Jumat, 26 Desember 2014

Tentang Anak Asuh, Apakah Mahram ?

Suami Istri Mengasuh Anak Kecil yang Tidak Diketahui Identitasnya, Apakah Anak Itu Dianggap Mahram Bagi Istrinya?

رجل وامرأة تبنيا طفلا مجهول الهوية هل يعتبر محرما للمرأة؟

🔦الفتوى رقم (10713)
س: أسأل سماحتكم عن حكم طفل رضيع أخذه رجل وزوجته من الدولة وعمره لا يتجاوز الشهرين، من قبل حضانات الدولة، على أن يربوه ويكون ولدا لهم، حيث لا يوجد لهم أطفال، وأعمارهم كبيرة، وبعد مدة توفي الزوج وبقيت الزوجة والطفل معها، وهي تحسبه كابنها وتحبه وتغليه كما تغلي الأم ولدها حسب قولها، وقد كلفتني بأن أسأل لها عن حكمه، وهل هو يكون من المحارم لها، أو أنها تتغشا عنه إذا كبر، حيث تردد لها كلام بأنها لابد أن تحتجب عنه، ولا يكون محرما لها، وهي مقطوعة، وقد تعلقت به تعلقا شديدا، وهو كذلك ما يدعوها إلا باسم الأمومة، كما يدعو الولد أمه، وتقول إنها عرضت عليه ثديها وهو صغير ولكنها لم تدر عليه، وهو الآن في حدود الخامسة أو الرابعة من عمره، وهي الآن محتارة في أمره مع تعلقها الشديد به، وتعلقه بها كأنه ابنها تماما. لذا آمل من سماحتكم إعطاءنا الجواب الكافي في ذلك، وهل هو محرم لها؟ مع العلم بأنه لم يرث من زوجها المتوفى حسب الشرع في ذلك، فهي تسأل: هل يكون محرما لها ويكون مثل ابنها لا تحتجب عنه أو يكون أجنبيا عنها؟

📌ج: الطفل الذي أخذه الرجل وزوجته من الحضانة يعتبر أجنبيا منهما، ولا صلة تجمعه بهما، لا بسبب ولا نسب، كما أنه لم تدر عليه لبنا عندما أرضعته، وعلى ذلك يجب على المرأة المذكورة الاحتجاب عنه عند كبره، وهي مثابة على تربيته وكفالته والإنفاق عليه، وتشكر على ذلك ونرجو الله أن يضاعف مثوبتها.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

🌷اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

🍄الرئيس: عبد العزيز بن عبد الله بن باز
نائب الرئيس: عبد الرزاق عفيفي
عضو: عبد الله بن غديان

💡Fatwa Nomor:10713

📬Pertanyaan:

📩Saya ingin bertanya kepada Anda mengenai hukum seorang bayi yang diadopsi oleh sepasang suami istri. Bayi tersebut berusia tidak lebih dari dua bulan dan diambil dari sebuah panti asuhan milik negara. Mereka ingin merawat dan menjadikan bayi itu sebagai anak, karena mereka belum memiliki keturunan dan usia mereka sudah tua. Setelah beberapa lama, sang suami meninggal dunia, dan tinggallah istrinya bersama anak itu. Dia menganggap anak itu seperti putra kandungnya sendiri. Dia mencintai dan merawatnya sebagaimana seorang ibu memperlakukan anak kandungnya. Demikian menurut pengakuannya. Dia meminta saya bertanya status hukum anak itu,

🚫apakah dia termasuk mahram baginya, atau apakah dia harus menggunakan hijab saat anak itu dewasa?

🔠Banyak kabar yang dia terima bahwa dia harus menggunakan hijab di hadapan anak itu dan anak itu tidak bisa menjadi mahram baginya. Wanita itu merasa sedih. Dia merasa sudah memiliki ikatan yang sangat kuat dengan anak itu. Anak itu pun sudah menyebutnya dengan panggilan "ibu", seperti seorang anak memanggil ibu kandungnya. Dia mengatakan bahwa dia pernah menyodorkan puting payudaranya saat anak itu masih kecil, tetapi air susunya tidak mengalir. Sekarang, anak itu sudah berusia sekitar lima atau empat tahun. Wanita itu menjadi amat bimbang karena sangat tergantung dengan anak angkatnya. Anak angkatnya itu pun memiliki ketergantungan kepadanya, seolah-olah dia anak kandungnya. Oleh karena itu, saya mengharapkan Anda dapat memberikan jawaban yang cukup memuaskan dalam masalah ini. Apakah anak itu mahram baginya, mengingat bahwa berdasarkan hukum syariat, anak itu tidak mendapat bagian warisan dari suami wanita tersebut?

🔄Wanita itu menanyakan apakah anak ini bisa menjadi mahramnya dan berstatus seperti anak kandungnya sendiri, sehingga dia tidak perlu menggunakan hijab saat anak itu dewasa nanti?

↕Atau, apakah anak ini tetap menjadi orang asing baginya?

📝Jawaban:

🏠Anak dari panti asuhan yang diasuh oleh sepasang suami istri itu termasuk orang asing dan tidak ada hubungan (syar'i) yang dapat menyatukan anak ini dengan mereka berdua, baik karena keturunan atau sebab lainnya.

💦Selain itu, air susu wanita tersebut tidak mengalir saat menyusuinya.

❗Dengan demikian, dia harus menggunakan hijab saat anak itu dewasa. Dia akan mendapatkan pahala atas jerih payahnya mendidik, mengasuh, dan membiayai anak itu. Tindakannya itu patut dihargai, dan kami memohon kepada Allah agar melipatgandakan ganjaran untuknya.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

📚Al-Lajnah Ad-Daimah Lilbuhutsil Ilmiyyah wal Ifta'

🌴Ketua : Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Wakil Ketua: Asy-Syaikh Abdurrazzaq 'Afifi

Anggota : Asy-Syaikh Abdullah bin Ghudayyan

📊WhatsApp Al-Ukhuwwah

🌿🍀🌿🍀🌿🍀

Tidak ada komentar:

Posting Komentar