🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
MEMAKNAI POLITIK SYAR'I
......................🔵🔴⚪
di tulis: Al -Ustdz Ruwaifi' bin sulaimi. Lc
📭📑Dalam khazanah ilmu-ilmu Islam, politik yang syar’i disebutdengan as-siyasah asy-syar’iyyah.
✅📭Para pembaca yang semoga dirahmati Allah , lantas apakah keterangan di atas merupakan legitimasi bagi politik praktis yang ‘diimani’ partai politik (parpol) Islam sekarang ini? Untuk mengetahui jawabannya simaklah penjelasan berikut ini.
✨✨Fatamorgana Politik Praktis Politik praktis merupakan cara berpolitik ala barat (baca: musuh-musuh Islam) dalam menentukan kepala negara/pemerintahan serta anggota lembaga legislatif (baca: politik untuk mencapai kekuasaan), yang dijejalkan di negeri-negeri muslim.
✨🌾Sistem tersebut tidaklah diciptakan dan dijejalkan di negeri-negeri muslim melainkan untuk mem-fait accompli kekuatan umat Islam yakni agar mereka tidak punya pilihan di negerinya sendiri (seakan-akan tidak bisa menghindarinya), sekaligus memalingkan mereka dari mendalami agamanya (tafaqquh fiddin) dengan berbagai kesibukan politik. Sehingga tidaklah satu negeri muslim pun yang menganut sistem tersebut, melainkan kekuatan dan keilmuan umat Islamnya benar-benar terpantaudengan jelas oleh musuh-musuhnya.
📛🔬Mungkinkah sistem yang diciptakan barat (baca: musuh-musuh Islam) dengan sekian pelanggarannya tersebut dapat mengantarkan umat Islam kepada kejayaannya? Spontan, orang yang berakal akan menjawab: “Tidak mungkin!”Tak ubahnya fatamorgana, dari jauh seakan air yang menyejukkan, namun setelah didekati ternyata pemandangan semu belaka.Tengoklah kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir, pimpinan Hasan Al-Banna. “Perjuangan” bertahun-tahun harus berakhir di tiang gantungan, penjara, atau tembak mati.
📑📮Demikian pula FIS (sebuah partai “Islam” di Aljazair) yang berhasil menang pada putaran pertama pemilu tahun 1412 H. Impian pun lenyap manakala militer melakukan kudeta dengan alasan ‘negeri dalam kondisi darurat’. FIS pun meradang, genderang “jihad” melawan penguasa ditabuh.
🔫💣Pertempuran bersenjata pun terjadi, dan akhirnya pertumpahan darahlahkesudahannya.
➡1 Lagi-lagi umatIslam sebagai tumbalnya. Agama mereka terlantar, dakwah pun semakin hari semakin tergerus oleh ‘kejamnya’ kehidupan berpolitikmereka.
➡2 Lebih dari itu, konsekuensinya sangat berat khususnya bagi seorang muslim yang berteguh diri di atas Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah . Mengapa demikian? Karena asasnya adalah yang ‘menuhankan’ suara rakyat (mayoritas). Kendaraannya adalah kampanye dengan segala pelanggaran syar’i dan etikanya. Panoramanya adalah ikhtilath (campur-baur laki perempuan). Ciri khasnya adalah persaingan ketat, bahkan perseteruan tak sehat dengan obral janji yang (nampak) menggiurkan. Taruhannya adalah menjual prinsip al-wala’ wal bara’.
➡3 Wallahul Musta’an.Para pembaca yang semoga dirahmati Allah , untuk mengetahui lebih rinci tentang jalan yang mengantarkan kepada kejayaan umat Islam, silakan buka kembali
📚Majalah Asy Syariah edisi Polemik Menuju Negara Islam (No. 16/II/1426 H/2005)
...... .........................
Bersambung👆
in syaa Allah
----------------------
✏🌠 Wa Tsabat
’Ala Sunnah〰✨
〰〰〰〰〰〰〰
0 Response to "MEMAKNAI POLITIK SYAR'I"
Posting Komentar