Rabu, 29 Juli 2015

Islam mengajarkan untuk menunaikan hak semua orang yang mempunyai hak

Silsilah Rambu-Rambu Pertemanan 9

Hak-hak dalam Berteman (Bag. 4)

Islam mengajarkan untuk menunaikan hak semua orang yang mempunyai hak

⚠️ 🌻 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Darda radhiyallahu 'anhu, “Berilah setiap orang haknya masing-masing.”

🌿🚧 Dituntunkan dalam Islam untuk menunaikan hak-hak teman. Hak seorang teman atas temannya sangatlah banyak. Diantaranya:

✔️ Membelanya ketika tidak ada

Diantara hak teman adalah menjaganya ketika dia tidak ada, membantah ucapan jelek tentangnya.

Dari Abud Darda radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:

مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ بِالْغَيْبِ، رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya maka Allah subhanahu wa ta'ala akan memalingkan wajahnya dari neraka di hari kiamat nanti.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, serta dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6262)

Dalam hadits Ka’b bin Malik radhiyallahu 'anhu tentang kisah taubatnya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata di Tabuk ketika beliau sedang duduk, “Apa yang dilakukan Ka’b?” Seseorang dari Bani Salamah berkata, “Dia tertahan burdahya dan melihat dua sisinya, ya Rasulullah.” Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata kepadanya, “Alangkah jeleknya yang kau ucapkan. Demi Allah, wahai Rasulullah, kami tidak mengetahuinya kecuali kebaikan.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun diam. (HR. Al-Bukhari no. 4418 dan Muslim no. 2769)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Ketahuilah, seseorang yang mendengar ghibah terhadap seorang muslim hendaknya membantahnya dan menghardik pelakunya. Jika tidak bisa dihentikan dengan lisan, maka hentikanlah dengan tangan. Jika tidak mampu dengan lisan ataupun dengan tangan, hendaknya dia keluar untuk memisahkan diri dari majelis tersebut. Jika mendengar ghibah terhadap syaikhnya atau orang yang mempunyai hak atasnya atau orang yang punya keutamaan dan shalih, maka mengingkari pelakunya lebih ditekankan.” (Al-Adzkar)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:

مَنْ ذَبَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ بِالْغَيْبَةِ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ أَنْ يُعْتِقَهُ مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya ketika ada yang mengghibahinya, maka hak atas Allah l untuk membebaskannya dari neraka.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami no. 6240)

✔️ Mendoakan kebaikan bagi teman

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Hak yang kelima adalah mendoakan kebaikan untuknya ketika masih hidup maupun sesudah meninggalnya, dengan semua doa yang dia peruntukkan untuk dirimu.”

Dalam Shahih Muslim dari hadits Abud Darda radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ المُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ المُوكَّلُ بِهِ: آمِينَ، وَلَكَ بِمِثْلٍ

Doa seorang muslim bagi saudaranya yang sedang tidak bersamanya adalah doa mustajab. Di sisinya ada malaikat yang ditugaskan setiap kali dia berdoa kebaikan bagi saudaranya, malaikat berkata, “Amin, dan engkau mendapatkan yang semisalnya.”

Abud Darda radhiyallahu 'anhu mendoakan banyak sahabatnya dalam doanya. Beliau selalu menyebut nama-nama mereka dalam doanya. Demikian pula Al-Imam Ahmad rahimahullah berdoa di waktu sahur untuk enam orang. (Lihat Mukhtahar Minhajul Qashidin hal. 103)

⏳ Insya Allah, bersambung

📝 🌍 Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak hafidzahulloh. Dikutip dari http://asysyariah.com/hak-hak-dalam-berteman/

〰〰〰〰〰〰〰
📚WA Salafy Kendari 📡

Tidak ada komentar:

Posting Komentar