersebut oleh sebagian jin dalam tubuh orang yang dirasuki.

👉🏻 *Jin tersebut berkata bahwasanya dia merasukinya ketika bapaknya mengunci pintunya dan menjadikan anak kecil menangis dan berteriak-teriak maka jin merasukinya.*

❗ Oleh karena itu wajib kita berhati-hati dari hal-hal yang menjadikan sebab petaka ini yang mana telah menimpa mayoritas manusia hari ini. Pada hakekatnya itu bukan dari perkara yang nyata yakni mayoritasnya bukan perkara yang nyata.

📝 *Akan tetapi hal tersebut adalah hayalan dan ilusi. maka bersandarlah kalian kepada Alloh dan Tawakalah kalian kepada Alloh, lakukanlah oleh kalian hal2  yang menjadi sebab untuk mencegah kejelekan-kejelekan ini dan mintahlah kalian pertolongan kepada Alloh Ta'ala. "*

المصدر
[ " بيان حقيقة صرع الجن للإنس ؛ مواعظ عامة ومواضيع متفرقة للشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى " ]

📚 SUMBER
〰〰〰〰

*مرحبا يا طالب العلم*

*و اللّٰه أعلم بالصواب*

📝 *Faidah-faidah yang bisa kita ambil* :
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

1. Tidak boleh menakut- nakuti anak seperti ada pocong, ada gedruwo dll.Hal ini akan membuat anak takut dan rasa tersebut akan menancap dihati anak sehingga anak tersebut menjadi penakut.

2. Bentuk hukuman dengan mengunci anak dikamar sendirian merupakan kejahatan terhadap anak apalagi dikamar mandi.

3. Peringatan juga bagi muddarisin dan mudarisat untuk tidak melakukan iqob terhadap anak didiknya dengan mengunci dikamar.

4.Hal tersebut akan membuat anak tambah menangis, berteriak dan takut sehingga jin akan mudah menguasainya.

5.Hal tersebut bukanlah pendidikan yang didasari Ilmu syarie dan bukan dengan kasih sayang.

6.Hal tersebut adalah perbuatan Orang-orang bodoh.

7.Dengan perasaan takut tersebut sehingga kadang anak melihat sesuatu yang menakutkan bukanlah hakekat melainkan khayalan dari jin.

8. Orang tua wajib atau guru mendidik anaknya dengan kasih sayang dengan Ilmu Syar'i.

9.Wajib atas kita berhati-hati dari segala macam sebab kejelekan.

10. Hanya kepada Alloh Ta'ala sematalah kita meminta perlindungan, bersandar dan tawakal.

أخوكم الفقير الى عفو ربه
أبو عبد اللّٰه الكرعنياري

من أسباب تسلط الجن على الطفل

اسمعوا كلام الشيخ ابن عثيمين الله يرحمه :

( فائدة مهمة جدا تستحق القراءة والنشر )

من أسباب تسلط الجن على الطفل :

" ما يفعله بعض الناس الجهلاء البسطاء في أولادهم الصغار حيث يخوفونهم ويرهبونهم بأشياء جاءك كذا جاءك كذا فيبقى الصبي خائفاً ويبقى هذا الخوف والذعر في قلبه وينطبع في قلبه ويكون دائماً في ذعر وخوف وقلق

وهذه تكون جناية من الأب على ابنه ومن الأم على ابنها وبنتها

بل من السفهاء من قيل لنا إنه إذا أخطأ الصبي حبسه في الحجرة وحده وأغلق عليه الباب وصار الصبي يصرخ ويصيح ولكن لا يرحمه ولا يفتح له الباب

وهذا من أسباب تسلط الجن عليه كما نطق بذلك بعض الجن في المصروعين وقال إنه دخل فيه حين أغلق عليه أبوه الباب وجعل يصيح ويصرخ فتلبس به الجني

إذاً يجب أن نحذر الأسباب التي تكون سبباً لهذه الفاجعة التي استولت على كثير من الناس اليوم وليس ذلك عن أمر واقع حقيقة أي ليس كثير منه عن أمر واقع حقيقة

وإنما هي أوهام وخيالات فاعتمدوا على الله توكلوا على الله افعلوا ما هو سبب لدرء هذه الشرور واستعينوا بالله "

المصدر
[ " بيان حقيقة صرع الجن للإنس ؛ مواعظ عامة ومواضيع متفرقة للشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى " ]

📚 *FIK*