PENJELASAN DAN BIMBINGAN SEPUTAR KEKELIRUAN DAN PENYIMPANGAN YANG MUNCUL DARI ‘ABDUL HADI AL-‘UMAIRI bagian 10
✒📂 Abdul Hamid al Hadhabi
✔ Ketiga: “Sesungguhnya menentang fatwa dan jarh ‘ulama kibar terhadap orang-orang yang memang berhak dijarh dengan disertai hujjah dan bukti-bukti, fengan menggunakan metode-metode makar dan lancang mendahului para ‘ulama dalam memancangkan kaedah-kaedah batil yang rusak ini yang sama sekali Allah tidak pernah menurunkan keterangan tentangnya, benar-benar termasuk dari keburukan adab kepada para ‘ulama, minimnya pemahaman dia tentang agama Allah, dan diantara tanda kekurangan wal’iyadzubillah.
👎 Di mana dakwah seruanmu dalam berbagai pelajaran dan muhadharah untuk selalu menghormati dan menghargai para ‘ulama serta tidak lancang mendahului mereka yang telah anda ucapkan namun sudah pula anda selisihi dalam bentuk ucapan dan perbuatan?
✋ Na’am, termasuk perkara yang disepakati bahwa Allah mewajibkan atas kita ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi was salam, maka para ‘ulama menjadikan hujjah ada pada mereka dan tidak menjadikan hujjah dengan diri mereka. Karena hujjah itu hanyalah kalamullah dan kalam Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi was salam. Dan ucapan para ‘ulama yang dibangun di atas Kalamullah dan kalam Rasul-Nya maka harus diterima dan tidak boleh diselisihi.
👋 Sehingga seorang ‘alim apabila mengatakan sebuah ucapan yang didukung dengan hujjah dan bukti-bukti dan tidak menyelisihi al-Kitab (al-Qur’an) dan Sunnah serta ijma, maka ketika itu tidak boleh membantah ucapannya.
🔥 Manusia itu percaya terhadap ‘ulama mereka dalam berbagai masalah keyakinan, fikih, dan apa yang ada di dalamnya dari berbagai perkara nikah, talak, jual beli, dan yang semisalnya, lalu apakah anda melihat bahwa mereka tidak menaruh kepercayaan kepadanya apabila mereka mentahdzir umat dari ahlul hawa dan bid’ah seperti keadaan Muhammad al-Imam?
Jika perkaranya demikian, maka tidak boleh anda berpaling darinya, terlebih mendebatnya dengan kebatilan untuk membantah kebenaran.
✔ Keempat: Sepertinya sebab yang menjadikanmu ngotot untuk menyerang bantahan para masyayaikh Rabi’ bin Hadi, ‘Ubaid al-Jabiri, dan ‘Abdullah al-Bukhari terhadap rekan sejawatmu Muhammad al-Imam adalah karena anda telah bertolak dari kaedah rusak yang telah anda dudukkan yaitu ucapanmu: “Orang yang berbicara -yaitu orang yang menjarh- harus di atas ilmu dan pengetahuan yang sempurna tentang orang yang dibicarakan dari sisi ucapan-ucapannya dan keyakinannya.”
☝ Mudah-mudahan Allah memudahkan kami untuk menjelaskan kebatilan kaedah ini di dalam sebuah tulisan tersendiri.
✔ Kelima: Kami tidak melihat darimu sikap-sikap salafiyah melawan orang-orang yang memerangi manhaj salaf dan para pengembannya seperti kelompok hadadiyah.
Kami juga tidak melihat darimu sikap seorang salafi terhadap orang-orang yang mencela para ‘ulama seperti asy-Syaikh Shaleh al-Luhaidan, asy-Syaikh Shaleh al-Fauzan, asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi, dan asy-Syaikh ‘Ubaid hafizhahumullah yang Muhammad al-Imam dan selain dia telah menghina mereka, bahwa mereka adalah para pekerja, mata-mata, dan ahli konspirasi. Dan itu dikarenakan mereka berfatwa jihad terhadap kaum Rafidhah pemberontak yang telah melancarkan agresinya terhadap rakyat Yaman, menumpahkan darah-darah mereka, dan merampas harta bendanya.
✊ Maka apakah di sisimu celaan ini adalah sebuah kebenaran hingga engkau diam membisu tidak bergerak melawannya?
💥 Bukankah ini di antara dalil yang menunjukkan hawa nafsu dan fanatikmu kepada kebatilan dan kepada pelakunya di atas para ‘ulama, kebenaran, dan petunjuk?!
📢 Dan terakhir, namun bukan akhir dari nasehatku untukmu wahai saudaraku ‘Abdul Hadi, semoga Allah memberimu taufik untuk membiarkan masalah besar untuk orang yang besar dan supaya engkau tidak menceburkan diri kepada sesuatu yang tidak seharusnya untukmu dalam keadaan kadar ukurannya jauh lebih besar dari dirimu.
📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
📚 Sumber : http://www.sahab.net/forums/index.php?s=cec431c54a413a51b0801b264b10412c&showtopic=149898
💻 Arsip WSI || http://forumsalafy.net/penjelasan-dan-bimbingan-seputar-kekeliruan-dan-penyimpangan-yang-muncul-dari-abdul-hadi-al-umairi-bagian-10-2/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Tidak ada komentar:
Posting Komentar