❋ 🔗❋ 🔗❋ 🔗❋
✅💥💰SEBAB-SEBAB MUNCULNYA KEBAKHILAN TERHADAP HARTA DAN CARA MENANGKALNYA
🍄 🍄 🍄
⚠ ◾ Ketahuilah bahwa sebab munculnya kebakhilan adalah cinta harta. Dan cinta kepada harta ada dua sebab:
🔺Pertama:
Cinta dengan syahwat (kesenangan jiwa) yang tidak akan kesampaian kepadanya kecuali dengan harta, di samping adanya angan-angan yang panjang.
🔺Kedua:
Mencintai dzat dari harta itu sendiri. Ada dari manusia yang memiliki harta yang cukup untuk sepanjang hidupnya (di dunia) seandainya dia menggunakannya pada perkara yang wajar dan bahkan masih tersisa beribu-ribu bersamanya.
🌒✖ Sementara (terkadang) dia sudah tua dan tidak punya anak, tetapi dirinya tidak mau mengeluarkan (dari hartanya) sesuatu yang wajib atasnya. Tidak pula dia mau untuk bersedekah yang bermanfaat baginya. Padahal jika ia mati, hartanya akan diambil oleh musuhnya atau akan hilang jika hartanya ditimbun. Penyakit seperti ini (hampir) tidak bisa diharapkan kesembuhannya.
📒Mukhtashar Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah hal. 267
🌴 Al-Imam Ibnu Hibban rahimahullah berkata:
☑ 🌟 “Orang yang berakal tatkala diberi oleh Allah harta di dunia yang fana ini dan mengetahui (akan) lenyapnya harta darinya serta berpindah kepada yang lainnya dan tahu bahwa harta tidak bermanfaat baginya di akhirat kecuali apa yang ia suguhkan berupa amal shalih, hendaknya ia bersungguh-sungguh untuk menunaikan hak-hak pada hartanya serta melaksanakan yang wajib pada jalan-jalannya, dengan mengharapkan pahala di kemudian hari dan (mendapatkan) sebutan yang baik di dunia.
🌎 💎 Karena kedermawanan akan mendatangkan kecintaan dan pujian, sebagaimana kebakhilan mendatangkan celaan dan kebencian. Tidak ada kebaikan pada harta kecuali dengan adanya kedermawanan….”
📒Raudhatul ‘Uqala` hal. 235
❗💦 Perhatikanlah firman Allah subhanahu wa ta'ala berikut:
ﻭَﻻ ﻳَﺤْﺴَﺒَﻦَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺒْﺨَﻠُﻮﻥَ ﺑِﻤَﺎ ﺁﺗَﺎﻫُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﺑَﻞْ ﻫُﻮَ ﺷَﺮٌّ ﻟَﻬُﻢْ ﺳَﻴُﻄَﻮَّﻗُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﺑَﺨِﻠُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻟِﻠَّﻪِ ﻣِﻴﺮَﺍﺙُ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷﺭْﺽِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮ
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Ali ‘Imran: 180)
🌅 Renungilah ayat ini, bagaimana Allah telah menyebutkan hal-hal yang menjadikan seorang hamba tidak bakhil terhadap apa yang diberikan oleh Allah
🔺Pertama: Allah subhanahu wa ta'ala mengabarkan bahwa apa yang ada pada hamba merupakan keutamaan dan nikmat dari Allah, bukan milik hamba. Bahkan kalau bukan keutamaan dan kebaikan Allah niscaya tidak akan sampai kepadanya nikmat itu. Oleh karena itu, orang yang yakin bahwa apa yang ada di tangannya (dari harta) adalah nikmat dari Allah subhanahu wa ta'ala, niscaya dia tidak akan mencegah (dari memberikan) nikmat yang tidak akan membahayakannya. Bahkan (dengan memberikannya) akan mendatangkan manfaat baginya pada hati dan hartanya, bertambah keimanannya, serta dijaganya dari bencana.
🔺Kedua: Apa yang dimiliki hamba (nanti) semuanya kembali kepada Allah dan akan diwarisi oleh Allah. Sehingga tidak ada manfaat untuk kikir terhadap sesuatu yang akan hilang darimu dan berpindah kepada selainmu.
🔺Ketiga: Allah subhanahu wa ta'ala mengetahui seluruh amalan kalian. Konsekuensi dari hal ini adalah adanya balasan yang baik atas kebaikan, serta adanya siksaan atas kejelekan. Dengan ini, orang yang dalam hatinya ada keimanan sekecil apapun tidak akan absen dari berinfak dengan sesuatu yang akan mendapatkan pahala. Dia juga tidak akan ridha dengan kebakhilan yang mendatangkan siksa.”
📚Lihat Taisir Al-Karimir Rahman hal. 158 / 159
――――――――――――――――――――――
📨 Majalah Asy Syariah Online
💻 Untuk fawaid lainnya bisa kunjungi website kami:
🌐 www.ittibaus-sunnah.net
➖➖➖➖➖➖➖➖
📌 أصحاب السنة
🌠[disingkat oleh WhatsApp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar