🌠🌠🌠
⭐ Ensiklopedia Salaf
📚14 - وقال الشاطبي أيضاً -رحمه الله-*: "حين تكون الفرقة تدعو إلى ضلالتها وتزينها في قلوب العوام، ومن لا علم عنده، فإن ضرر هؤلاء على المسلمين كضرر إبليس، وهم من الشياطين الإنس، فلابد من التصريح بأنهم من أهل البدع والضلالة، ونسبتهم إلى الفرق إذا قامت له الشهود على أنهم منهم.
فمثل هؤلاء لابد من ذكرهم والتشريد بهم؛ ﻷن ما يعود على المسلمين من ضررهم -إذا تركوا- أعظم من الضرر الحاصل بذكرهم والتنفير عنهم
إذا كان سبب ترك التعيين الخوف من التفرق والعداوة، ولا شك أن التفرق بين المسلمين وبين الداعين للبدعة وحدهم إذا أقيم عليهم أسهل من التفرق بين المسلمين وبين الداعين ومن شايعهم واتبعهم، وإذا تعارض الضرران؛ فالمرتكب أخفهما وأسهلهما، وبعض الشر أهون من جميعه، كقطع اليد المتآكلة، إتلافها أسهل من إتلاف النفس، وهذا شأن الشرع أبداً، يطرح حكم اﻷخف وقاية من اﻷثقل.
*) الاعتصام: (2/228-229)
*➰➰➰*
✏ Dan Syatibi berkata juga -رحمه الله-:
"Ketika suatu kelompok menyeru kepada kesesatan mereka dan menghiasinya/memperindahnya kedalam hati-hati/jiwa-jiwa orang-orang awam serta kepada yang tidak memiliki ilmu, maka bahaya mereka terhadap kaum muslimin seperti bahayanya iblis, dan mereka adalah setan-setan yang yang berbentuk manusia/dari golongan manusia.
Maka harus dijelaskan bahwa mereka adalah ahli bid’ah dan sesat.
Dan penisbahan mereka terhadap golongan/kelompok (ahli bid’ah tersebut) itu bisa dibuktikan dengan adanya saksi-saksi/persaksian yang menunjukkan bahwa mereka termasuk bagian dari mereka.
Maka mereka ini (--penyeru bid’ah & kesesatan tadi) harus diterangkan keadaan mereka dan dibongkar aib-aib mereka, dikarenakan akaibat/apa yang kembali kepada kaum muslimin dari bahaya mereka -jika dibiarkan- lebih besar dari bahaya dalam membongkar kesesatan serta menjauhi mereka.
Jika sebab membiarkan atau tidak membongkar kesesatan tersebut dikarenakan takut akan perpecahan dan permusuhan, maka tidak diragukan lagi bahwa perpecahan antara kaum muslimin dengan da'i penyeru bid’ah itu sendiri yang dibongkar kesesatannya tadi itu lebih ringan daripada perpecahan antara kaum muslimin dengan da'i dan pembela serta pengikut mereka.
Dan jika terdapat dua mudharat yang saling berbenturan, maka diambil mudharat yang paling ringan dan yang paling mudah dari/diantara keduanya.
Dan sebagian kejelekan itu lebih ringan daripada seluruhnya.
Seperti memotong tangan yang terkena penyakit yang menggerogoti tubuh/jika dibiarkan maka akan merembet/menjadi lebih besar (bahayanya), maka memotongnya ini lebih ringan (mudharat/masfadah/kerusakannya) daripada membunuh jiwa (manusia).
Dan ini adalah perkara syar'i yang berlaku untuk selamanya, mengambil/menetapkan hukum yang lebih ringan untuk menghindari atau sebagai perlindungan dari hukum yang lebih berat."
*) Al I'tisham: ( 2/228-229 ).
*➰➰➰*
Dinukil dari kitab :
" منهج أهل السنة والجماعة في نقد الرجال والكتب والطوائف "
✏ Karya :
" فضيلة الشيخ ربيع بن هادي عمير المدخلي حفظه الله ورعاه "
📝 Alih bahasa :
Abdullah Waqii' Al-Jawy,
Saudi Arabia 🇸🇦
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
إتباع السنة
📕👍📗👍📘
♨ ittibaus-sunnah.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar