Kamis, 11 Desember 2014

Ibrah Tentang Ilmu Kalam

Mengambil pelajaran dari kisah Yahya bin Yusuf az-Zimmi -rahimahullah-

Bahwa orang yang mengatakan belajar ilmu kalam itu tidak mengapa asalkan tidak meninggalkan Quran dan Sunnah, orang ini lebih berbahaya daripada orang orang yg mempelajari ilmu kalam tapi tdk mengajak orang lain,  meskipun si pengucap bisa jadi dia tdk mempelajari ilmu kalam.

Demikian pula lembaga yang mengumumkan di situs resminya bahwa mata pelajaran yang ada dalam lembaganya diantaranya adalah ilmu kalam, walaupun mungkin memang tidak diajarkan.

💥 Dan mushibah itu semakin besar apabila para pembela bid'ah  bid'ah besar tersebut justru mengaku dan menisbahkan dirinya kepada manhaj salafy

 Betapa banyak orang yang tertipu dengan tipudaya syaithoniyyah mereka memasukkan anak anak merka ke tempat tersebut. Bahkan baru saja kejadian seorang ikhwan diajak ber"tabayyun" ke tempat tersebut oleh salah seorang ikhwan yg maftuun dan menyekolahkan anak di tempat itu sembari mengatakan: "Jika disana benar diajarkan ilmu kalam maka silahkan antum robek robek mulut saya, tapi jika tidak maka antum akan saya jotosi!"

 Allahulmusta'an..

 Demikianlah cara mereka disaat tidak sanggup berhadapan dengan hujjah dan jalan ilmiyyah, persis seperti cara cara hizbiyyun, haddadiyyun, tasyaabahat quluubuhum.
Kejadian tersebut terjadi di Ngawi baru kemarin pagi (Rabu 17 Safar/ 10 Desember)

🔖🔖🔖🔖🔖🔖🔖🔖

Ditulis oleh: al Ustadz Syafi'i al-Idrus
-hafizhahullah-
📜  Ijtimaa' al Asaatidzah

Pemuda Muslim
--------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar