Silsilah Fatawa Kewanitaan
HUKUM MENGIRINGI JENAZAH BAGI WANITA
Fadhilatu Asy-Syaikh al-'Allaamah 'Ubaid bin 'Abdillah al-Jabiry حفظه الله تعالى
✒__PERTANYAAN :
Wahai Syaikh kami -semoga Allah menjaga anda-, seseorang bertanya: " Telah menyebar sekarang (kebiasaan) keluarnya sebagian wanita untuk mengikuti jenazah kerabat-kerabat mereka hingga ke pemakaman, kemudian kembali ke rumahnya, apakah Anda mempunyai sedikit nasehat dan pengarahan terkait hal ini? "-semoga Allah memberikan kebaikan kepada anda-
🔐 JAWABAN :
✋ Perkara yang nampak padaku adalah bolehnya (wanita mengiringi jenazah_pent), tetapi terdapat larangan bagi wanita untuk memasuki area pemakaman sebagaimana hadist Ummu 'Athiyyah al-Anshoriyyah -semoga Allah meridhoinya-, ia berkata: " Kami (para wanita_pent) dilarang untuk mengiringi jenazah, (tetapi) beliau tidak meniatkan larangan itu pada kami ”, pada kata نُهِينَا (kami dilarang ) النَّاهي (yang melarang) adalah Rasulullah ﷺ, kemudian pada kalimat وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا (namun tidak mengharuskan kami tinggal) yakni, beliau tidak bersikap keras kepada kami juga tidak menekankan larangan itu pada kami, tetapi yang lebih utama adalah tidak mengikuti jenazah, ini sisi pertama.
👉 Sisi kedua: Hendaknya bagi wanita untuk melihat keadaan jalan, apakah keadaannya luas untuk (wanita) berjalan ataukah dipenuhi oleh laki-laki ?
👋 Apabila jalan tersebut luas dan memungkinkan para wanita berjalan pada jalan itu tanpa dipenuhi oleh laki-laki, maka tidak apa-apa, namun apabila tidak bisa mengiringi jenazah kecuali dengan berdesak-desakan dan bercampur-baur dengan laki-laki, maka tidak boleh, kemudian dilihat pula keadaan jalan itu, apakah jalan itu aman dan bebas dari orang-orang fasik yang mengintai para wanita untuk menyakiti dan mengganggu mereka, apabila ada orang-orang fasik di jalan itu maka jangan mengikuti jenazah, karena dikhawatirkan mereka menyakiti dan mengganggunya,
☝Perkara lainnya: Apakah pemerintah melarangnya atau tidak? Apabila pemerintah -yakni Hakim- melarang, maka menetaplah wanita di rumahnya, namun apabila pemerintah tidak melarangnya, maka boleh baginya mengikuti jenazah,
👉 Dan hasilnya, bahwa mengikuti jenazah bagi wanita mempunyai syarat-syarat:
❶ Tidak berdesakan dengan laki-laki.
❷ Aman dari orang-orang fasik yang mengganggu para wanita.
❸ Perkara ini bukanlah perkara yang terlarang dari pemerintah.
💻 Sumber:
http://ar.miraath.net/fatwah/8765
***_____________________🇸🇦🇮🇩
انتشر في هذا الوقت خروج بعض النساء متابعات جنائز أقاربهن حتى المقبرة ثم العودة؛فما توجيهكم؟
الشيخ: عبيد بن عبد الله الجابري
القسم: أحكام تخص النساء | الفقه | الجنائز | تاريخ الفتوى:
السؤال:
شيخنا حفظكم الله، يقول: انتشر في هذا الوقت خروج بعض النِّساء مُتابعات جنائز أقاربهم حتى المقبرة، ثُم العودة فهل من كلمة توجيهية في هذه الظاهرة؟ وجزاكم الله خيرًا.
الجواب:
الذي يظهر لي الجواز، لكن لا تدْخل المقبرة لحديث أم عطية الأنصارية -رضي الله عنها قال: ((نُهِينَا عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا))، ((نُهِينَا)) النَّاهي هو رسول الله صلى الله عليه وسلم، ((وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا)) أي لم يُشدد علينا ولم يؤكد علينا في النَّهي، لكن الأَوْلَى عدمُ ذلك هذا أول وجه.
الثاني: يجبُ على المرأة أن تنظر حالَ الطريق هل هو واسعُ السَّير أو يزدحم بالرِّجال؟ فإن كان واسعًا ويُمكنُها السَّير فيه من غير مُزاحمة الرِّجال فلا بأس، وإن كان لا تستطيع إلا بمزاحمة الرِّجال ومُخالطتهم فلا، كذلك يُنظر إلى الطريق هل هو مأمون خالي من الفسَّقة الذين يترصدون للنِّساء لأذيتهنَّ فإن كان فيه فسقة فلا تفعل خشية أن يؤذوها، وأمر آخر: هل ولي الأمر يمنع أو لا؟ فإنْ كان ولي الأمر - وهو الحاكم- يمنع قرَّت في بيتها، و إن كان لا يمنع تبعت الجنازة، فالحاصل أنَّ اتباع المرأة للجنائز له شروط:
الأول: عدم مزاحمة الرجال.
الثاني: الأمن من الفساق الذين يؤذون النساء.
الثالث: أن لا يكون هذا ممنوع من ولي الأمر.
✏__Alih Bahasa: Abu Kuraib Bandung حفظه الله تعالى - [ASK-4]
__________________________
🌏 WA Ahlus Sunnah Karawang | www.ahlussunnahkarawang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar