Selasa, 31 Maret 2015

NASEHAT NAN BERHARGA

👣👣👣👣👣👣👣👣

🅾NASEHAT NAN BERHARGA🅾
"""""""""""""""""""""""""""""

➡🌿Fadhilatusy Syaikh Muhammad ibnu Shalih al-Utsaimin, semoga Allah Sbhaanahu wa ta'ala.  merahmati beliau, melapangkan beliau di dalam kuburnya, dan memberikan cahaya kepada beliau.

📮 Beliau  mengingatkan, 👇👇

➡✅“Bertakwalah kalian kepada Allah Sbhaanahu wa ta'ala  dan perbanyaklah mengingat mati serta persiapkan diri kalian untuk menghadapi mati dengan melakukan amal saleh, sebelumkematian menjemput kalian dengan tiba-tiba.

➡✳Ketika itu tidak ada tempat untuk lari dan tidak bisa melepaskan diri.Ambillah pelajaran dari hari-hari dan malam-malam yang ada, karena waktu-waktu yang berlalu merupakan perbendaharaan untuk beramal dan merupakan kadar ajal yang akan berlalu seluruhnya dan akan hilang dengan cepat. Ketahuilah, setiap waktu, bahkan setiap kedipan mata, akan mendekatkan kalian kepada negeri akhirat serta menjauhkan kalian dari dunia yang kalian huni saat ini.

⛔❌Oleh karena itu, janganlah kalian tertipu dan menunda-nunda kesempatan. Semarakkanlah waktu-waktu yang tersisa dengan ketaatan kepada Al-Maula (Allah Sbhaanahu wa ta'ala ).

🌿🌐Giatlah melakukan amal-amal saleh. Hal itu lebih pantas dan lebih utama bagi kalian.Sungguh, amal-amal saleh adalah teman di dalam kubur, karena apabila seorang hamba meninggal dunia maka yang mengantarnya ke kuburnya ada tiga. Yang dua kembali, sedangkan yang satu tetap bersamanya. Keluar bersamanya menuju kuburnya: keluarga, harta, dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan yang tetap menemaninya hanyalah amalnya.

📤✈Bila amalnya adalah amal saleh, sungguh dia sebaik-baik teman. Apabila sebaliknya, sungguh kerugian yang nyata kan menyertai.

🌠📬Beruntunglah orang yang tahu keberadaan akhirat lalu dia mengidamkannya dan menukar dunianya guna meraih akhiratnya. Dia mengetahui hakikat dunia, hingga dia pun tidak mempertautkan hatinya dengan dunia dan tidak condong kepadanya.

✏📮Sungguh merugi orang yang tertipu dengan dunia hingga dia cenderung kepada dunia dan berpaling dari akhirat. Dia samasekali tidak menoleh akhiratnya dan tidak melakukan usaha untuk meraih keberuntungan di sana.

🚀🌈Bagaimana mungkin seorang yang berakal bisa senang tersibukkan dengan remukan dan serpihan yang fana dari pada kenikmatan yang kekal abadi❓ Bagaimana dia bisa ridha berlomba-lomba meraih dunia dan meninggalkan berlomba-lomba meraih surga-surga yangpenuh kenikmatan❓ Bersamaan dengan itu, apabila dia berlomba untuk dunia saja, niscaya akan luput darinya dunia dan akhirat. Justru apabila dia berupaya untuk akhiratnya, dia akan beroleh dunia dan akhirat.

📚(Dinukil dari kitabadh-Dhiya’ul Lami’ minal Khuthabil Jawami’, 6/173—175)

_________________________🚀

✏🌠 Wa Tsabat 'Ala
Sunnah〰📮

📱Berbagi Faedah📲
📥📨📤📨📤📨📥📤📧

Tidak ada komentar:

Posting Komentar