🌷💡📜📈 BAGAIMANA WANITA ITU MENGKOMPROMIKAN PERHATIANNYA TERHADAP (URUSAN) RUMAH DENGAN PERHATIANNYA UNTUK MEMBACA AL-QUR’AN DAN MENUNTUT ILMU?
✒ Asy-Syaikh ‘Abdullah al-Bukhari حفظه الله
📬 Pertanyaan: Sampai batasan mana wanita itu wajib mementingkan pengurusan dan perhatiannya terhadap urusan rumah? Karena sekarang bila kami telah kembali ke kamar, maka tidak ada waktu lagi bagi kami untuk membaca al-Qur’an maupun menuntut ilmu syar’i.
🔓 Jawaban: Wanita itu wajib menjadi pemimpin di rumahnya sebagaimana dalam “ash-Shahihain” bahwa Nabi ‘alaihish shalatu was salam bersabda:
▪“Setiap kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang ia pimpin.”
✔Dan antaranya adalah sabda beliau:
والمرأة راعية في بيت زوجها ومسؤولة عن راعيتها
▪“Wanita itu adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah ia pimpin.”
👋Maka wajib untuk membersihkan dan menata rumah itu dengan kadar yang dengannya rumah itu akan terjaga kebersihannya dan siap (layak) untuk keluarga yang baik. Karena di antara sebab masalah dan banyaknya masalah, kebencian yang terjadi antara suami dan isteri memiliki sebab-sebab yang banyak diantaranya adalah bab ini yaitu rumah yang dikatakan ma’fus (ditelantarkan), tidak dibersihkan dan tidak tertata dan ini tidak sepantasnya. Wajib untuk mengaturnya dengan baik, tidak berlebih-lebihan, tidak melampau batas namun juga tidak menyepelekan. Tidak sampai batasan was-was namun juga tidak sampai menelantarkan.
🔥Wajib rumah tersebut menjadi tempat yang baik, bersih, dan siap (layak) bagi anak-anak, suami, dirinya, maupun semuanya. Adapun apakah ada batasan di sana, maka tidak ada di sana batasan kecuali rumah itu hendaknya menjadi rumah yang baik.
🔊Sedangkan perkataannya “Karena sekarang bila kami kembali ke kamar, maka tidak ada waktu lagi bagi kami untuk membaca al-Qur’an dan menuntut ilmu syar’i,” saya tidak tahu apa maksudnya yaitu “Tidak ada waktu lagi bagi kami”. Thayyib, pagi hari, zhuhur, ‘ashar apa yang mereka lakukan? Wajib untuk mengatur dan menatanya. Dan suaminya juga mengatur waktu-waktu bersamanya.
☝Adapun demikian sepanjang hari mereka (para suami) berada di jalan yang tidak ada manfaatnya, (maka tidaklah sepantasnya). Wajib di sana ada waktu untuk ini dan itu. Maka setiap hak itu diberikan sesuai dengan kadar porsinya. Sebagaimana sabda Nabi ‘alaihish shakatu was salam:
وإن لبدنك عليك حقا
“Dan Dan sungguh badanmu itu memiliki hak atasmu.”
Dan beliau bersabda
وإن لأهلك عليك حقا أعط كل ذي حق حقه
“Dan sungguh keluargamu itu memiliki hak atasmu. Maka berilah setiap yang memiliki hak itu, haknya”
💻 http://ar.miraath.net/fatwah/5589
✒ Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
💡📝 WSI ~ http://forumsalafy.net/?p=11757
💐 〰〰〰〰〰〰〰〰〰 🌷
Tidak ada komentar:
Posting Komentar