Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

KISAH SANG PEMILIK ROTI

KISAH SANG PEMILIK ROTI

🌾🌿🌾🌿🌾

❗❕| لا تحقرنّ معروفاً تفعله ولا تحقرنّ ذنباً تفعله |

عن أبي بردة ؛ قال : لما حضر أبا موسى الوفاة ؛ قال : يا بَنِيّ اذكروا صاحب الرغيف .

قال : كان رجل يتعبد في صومعة [ - أراه قال: سبعين سنة - ] لا ينزل إلا في يوم أحَد .

قال : فنزل في يوم أحَد ،

قال : فشبَّه الشيطان في عينه امرأة ، فكان معها سبعة أيام أو سبع ليال ،

قال : ثم كُشف عن الرجل غطاؤه ، فخرج تائبًا ،

فكان كلما خطا خطوة صلى وسجد ،

فآواه الليل إلى دكان عليه إثنا عشر مسكينًا ، فأدركه الإعياء ، فرمى بنفسه بين رجلين منهم .

وكان ثمَّ راهب يبعث إليهم كل ليلة أرغفة ، فيعطي كل إنسان رغيفًا ،

فجاء صاحب الرغيف ؛ فأعطى كل إنسان رغيفًا، ومرَّ على ذلك الذي خرج تائبًا ، فظن أنه مسكين ، فأعطاه رغيفًا ،

فقال المتروك لصاحب الرغيف :
مالك لم تعطني رغيفًا ، ما كان إليّ عنه غنى ؟

فقال : أتراني أمسكته عنك ؟ سل : هل أعطيت أحداً منكم رغيفين ؟

قالوا : لا .

قال : تراني أمسكته عنك ؟
والله لا أعطيك الليلة شيئًا .

فعمد التائب إلى الرغيف الذي دفعه إليه ، فدفعه إلى الرجل الذي ترك .

فأصبح التائب ميتًا ،

فوزنت السبعون سنة بالسبع ليالٍ فلم تزن ،

فوزن الرغيف بالسبع ليالٍ فرجح الرغيف .

فقال أبو موسى : « يا بَنِيَّ اذكروا صاحب الرغيف ».

📚 [ أخرجه ابن أبي شيبة في « المصنف » ( ٣٥٣٥٢ ) ، ( ٣٥٣٥٣ ) ، ( ٩٩٠٦ ) ، والبيهقي في «الشعب» ( ٣٤٨٨ ) بإسناد صحيح ]

______________________________________

❗❕Jangan pernah engkau meremehkan kebaikan (sekecil apapun) yang engkau kerjakan dan jangan pernah engkau meremehkan dosa (sekecil apapun) yang engkau kerjakan.

🌾Dari Abu Burdah, berkata: "Saat menjelang wafatnya Abu Musa (al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu) beliau berkata: "Wahai putra-putraku, ingat-ingatlah selalu (kisah) sang Pemilik Roti".

🗻🌅 Beliaupun mulai bercerita: "Dahulu ada seorang lelaki yang beribadah kepada Allah di tempat peribadatannya - aku (perowi) mengira dia mengucapkan: selama tujuh puluh tahun -, tidak lah dia turun dari tempat peribadatannya tersebut kecuali hanya pada hari ahad saja".

Beliau melanjutkan kisahnya: "Maka turunlah dia (keluar dari tempat peribadatannya) pada hari ahad".

Beliau berkata: "Maka Syaithan menjelma dalam pandangan matanya sebagai seorang wanita, (hingga lelaki tersebut tergoda olehnya), dan tinggallah dia bersamanya selama tujuh hari atau tujuh malam (melakukan perbuatan zina) ".

Beliau berkata: "Kemudian tersingkaplah apa yang menutupi (pandangan mata) nya, (sehingga dia pun mengetahui hakekat yang sebenarnya). Maka keluarlah dia dari tempatnya dalam rangka bertaubat kepada Allah.

Setiap kali dia melangkahkan kakinya satu langkah selalu dia ikuti dengan shalat dan sujud.

Hingga pada suatu malam dia singgah di suatu ruko dimana padanya terdapat dua belas orang miskin. Rasa capek pun menguasai dirinya hingga dia merebahkan tubuhnya diantara dua orang lelaki dari mereka.

Ternyata di daerah tersebut ada seorang Rahib yang setiap malam senantiasa mengirim roti untuk mereka, masing-masing orang mendapat bagian satu potong roti.

Maka datanglah pemilik roti, membagi-bagikannya kepada masing-masing orang, hingga sampailah dia kepada lelaki yang keluar untuk bertaubat. Pemilik roti menyangka bahwa dia termasuk bilangan orang miskin disitu, maka diapun diberi sepotong roti.

(Karena roti yang dibawa hanya cukup untuk dua belas orang, ada satu orang yang tidak mendapatkan bagian)

Berkatalah orang yang tidak mendapatkan bagian tersbut kepada pemilik roti: "Kenapa anda tidak memberiku roti? Sungguh aku sangat membutuhkannya."

Pemilik roti pun menjawab: "Apakah engkau melihat aku menahannya darimu? Tanyalah, adakah diantara kalian yang aku beri dua roti?"

Mereka semua menjawab: "Tidak ada"

Pemilik roti kembali berkata: "Engkau melihat aku menahannya darimu (tidak memberikannya kepadamu)? Demi Allah, aku tidak akan memberikan sesuatupun kepadamu malam ini!"

Maka lelaki yang bertaubat tadi mengambil roti yang diberikan untuknya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapatkan bagian tersebut.

Pada pagi harinya didapati lelaki yang bertaubat tadi telah meninggal dunia.

Ditimbanglah tujuh puluh tahun (masa ibadahnya) dengan tujuh malam (masa perbuatan maksiyatnya), ternyata belum mengimbanginya.

Kemudian ditimbanglah sepotong roti (yang dia berikan kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi) dengan tujuh hari (perbuatan maksiyatnya), ternyata sepotong roti tersebut lebih berat timbangannya."

Maka berkatalah Abu Musa radhiyallahu 'anhu: "Wahai putra-putraku.., ingat-ingatlah selalu sang Pemilik Roti tersebut."

📖 Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf: 35352 - 35353 & 9906, juga al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab: 3488 dengan sanad yang shahih.

🔶 (Berkata al-Hafidh Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitabnya Jaami'ul 'Uluum wal Hikam: 1/436, penerbit Muassasah ar-Risalah; "Dan telah sahih dari riwayat Abu Burdah bahwasanya Abu Musa ...dst", pent)

▪📗Sumber: Majmu'ah Manaabirul Kitab was Sunnah
______________________________________

📝 Al Ustadz Syafi'i Alaidrus Ngawi hafizhahullah

📜➧Untuk fawaaid lainnya bisa kunjungi website kami:
🌏 www.ittibaus-sunnah.net
◉  ◈  ◉  ◈  ◉  ◈  ◉  ◈  ◉  ◈  ◉
📌 أصحاب السنة
⭐ASHHABUS SUNNAH✪

📚Ahlus Sunnah Ngawi📚
➖➖➖➖➖➖➖

0 Response to "KISAH SANG PEMILIK ROTI"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo