Jumat, 06 Maret 2015

SEORANG SALAFY TIDAKLAH MARAH JIKA ADA SESEORANG MEMPERINGATKAN DARI BID’AH

☝ℹ🔰⭕ SEORANG SALAFY TIDAKLAH MARAH JIKA ADA SESEORANG MEMPERINGATKAN DARI BID’AH

📝Asy Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah

السني الحقيقي : هو الذي لا يغضب لشيء من البدع إذا كانت عنده إذا ذكر المبتدع وطعن فيه وحذر منه ، السني يفرح بذلك ما يغضب فإذا غضب فاعلم بأنه ليس بسني ، بل هو كذاب ، وهذا الذي نعيشه نحن اليوم ، هؤلاء إخلاصهم يمتحن بهذا الذي ذكرت لكم ، فعلماء السنة هذه طريقتهم ، وعلماء السلف هذا هو منهجهم، فمن صار عليه فهو السني والسلفي ، ومن خالفه فهو الخلفي كائنا من كان .

☝Seorang sunni (pengikut sunnah) yang sebenarnya adalah seorang yang tidak marah terhadap suatu kebid’ahan, jika ada seseorang yang menyebutkan pelaku kebid’ahan tersebut, lalu mencelanya, dan memperingatkan (manusia) darinya. Seorang sunni seharusnya merasa senang dengan hal tersebut, ia tidak merasa marah. Namun jika ia marah, maka ketahuilah bahwa ia bukan seorang sunni, bahkan ia adalah seorang pendusta. Inilah yang kami berlakukan padanya hingga hari ini. Ketulusan mereka (terhadap manhaj ahlus sunnah -pent) diuji dengan hal ini, yang telah disebutkan pada kalian. Maka inilah jalannya para ulama’ sunnah, dan inilah jalannya para ulama’ salaf. Barangsiapa yang berjalan di atasnya maka ia seorang sunni salafi, dan barangsiapa menyelisihinya maka ia seorang khalafi (orang-orang baru -pent) yang muncul, siapapun dia.

فأنا أوصيكم معشر الإخوان بالإخلاص لله تبارك وتعالى ، وأن يكون مقصد العبد في جميع أقواله وأفعاله وتصرفاته ومواقفه أن يكون مقصده وجه الله والدار الآخرة ، لا لأجل السلامة من أن يتكلم فلان فيه ، ولا لأجل أن يحصل شيئا من الدنيا ، وإذا علم الله منه ذلك فهو العليم به قبل أن يخلقه ، فوالله إن العاقبة له في الدنيا والآخرة

👋Maka aku menasehatkan kepada kalian wahai para ikhwah, untuk ikhlas kepada Allah Tabaraka wa ta’ala, dan hendaknya sebagai seorang hamba untuk meniatkan segala bentuk ucapan, perbuatan, tindak tanduknya, dan sikapnya, hendaknya ia lakukan dengan niat mengharap wajah Allah dan negeri akhirat. Bukan kerena mengharap keselamatan dari pembicaraan fulan terhadapnya, tidak pula karena mengharapkan sesuatu dari dunia. Apabila Allah mengetahui dari hamba tersebut ( kejujuran manhaj-nya) , maka Allah Maha mengetahui terhadapnya sebelum ia diciptakan. Demi Allah, sungguh balasan yang baik baginya di dunia dan di akhirat.

الآن نسمع الهجمة الشرسة القوية على سور الإسلام والسنة الحصين الذي حمي به الإسلام ، وأهل الإسلام ، حميت به السنة وأهلها ، هجوم على هذا الصور لتكسيره هذا الصور العظيم : هو هجران أهل البدع ، في هذه الآونة نسمع الكلام الشديد عن هذه المسألة

🔰Sekarang kita mendengar adanya penyerangan yang buruk dan kuat kepada benteng islam dan sunnah yang kokoh, yang dengannya islam dan pengikut islam terjaga, juga dengannya sunnah dan pengikut sunnah terjaga. Ia menyerang kepada benteng ini untuk meremukkannya. Benteng yang kokoh ini adalah HAJR (pemboikotan) terhadap pengikut kebid’ahan. Pada masa ini kita mendengar ucapan (penentangan) yang keras terhadap permasalahan ini.

وللأسف ممن ينتسب إلى السنة بعضهم يقول اليوم لا يمكن أن يطبق الهجر ، إذا متى ؟ يوم ينفخ في الصور ؟

💦Dan yang lebih menyedihkan lagi, ucapan ini keluar dari orang-orang yang menisbatkan kepada sunnah. ia mengatakan bahwa tidak mungkin kita menerapkan “HAJR” pada hari ini. Jika demikian kapan (akan diterapkan -pent)?????!!!! apakah harus menunggu sampai ditiupnya sangkakala ????!!!!

متى يطبق الهجر ؟ إذا نفخ في الصور هذا كلام باطل !

ℹKapan  “HAJR” diterapkan??? Jika telah ditiup sangkakala. Maka ini adalah ucapan yang batil!!!

وآخر وهو يتلبس بالسنة ويتظاهر بها ، يُنكر أن يكون الهجر فوق ثلاث لأهل الأهواء في السنة ، أو في دين الإسلام ينكر ذلك ، يقول : ما يهجر المبتدع فوق ثلاث لجهله أو لهواه .

🚫Sebagian yang lain ada yang berpakaian dengan sunnah dan menampakkan dengannya, tetapi ia mengingkari hajr lebih dari tiga hari kepada pengikut hawa nafsu dalam perkara sunnah maupun agama islam, ia mengingkarinya. Ia mengatakan tidak akan meng-hajr pelaku kebid’ahan lebih dari tiga hari, hal ini disebabkan karena kebodohannya maupun karena hawa nafsu.

وأما اليوم أنا أقول : لهواه . كنت قبل ذلك لجهله ، لكنه بعد أن عرف وأوقف على إجماع أهل السنة في هذه المسأله أجمعوا على هجر أهل البدع والأهواء حتى يتوبوا وبقي على هذا لقول هذا هوى ،

👉Adapun pada hari ini aku katakan: karena hawa nafsunya. Sebelumnya aku katakan karena kebodohannya, tetapi setelah datang pengetahuan dan pemahaman bahwa ahlus sunnah telah bersepakat pada permasalahan ini, yaitu mereka telah bersepakat atas hajr kepada pengikut kebid’ahan dan hawa nafsu hingga mereka bertaubat, maka yang tersisa dari ucapan semisal ini hanyalah hawa nafsu belaka.

والمؤسف ليس هو هذا ، المؤسف من يوجد يدافع عنه ، وليته إذ دافعه هؤلاء المدافعون عن هذا الدعي سلم منهم أهل السنة ، بل ذهبوا يطعنون في أهل السنة ، فيا محنة الإسلام والسنة ويا غربة أهل السنة بين هؤلاء والله الموعد.

📢Yang menyusahkan bukanlah orang yang demikian keadaannya, tetapi yang menyusahkan adalah orang yang memaksa untuk membelanya(KEBID’AHAN dan pelakunya) . Sekiranya orang-orang yang membela ini jika membela da’i tersebut selamat darinya para pengikut sunnah, akan tetapi mereka justru pergi untuk mencela para pengikut sunnah. Duhai bencana bagi islam dan sunnah, duhai asingnya pengikut sunnah di antara mereka ini, dan hanya kepada Allah tempat meminta janji.

هذا البلاء الذي نزل في الآونة الأخيرة بالسلفيين ، ما هَمنا لو تكلم فيه البدعي ما ضرنا ذلك ، لكن كونه يتكلم فيه من ينتسب إلى السنة فينسفه نسفا هذا الذي أصبح ضررا على أهل السنة وأبناء السنة .

✋Cobaan ini yang turun di akhir zaman kepada salafiyyin, tidaklah menyusahkan kami. Meskipun pengikut kebid’ahan berbicara pada permasalahan hajr ini, hal itu tidaklah memadharatkan kami. Tetapi yang terjadi adalah orang yang menisbatkan kepada sunnah yang berbicara pada permasalahan ini, lalu ia justru merobohkannya hingga benar-benar roboh. Inilah yang menjadi madharat bagi pengikut sunnah dan anak-anak para pengikut sunnah.

إن البعد عن أهل الأهواء لا يكفي فيه مجرد البعد بل لا بد مع البغض أيضا لأهل الأهواء.

📝Sesungguhnya menjauh dari pengikut hawa nafsu tidaklah cukup hanya sekedar menjauhinya (secara dzahir saja -pent), bahkan semestinya diiringi dengan rasa benci terhadap pengikut hawa nafsu.

بوّب أبو داود – رحمه الله – في كتاب . ، في كتاب السنةِ منه باباً , فقال : باب هجر أهل الأهواء وبغضهم ، ثم ساق تحته الأحاديث : أوثق عرى الإيمان ونحوه

🔄Abu Dawud -rahimahullah- telah membuat sebuah bab di dalam “Kitabus Sunnah”. Beliau berkata: “Bab hajr terhadap pengikut hawa nafsu dan kebencian pada mereka”, kemudian menyebutkan di bawahnya beberapa hadits yang mengokohkan sisi keimanan dan yang semisalnya.

فالهجر الحقيقي الكامل مع البعد لا بد أن يكون بالقلب ، فإن المرء قد يبتدع من المبتدع خوفا على مصلحة دنيوية وإلا قلبه معه .

📜Maka hajr yang benar dan  yang sempurna disamping menjauh secara dzahir juga disertai dengan menjauhnya hati ( membenci ahlulbid’ah). Karena terkadang seorang yang berbuat bid’ah dari kalangan pengikut kebid’ahan, hanyalah didasari rasa takut akan kemaslahatan duniawiyah, kalaupun tidak berati hatinya telah bersamanya (ridho terhadap kebid’ahan tersebut -pent).

والدليل على ذلك أنه أول ما تسمح له الفرصة تجده مع المبتدع رجع إليه ، فهذا كذاب وقد كشفه الله ، فإذاً لا بد مع البعد والهجر لا بد من البغض له ، وبهذا الهجر والبعد والبغض لأهل البدع حُمية السنة وحُمي أهل السنة .

⭕Dalil yang menunjukkan akan hal ini bahwasannya ia adalah orang yang pertama kali memberi kesempatan pada pengikut kebid’ahan, engkau mendapatinya bersama pelaku kebid’ahan dan kembali kepadanya. Maka ini adalah kedustaan, dan sungguh Allah telah menyingkapnya. Jika demikian, semestinya bersamaan dengan menjauhi dan meng-hajr juga disertai dengan rasa benci kepadanya. Dengan meng-hajr, menjauhi, dan benci kepada pengikut kebid’ahan inilah, sunnah dan pengikut sunnah akan terjaga.

والآن نسمع أن الهجر لا يمكن أن يطبق اليوم . وآخر يقول : ما يوجد مبتدع يهجرون كما وجد في العهد الأول في عصر السلف .

🔊Tetapi sekarang kita mendengar bahwa hajr tidak mungkin diterapkan pada hari ini, sebagian yang lain mengatakan bahwa pada hari ini tidak didapati orang yang berbuat bid’ah sebagaimana didapati pada masa awal, yaitu pada zaman salaf.

وثالث يقول : الهجر إذا كان فيه مصلحة للمهجور فنعم وإلاّ فلا .

✌Dan yang ketiga mengatakan bahwa hajr, jika padanya terdapat maslahat terhadap orang yang di-hajr maka iya (ia di-hajr -pent), jika tidak maka tidak di-hajr.

يعني كأن إنما نريد الرجل الذي هجرناه أما مصلحتنا نحن الحفاظ على أبنائنا ، على أبناء السنة والطريقة السلفية وزجرهم عن مخالطة المبتدع فلا يضلون بسببه ، هذا باب آخر لا يلتفت إليه ، وهذا إما منشأه الجهل وإما منشأه الهوى أو كلاهما . فيا معشر الإخوان احذروا هذا ، واحذروا من يقول هذا القول ، واقرؤوا في كتب أئمة السنة لله الحمد هي بين أيدينا ، مسندة موجودة وهذه السنة لأحمد ولعبد الله بن أحمد ، والسنة لابن أبي عاصم ، والشريعة للآجوري ، وشرح أصول الاعتقاد لللالكائي ، والإبانة لابن بطة ، وغيرها من كتب سنن العقائد .

▶Yakni, seakan-akan yang kami inginkan hanyalah meng-hajr seseorang saja. Adapun bagi kami maslahatnya adalah kami telah menjaga anak-anak kami, anak-anak pengikut sunnah, dan menjaga jalannya para salaf, serta menghalangi mereka dari kontaminasi pelaku kebid’ahan sehingga mereka tidak tersesat dengan sebab hal tersebut. Ini adalah bab yang lain, bukan berpaling kepadanya. Dan perkataan tersebut bisa jadi bersumber dari kebodohan, bisa jadi bersumber dari hawa nafsu, atau bahkan dari keduanya. Maka wahai para ikhwah, berhati-hatilah dari hal ini, hati-hatilah dari orang yang mengatakan perkataan ini. Bacalah kitab-kitab para imam sunnah, segala puji bagi Allah kitab-kitab ini ada di tangan kita. Berbagai musnad tersedia, diantaranya as-Sunnah karya Imam Ahmad dan karya Abdullah bin Ahmad, as-Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim, asy-Syari’ah karya al-Ajurri, Syarh Ushul I’tiqad karya al-Lalika’i, al-Ibanah karya Ibnu Baththah, dan yang selainnya dari kitab-kitab sunan tentang permasalahan aqa’id (keyakinan).

wallahu’alam

📚Sumber:  http://bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=5388

📝Alihbahasa : Syabab Forum Salafy

💻 SEORANG SALAFY TIDAKLAH MARAH JIKA ADA SESEORANG MEMPERINGATKAN DARI BID’AH || http://forumsalafy.net/?p=10096

〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Tidak ada komentar:

Posting Komentar