•••••••••••••••••••••••••••
⚠ ❎ Hukum Shalat Dengan Pakaian Yang Tipis Yang Tidak Menutupi Aurat Dalam Shalat
ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻴﺎﺏ ﺍﻟﺨﻔﻴﻔﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺴﺘﺮ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ
―――― ▪▪▪▪▪
السؤال :
ﺍﻷﺥ ( ﻡ. ﺯ. ﺃ) ﻣﻦ ﺭﺃﺱ ﺍﻟﺨﻴﻤﺔ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺳﺆﺍﻟﻪ:
ﻧﻼﺣﻆ ﺃﻥ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﺼﻠﻴﻦ ﻳﻠﺒﺴﻮﻥ ﻣﻼﺑﺲ ﺧﻔﻴﻔﺔ ﻳﺴﺘﻄﻴﻊ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺭﺅﻳﺔ ﺍﻟﺒﺸﺮﺓ ﻣﻦ ﺧﻼﻟﻬﺎ، ﻭﻫﻢ ﺃﻳﻀﺎً ﻻ ﻳﻠﺒﺴﻮﻥ ﺗﺤﺘﻬﺎ ﺳﺮﺍﻭﻳﻞ ﻃﻮﻳﻠﺔ، ﻓﻤﺎ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺜﻴﺎﺏ؟ ﺃﻓﺘﻮﻧﺎ ﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﺎ ﻭﻋﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﺠﺰﺍﺀ
الجواب :
ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺼﻠﻲ ﺳﺘﺮ ﻋﻮﺭﺗﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﺈﺟﻤﺎﻉ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﻭﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﻋﺮﻳﺎﻧﺎً ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﺭﺟﻼ ﺃﻭ ﺍﻣﺮﺃﺓ،
ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺃﺷﺪ ﻋﻮﺭﺓ ﻭﺃﻛﺜﺮ، ﻭﻋﻮﺭﺓ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﺮﺓ ﻭﺍﻟﺮﻛﺒﺔ ﻣﻊ ﺳﺘﺮ ﺍﻟﻌﺎﺗﻘﻴﻦ ﺃﻭ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ؛
ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﺠﺎﺑﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :
((ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺜﻮﺏ ﻭﺍﺳﻌﺎً ﻓﺎﻟﺘﺤﻒ ﺑﻪ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺿﻴﻘﺎً ﻓﺎﺗﺰﺭ ﺑﻪ)) ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ،
ﻭﻗﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ :
((ﻻ ﻳﺼﻠﻲ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻮﺏ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻰ ﻋﺎﺗﻘﻪ ﻣﻨﻪ ﺷﻲﺀ)) ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻰ ﺻﺤﺘﻪ.
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻓﻜﻠﻬﺎ ﻋﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺇﻻ ﻭﺟﻬﻬﺎ، ﻭﺍﺧﺘﻠﻒ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻔﻴﻦ : ﻓﺄﻭﺟﺐ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺳﺘﺮﻫﻤﺎ، ﻭﺭﺧﺺ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻓﻲ ﻇﻬﻮﺭﻫﻤﺎ، ﻭﺍﻷﻣﺮ ﻓﻴﻬﻤﺎ ﻭﺍﺳﻊ ﺇﻥ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺳﺘﺮﻫﻤﺎ ﺃﻓﻀﻞ ﺧﺮﻭﺟﺎً ﻣﻦ ﺧﻼﻑ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ .
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻘﺪﻣﺎﻥ ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ﺳﺘﺮﻫﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻨﺪ ﺟﻤﻬﻮﺭ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ . ﻭﺧﺮﺝ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺃﻡ ﺳﻠﻤﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﺳﺄﻟﺖ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :
((ﺃﺗﺼﻠﻲ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻓﻲ ﺩﺭﻉ ﻭﺧﻤﺎﺭ ﺑﻐﻴﺮ ﺇﺯﺍﺭ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺪﺭﻉ ﺳﺎﺑﻐﺎً ﻳﻐﻄﻲ ﻇﻬﻮﺭ ﻗﺪﻣﻴﻬﺎ))
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺎﻓﻆ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺑﻠﻮﻍ ﺍﻟﻤﺮﺍﻡ:
(ﻭﺻﺤﺢ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻭﻗﻔﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻡ ﺳﻠﻤﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ) .
ﻭﺑﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎ ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﻼﺑﺲ ﺳﺎﺗﺮﺓ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﺧﻔﻴﻔﺔ ﻻ ﺗﺴﺘﺮ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ ﺑﻄﻠﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻭﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻟﺒﺲ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺴﺮﺍﻭﻳﻞ ﺍﻟﻘﺼﻴﺮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺴﺘﺮ ﺍﻟﻔﺨﺬﻳﻦ، ﻭﻻ ﻳﻠﺒﺲ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻣﺎ ﻳﺴﺘﺮ ﺍﻟﻔﺨﺬﻳﻦ، ﻓﺈﻥ ﺻﻼﺗﻪ ﻭﺍﻟﺤﺎﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺫﻛﺮ ﻏﻴﺮ ﺻﺤﻴﺤﺔ.
ﻭﻫﻜﺬﺍ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺇﺫﺍ ﻟﺒﺴﺖ ﺛﻴﺎﺑﺎً ﺭﻗﻴﻘﺔ ﻻ ﺗﺴﺘﺮ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ ﺑﻄﻠﺖ ﺻﻼﺗﻬﺎ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻫﻲ ﻋﻤﻮﺩ ﺍﻹﺳﻼﻡ، ﻭﻫﻲ ﺃﻋﻈﻢ ﺃﺭﻛﺎﻧﻪ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺸﻬﺎﺩﺗﻴﻦ، ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺫﻛﻮﺭﺍً ﻭﺇﻧﺎﺛﺎً ﺍﻟﻌﻨﺎﻳﺔ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﺳﺘﻜﻤﺎﻝ ﺷﺮﺍﺋﻄﻬﺎ، ﻭﺍﻟﺤﺬﺭ ﻣﻦ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺑﻄﻼﻧﻬﺎ؛ ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ:
{ﺣَﺎﻓِﻈُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻼﺓِ ﺍﻟْﻮُﺳْﻄَﻰ} [ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ: .238]،
ﻭﻟﻘﻮﻟﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ :
{ﻭَﺃَﻗِﻴﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻼﺓَ ﻭَﺁﺗُﻮﺍ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓ} [ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ: 43َ] ،
ﻭﻻ ﺷﻚ ﺃﻥ ﺍﻟﻌﻨﺎﻳﺔ ﺑﺸﺮﺍﺋﻄﻬﺎ ﻭﺟﻤﻴﻊ ﻣﺎ ﺃﻭﺟﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﺩﺍﺧﻠﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺤﺎﻓﻈﺔ ﻭﺍﻹﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﻤﺄﻣﻮﺭ ﺑﻬﺎ، ﻭﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺃﺟﻨﺒﻲ ﺣﻴﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺟﺐ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺳﺘﺮ ﻭﺟﻬﻬﺎ، ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻮﺍﻑ ﺗﺴﺘﺮ ﺟﻤﻴﻊ ﺑﺪﻧﻬﺎ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻄﻮﺍﻑ ﻓﻲ ﺣﻜﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ .
ﻧﺸﺮﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﻠﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺪﺩ (172) ﻟﺸﻬﺮ ﺟﻤﺎﺩﻯ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻣﻦ ﻋﺎﻡ 1412ﻫـ - ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭﻣﻘﺎﻻﺕ ﻣﺘﻨﻮﻋﺔ ﺍﻟﻤﺠﻠﺪ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ
ℹ 🔎 http://www.binbaz.org.sa/mat/2477
――――🔹 🔹 🔹 🔹
🚦Pertanyaan:
▶ Al Akh M.Z.A dari ras Al Khaimah berkata dalam pertanyaannya:
❓Kita perhatikan sebagian orang yang shalat mereka mengenakan pakaian yang tipis hingga bisa terlihat kulit di balik pakaian tersebut, dan mereka juga tidak memakai celana panjang dibawah (dibagian dalam) pakaian tersebut. hukumnya shalat dengan pakaian seperti itu? Tolong beri kami fatwa semoga Allah membalas kebaikan anda pada kami, islam dan kaum muslimin dengan sebaik-baiknya balasan.
🔏 Jawaban:
✅ “Wajib bagi orang yang shalat untuk menutup auratnya ketika shalat menurut kesepakatan kaum muslimin dan tidak boleh ia shalat dalam keadaaan telanjang, sama saja apakah ia lelaki ataukah wanita.
✅❗Wanita lebih sangat lagi auratnya. Kalau lelaki, auratnya dalam shalat adalah antara pusar dan lutut disertai dengan menutup dua pundak atau salah satunya bila memang ia mampu,
🔅berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jabir radhiyallahu ‘anhu:
ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏُ ﻭَﺍﺳِﻌًﺎ ﻓَﺎﻟْﺘَﺤِﻒ ﺑِﻪِ، ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﺿَﻴِّﻘًﺎ ﻓَﺎﺗَّﺰِﺭْ ﺑِﻪِ
🔸“Bila pakaian/kain itu lebar/lapang maka berselimutlah engkau dengannya (menutupi pundak) namun bila kain itu sempit bersarunglah dengannya (menutupi
tubuh bagian bawah).” (Muttafaqun ‘alaihi)
🔅Juga berdasar sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
ﻻَﻳُﺼَﻠِّﻲ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏِ ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪِ ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺎﺗِﻘِﻪِ ﻣِﻨْﻪُ ﺷَﻲْﺀٌ
🔸“Tidak boleh salah seorang dari kalian shalat dengan mengenakan satu pakaian/kain sementara tidak ada sedikitpun bagian dari kain itu yang menutupi pundaknya.” (Hadits ini disepakati
keshahihannya).
✅ 🌹 Adapun wanita, seluruh tubuhnya aurat di dalam shalat terkecuali wajahnya. Ulama bersilang pendapat tentang dua telapak tangan wanita: Sebagian mereka mewajibkan menutup kedua telapak tangan. Sebagian lain memberi keringanan (rukhshah) untuk membuka keduanya. Perkaranya dalam hal ini luas, insya Allah. Namun menutupnya lebih utama/afdhal dalam rangka keluar dari perselisihan ulama dalam masalah ini.
✅ 🔅 Adapun dua telapak kaki, jumhur ulama) berpendapat keduanya wajib ditutup. Abu Dawud mengeluarkan hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha bahwasanya dia telah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
((ﺃﺗﺼﻠﻲ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻓﻲ ﺩﺭﻉ ﻭﺧﻤﺎﺭ ﺑﻐﻴﺮ ﺇﺯﺍﺭ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺪﺭﻉ ﺳﺎﺑﻐﺎً ﻳﻐﻄﻲ ﻇﻬﻮﺭ ﻗﺪﻣﻴﻬﺎ))
🔸Apakah boleh wanita shalat dengan dira' dan khimar (kerudung) tanpa sarung? Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: “(Boleh) apabila dira’ tersebut luas/ lebar hingga menutupi punggung kedua telapak kakinya.”
🔅Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Bulughul Maram berkata,
🔸“Para imam menshahihkan mauqufnya hadits ini atas Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha (ucapan ini adalah perkataan Ummu Salamah).”
✅ Berdasarkan apa yang telah kami sebutkan, wajib bagi lelaki dan wanita untuk mengenakan pakaian yang dapat menutupi tubuhnya, karena kalau pakaian itu tipis tidak menutup aurat batallah shalat tersebut. Termasuk di sini bila seorang lelaki memakai celana pendek yang tidak menutupi kedua pahanya dan tidak memakai pakaian lain di atas celana pendek tersebut sehingga dua pahanya tertutup, maka shalatnya tidaklah sah.
🚫 Demikian pula wanita yang mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi auratnya maka batallah shalatnya. Padahal shalat merupakan tiang Islam dan rukun yang terbesar setelah syahadatain, maka wajib bagi seluruh kaum muslimin, pria dan wanita, untuk memberikan perhatian terhadapnya dan menyempurnakan syarat-syaratnya serta berhati-hati dari sebab-sebab yang dapat membatalkannya, berdasar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ﺣَﺎﻓِﻈُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻼﺓِ ﺍﻟْﻮُﺳْﻄَﻰ
🍂 “Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha (ashar)” (Al-Baqarah: 238)
🔅Dan firman-Nya subhanahu wata'ala:
ﻭَﺃَﻗِﻴﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻼﺓَ ﻭَﺁﺗُﻮﺍ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ
🔸“Tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (Al-Baqarah: 43)
✅ ⚠ Tidaklah diragukan bahwa memperhatikan syarat-syarat shalat dan seluruh yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan berkenaan dengan shalat masuk dalam makna penjagaan dan penegakan yang diperintahkan dalam ayat. Apabila di sisi/di sekitar si wanita itu ada lelaki ajnabi saat ia hendak shalat maka wajib baginya menutup wajahnya. Demikian pula dalam thawaf, ia tutupi seluruh tubuhnya karena thawaf masuk dalam hukum shalat. Wabillahi at-taufiq.”
📈 📔 Telah diterbitkan dalam Majalah Al 'Arabiyyah pada nomor (edisi) 172 bulan Jumadil Ula tahun 1412 H. Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah jilid 10
――――― 🔗 🔘 🔗
📝 Alih Bahasa: Syabab Ashhabus Sunnah
💻 Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
🌐 www.ittibaus-sunnah.net
➖➖➖➖➖➖➖➖
📌 أصحاب السنة
🌠⭐🌠⭐🌠
❂Ashhabus Sunnah❂
Tidak ada komentar:
Posting Komentar