Silsilah Rambu-Rambu Pertemanan 16
Teman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Beragama Seseorang (Bag. 1)
Dengan segala hikmah dan kasih sayang-Nya, Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan manusia dari sepasang insan; lelaki dan perempuan. Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan mereka hidup berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya dapat saling mengenal. Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala memuliakan orang yang paling bertakwa di antara mereka. Demikianlah suratan takdir dari Allah subhanahu wa ta'ala Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang lelaki dan seorang perempuan serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujurat: 13)
Lebih dari itu, Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan manusia mempunyai kemampuan sebagai makhluk sosial yang pandai berbicara, bisa mendengar dan melihat. Kemudian pandai berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya serta lingkungannya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
خَلَقَ الْإِنسَانَ. عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
“Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (Ar-Rahman: 3-4)
Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman:
فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Maka Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (Al-Insan: 2)
Berbagai anugerah pun Allah subhanahu wa ta'ala bentangkan untuk umat manusia demi keberlangsungan hidup mereka di muka bumi ini. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا. وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا. وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا. وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا. وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا. وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا. وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا. وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا. وَأَنزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاء ثَجَّاجًا. لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا. وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا.
“Bukankah telah Kami jadikan bumi sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak? Dan Kami jadikan kalian berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bangun di atas kalian tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijan dan tumbuh-tumbuhan, serta kebun-kebun yang lebat?” (An-Naba’: 6-16)
📌 Manusia senantiasa membutuhkan teman
Manusia yang lekat dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan senantiasa membutuhkan teman dalam hidupnya. Mahasuci Allah, manakala di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah diciptakan-Nya para istri sebagai teman dekat (pendamping) bagi kaum lelaki. Dia subhanahu wa ta'ala menjadikan kecenderungan dan ketenteraman bagi kaum lelaki kala bersanding dengan istrinya. Dia subhanahu wa ta'ala menjadikan pula rasa kasih dan sayang di antara keduanya. Sebagaimana dalam firman-Nya subhanahu wa ta'ala:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)
Kebutuhan manusia akan teman tak hanya sebatas istri. Teman selain istri pun mempunyai pengaruh yang besar bagi seseorang dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Allah subhanahu wa ta'ala Yang Maha Pemurah tak membiarkan manusia hidup dengan berbekal kekurangan dan keterbatasannya. Berbagai bimbingan terbaik seputar permasalahan ini pun Allah subhanahu wa ta'ala sampaikan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Kupasannya pun luas, mencakup topik saling membutuhkan dalam hal maslahat duniawi dan juga ukhrawi.
Para pembaca yang mulia, jatidiri seorang teman sendiri bermacam-macam, ada yang baik dan ada pula yang buruk. Masing-masing sangat kuat pengaruhnya dalam kehidupan seseorang, di dunia maupun di akhirat. Sungguh bahagia seseorang yang diberi kemudahan dan taufik oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk mendapatkan teman-teman yang baik. Sebaliknya, betapa merugi seseorang yang terhalangi dari teman-teman yang baik, bahkan dikitari oleh teman-teman yang buruk. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاء فَزَيَّنُوا لَهُم مَّا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِم مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ
“Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” (Fushshilat: 25)
Dalam mutiara kenabian, terpancar satu permisalan indah tentang jatidiri seorang teman dan pengaruhnya bagi seseorang. Sebagaimana dalam sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat penjual minyak wangi dan pandai besi. Si penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan aroma harum semerbak darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 5534 dan Muslim dalam Shahih-nya no. 2628 dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu 'anhu)
Hal penting yang harus diketahui oleh setiap insan muslim juga, bahwa semua teman akrab, sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain di hari kiamat kecuali orang-orang yang bertakwa. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
الْأَخِلَّاء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67)
⏳ Insya Allah, bersambung
📝 🌍 Ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc hafidzahulloh. Dikutip dari http://asysyariah.com/teman-dan-pengaruhnya-dalam-kehidupan-beragama-seseorang/
〰〰〰〰〰〰〰
📚WA Salafy Kendari 📡
0 Response to "Teman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Beragama Seseorang 1"
Posting Komentar