💥☝📛⚠ BAHAYA SIFAT SOMBONG, BANGGA DIRI DAN TERTIPU DENGAN KEMAMPUAANNYA
🔉Berkata Syaikh Kholid azh Zhafiri hafizhahullah :
✔Dan diantara penghalang dari menuntut ilmu yang dengannya kita menutup pembahasan ini. Yang mana penghalang ini juga merupakan efek dari penghalang yang pertama yaitu sifat terburu-buru.
💡Penghalang yang kita akan bahas adalah sifat sombong, bangga diri dan tertipu dengan kemampuaannya.
🔗 Ia sudah mampu mentakhrij (menyimpulkan kedudukan hadits) satu atau dua hadits atau bahkan sepuluh hadits.
Kemudian dia menyangka dirinya sudah seperti Syaikh al Bani dan menyangka dirinya sudah mencapai tingkatan yang tinggi didalam ilmu agama ini
🔗Dia duduk membacakan (mengajarkan) hadits selama satu, dua atau tiga tahun, kemudian dia mulai mengkritik para Ulama kibar.
☝Ini semua adalah bentuk ujub (bangga diri) atau ghurur (tertipu dengan kemampuanya) yang bisa membinasakan seorang penuntut ilmu. Ini semua terjadi dikarenakan tidak adanya sifat ikhlas didalam niat.
☀Sungguh Allah telah melarang Bersifat takabbur (sombong) didalam firmannya :
▪“Dan janganlah kalian berjalan diatas muka bumi ini dengan penuh kesombongan”.
Dan dalam hadits :
▪“Tidak akan masuk surga seorang yang didalam hatinya ada seberat biji dzarrah sifat sombong”.
👋Lalu bagaimana dengan seseorang yang merasa sombong dari ilmu dan merasa sombong dari Ulama. Dia menyangka dirinya adalah kuda pacuan yang tidak akan dikalahkan oleh siapapun dan tidak ada disandung oleh sesuatu.
✊Dia menyangka dirinya telah mengarungi seluruh lautan ilmu ?
✋Padahal para Ulama saja baru berada ditepian lautan tersebut.
✊Dia memandang ulama dengan pandangan meremehkan dan memandang rendah para ulama.
✔ Ini semua adalah sebab dari sebab-sebab penyimpangan dan kesesatan.
💥 Dikarenakan sifat ujub dan ghurur justru akan semakin menjauhkan kamu dari Ulama dikarenakan kamu memandang dirimu lebih tinggi dari mereka para ulama.
👎Maka akhrinya kamupun membatasi manusia dengan pemahamanmu sendiri dan ilmumu sendiri yang pada kenyataannya kamu belum memiliki ilmu sama sekali.
❌Maka mulailah kamu tersesat dan menyesatkan orang lain, dan kamu menjadi sebab tersesatnya orang-orang yang tertipu denganmu.
🔘 Dan contohnya sangat banyak, diantaranya apa yang menimpa ahli sunnah pada zaman sekarang ini.
Yaitu munculnya sebagian orang yang masih shigor (kecil dalam keilmuan) sekitar dua puluh tahun dia mengatakan :
“Saya telah mendoifkan 600 hadits yang disahihkan Syakh al Bani.
📛 Perhatikan bagaiman dia bersifat ujub dan tertipu dengan kemampuaannya.
✒ Ada sebagian orang menasehatinya, tapi dia justru berkata :
📁Saya sudah berkecimpung didalam lautan ilmu hadits dan umurku sudah matang untuk menghasilkan ilmu.
✊Maka ini merupakan sebab kesesatan haddadiyah pada zaman sekarang ini.
⚠ Diantara sebab kesesatan mereka adalah, mereka merasa ujub dan tertipu dengan kemampuannya sehingga mereka menggiring manusia kepada pemahaman mereka.
👋 Sehingga mulailah mereka menvonis sesat para ulama dan mentabdi para ulama dan merekapun tersesat.
💥 Mereka menggabungkan antara shigor sinni (mudanya umur) dan sifat ujub, dan tertipu dengan kemampuannya, Maka merekapun binasa dan membinasanakn orang lain.
✔Para salaf dan para imam Kibar tidak diketahui dari mereka melainkan sifat ketawadhuan.
🔉 Berkata imam Ayyub bin Abi Tamimah as Sikhtiyani rahimahullah :
✋ Selayaknya bagi seorang alim untuk melatakkan tanah diatas kepalanya sebagai bentuk ketawadhuan dihadapan Allah. Maka selayaknya bagi setiap ulama dan penuntut ilmu untuk bersifat tawadhu. Senantiasa dia memandang dirinya itu rendah dan tidak mengangkat kedudukannya, bahkan dia harus tawadhu karena Allah.
🔗 Kalau sifat ujub dan ghurur mulai menjangkiti hatinya, maka itu merupakan sebab dan bahkan sebab terbesar yang menghalangi seseorang dari jalan ilmu.
📖 Sumber : Muhadhoroh bertajuk ” Penghalang-penghalang dalam menuntut ilmu.
📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
📚 http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=152542
💻 http://forumsalafy.net/?p=11342
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Tidak ada komentar:
Posting Komentar