Silsilah Rambu-Rambu Pertemanan 13
Bahaya Berteman Dengan Ahlul Bid’ah (Bag. 01)
Diantara prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah tidak bermajelis dan tidak berteman dengan ahlul bid’ah (orang yang gemar melakukan amalan yang tidak diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam).
Jiwa setiap insan telah diciptakan dalam keadaan lemah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
يُرِيدُ اللّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفًا
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (An-Nisa’: 28)
Oleh karena itu, Allah subhanahu wa ta'ala dengan rahmat-Nya membimbing hamba-hamba-Nya kepada perkara yang bisa membantu menjaga agama mereka, berupa berteman dengan orang-orang baik dan shalih. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini.” (Al-Kahfi: 28)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yakni duduklah bersama hamba-hamba Allah subhanahu wa ta'ala yang berdzikir, membaca kalimat tauhid, bertahmid, bertasbih, dan bertakbir serta meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala pagi dan petang. Baik mereka orang fakir, kaya, ataupun lemah.”
Demikian juga, Allah subhanahu wa ta'ala melarang dan memperingatkan kita agar tidak berteman atau duduk bersama orang-orang yang jelek agamanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al-An’am: 68)
Orang yang paling besar mudharatnya jika dijadikan teman adalah ahlul bid’ah (lihat keterangan tentang ahlul bid’ah pada catatan kaki rubrik Manhaji, red.). Mudharat yang terjadi akibat berteman, bergaul, dan bermajelis dengan mereka lebih besar daripada mudharat yang terjadi karena bergaul dengan pelaku maksiat yang masih Ahlus Sunnah.
Oleh karena itu, telah masyhur dalam kitab-kitab ulama Ahlus Sunnah tentang peringatan agar tidak berteman atau bermajelis dengan mereka.
Diantara dalil hal ini adalah firman Allah di atas:
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al-An’am: 68)
✔️⚠️ Peringatan salaf agar tidak bergaul dengan ahlul bid’ah
Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang duduk bersama ahlul bid’ah, maka hati-hatilah darinya. Barangsiapa yang duduk bersama ahlul bid’ah dia tidak akan diberi hikmah. Aku menginginkan ada benteng dari besi yang memisahkan aku dengan ahlul bid’ah…”
Beliau berkata, “Aku bertemu orang-orang terbaik, dan mereka semua adalah Ahlus Sunnah, semuanya melarang bergaul dengan ahlul bid’ah.”
Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Tidaklah sepantasnya seseorang duduk dengan ahlul bid’ah atau bergaul dengannya, tidak pula punya hubungan dekat dengannya.”
Beliau juga berkata dalam suratnya kepada Musaddad: “Janganlah kamu bermusyawarah dengan ahlul bid’ah dalam perkara agamamu dan janganlah berteman safar dengannya.”
Pembaca yag budiman, demikianlah sikap salaf terhadap ahlul bid’ah. Bukan malah menjadikannya sebagai pimpinan ataupun pembimbing, terlebih dalam masalah ibadah.
⏳ Insya Allah, bersambung
📝 🌍 Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak hafidzahulloh. Dikutip dari http://asysyariah.com/bahaya-berteman-dengan-ahlul-bidah/
〰〰〰〰〰〰〰
📚WA Salafy Kendari 📡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar