Jumat, 02 Januari 2015

KEUTAMAAN SIFAT MALU

KEUTAMAAN SIFAT MALU

ﻗﺎﻝ الإمام ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ رحمه الله :

🍂 ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ : ﺣﻘﻴﻘﺔ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀﺧُﻠﻖ ﻳﺒﻌﺚ ﻋﻠﻰ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻘﺒﻴﺢ ﻭﻳﻤﻨﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻘﺼﻴﺮ ﻓﻲ ﺣﻖ ﺫﻱ ﺍﻟﺤﻖ.

🔷 ﻭﺭﻭﻳﻨﺎ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﺍﻟﺠﻨﻴﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ :

🔶 ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﺭﺅﻳﺔ ﺍﻵﻻﺀ – ﺃﻱ ﺍﻟﻨﻌﻢ – ﻭﺭﺅﻳﺔ ﺍﻟﺘﻘﺼﻴﺮ ﻣﺘﻮﻟﺪ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺣﺎﻟﺔ ﺗﺴﻤﻰ ﺣﻴﺎﺀ . ﺍﻫـ ﻣﻦ ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ (318‏) ﺑﺘﺤﻘﻴﻖ ﺍﻷﺭﻧﺎﺀﻭﻁ .

✒ قال المؤلفة :

🌷 ﻭﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﺻﻔﺔ ﻣﻦ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﻔﺎﺿﻠﺔ ﻭﻫﻮ ﺣُﻠﻲ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ، ﻭﺑﻔﻘﺪ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ﻳﻘﺘﺮﻑ ﻛﻞ ﺷﺮ ﻓﺘُﺴﻔﻚ ﺍﻟﺪﻣﺎﺀ ﻭﺗﻨﺘﻬﻚ ﺍﻷﻋﺮﺍﺽ ﻭﺗﺮﺗﻜﺐ ﺍﻟﻔﻮﺍﺣﺶ ، ﻭﻻ ﻳﺤﺘﺮﻡ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ، ﻭﻳﺨﺘﻠﻂ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎﺀ ، ﻭﺗﺨﺮﺝ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻣﺘﺒﺮﺟﺔ ، ﻭﺗﺴﺎﻓﺮ ﺑﺪﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ﻭﻳُﺴﻤﻊ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﻴُﺮﺩ.

💫 ﻗﺎﻝ الإمام ﺍﻟﻔﻀﻴﻞ ﺑﻦ ﻋﻴﺎﺽ رحمه الله :

🔖 ﺧﻤﺲ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﺸﻘﺎﻭﺓ : ﺍﻟﻘﺴﻮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ، ﻭﻭﺟﻤﻮﺩ ﺍﻟﻌﻴﻦ ، ﻭﻗﻠﺔ ﺍﻟﺤﻴﺎﺀ ، ﻭﺍﻟﺮﻏﺒﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻭﻃﻮﻝ ﺍﻷﻣﻞ . ‏(ﻣﺪﺍﺭﺝ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦ)

📚 ﻧﺼﻴﺤﺘﻲ ﻟﻠﻨﺴﺎﺀ " ﻷﻡ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ الوادعية حفظها الله ص ١٩٦-١٩٧

***

✨ Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata:

🍂 “Para ulama mengatakan bahwa malu hakikatnya adalah akhlak yang mengantar seseorang untuk meninggalkan kejelekan dan menghalanginya mengurangi hak-hak orang lain.”

🔷 Kami telah meriwayatkan dari Al Qasim Al Junaidi rahimahullah, ia berkata:

🔶 “Malu adalah memerhatikan nikmat-nikmat (Allah Subhanahu wa Ta’ala) dan menganggap dirinya kurang (mensyukuri nikmat-nikmat tersebut). Dari keduanya terlahir rasa malu.” Dari Riyadhush Sholihin 318 ditahqiq oleh Al Arnauth.

✒ Berkata penulis:

🌷 “Malu adalah salah satu akhlak yang utama. Ia merupakan perhiasan
manusia. Hilangnya rasa malu akan menyebabkan segala macam keburukan, sehingga terjadilah pertumpahan darah, dinodainya kehormatan manusia, dilakukannya perbuatan-perbuatan keji, tidak dihargainya orang-orang tua, dan campur baurnya laki-laki dengan para wanita. Para wanita keluar sembari menampakkan perhiasan dan berdandan, bepergian tanpa mahram. Hilangnya rasa malu juga akan menyebabkan al haq hanya didengar namun selanjutnya ditolak.”

💫 Al Imam Al Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berkata,

🔖 “Lima tanda celakanya seseorang adalah kerasnya hati, mata yang tidak bisa menangis, sedikitnya rasa malu, cinta dunia, dan panjang angan- angan.” (Madarijus Salikin)

📚 (Nashihati lin Nisa’, li Ummi 'Abdillah Al Wadi'iyyah hafizhohalloh hlm. 196-197)

____
◽➧ASAF

📜✪ WhatsApp Syarhus Sunnah
📃✪ منتدى شرح السنة

Tidak ada komentar:

Posting Komentar