BEBERAPA FAEDAH DARI BANTAHAN ASY SYAIKH ‘ABDULLAH BIN SHALFIQ TERHADAP MUHAMMAD AL-IMAM
Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada seseorang yang tidak ada Nabi lagi setelahnya. Amma ba'du:
👋🏻 Saya telah membaca bantahan guru kami Abu 'Abdirrahman 'Abdullah bin Shalfiq hafizhahullah terhadap orang yang disebut dengan Muhammad al-Imam yang berjudul: "Tanbihu Dzawil 'Uquliz Zakiyati ila ma fi Watsiqati Muhammad al-Imam min Mukhalafati wa Mujazafati" dan itu pada prakteknya denikian. Dan di sini saya tidak akan berbicara tentang watsiqah ini ini karena sungguh asy-Syaikh dan saudara-saudaranya dari kalangan guru-guru kami yang mulia telah membantah watsiqah tersebut yang saya tidaklah pantas untuk melakukannya.
✋🏻 Akan tetapi saya akan menyebutkan beberapa faedah yang bisa diambil dari bantahan asy-Syaikh 'Abdullah terhadap watsiqah ini secara individual dan secara umum, tidak hanya khusus pada watsiqah itu saja. Saya memandang perlu untuk menulis faedah-faedah tersebut, mudah-mudahan Allah menjadikannya bermanfaat untuk selainku dari para penuntut ilmu. Dan Allah yang maha mengetahui di balik setiap tujuan.
1⃣. Faedah pertama dari bantahan tersebut:
Dengan taqdim (sambutan) dan persetujuan asy-Syaikh Shaleh al-Fauzan terhadap bantahan asy-Syaikh 'Abdullah menjadi jelas bagi kita bahwa beliau hendak menjelaskan kepada kita tentang manhaj para 'ulama kita dengan tidak diam terhadap orang yang menyimpang dan ahlu bid'ah. Tidak sebagaimana yang didengung-dengungkan oleh sebagian mumayyi'in, hizbiyyin, dan orang-orang yang bodoh untuk meninggalkan rudud (bantahan) atas orang-orang yang menyimpang dan hendaknya memperhatikan hal-hal positif yang ada pada ahli bid'ah dan orang yang menyimpang tersebut. Serta ucapan mereka "Jangan menjadikan umat terpecah belah," lalu apakah kita harus diam dari para mubtadi' (ahlu bid'ah), para da'i yang menyeru kepada kebid'ahan, dan dari para pelaku kesyirikan sehingga kita tidak memecah belah umat?
🌀 Umat itu sejatinya disatukan di atas tauhid dan syariat dan diceraiberaikan oleh kesyirikan, kebid'ahan, dan diam dari orang-orang yang menyimpang yang selalu berupaya menyemai pohon-pohon fitnah dan perpecahan. Oleh karena itu, taqdim (sambutan) oleh fadhilatul 'Allamah asy-Syaikh Shaleh al-Fauzan menjelaskan kepada kita manhaj para 'ulama tentang kewajiban membantah orang yang menyimpang dan menjelaskan kebenaran.
2⃣. Diantara faedah bantahan asy-Syaikh 'Abdullah hafizhahullah terhadap orang yang disebut Muhammad al-Imam ialah kita menjadi tahu bahwa di dalam sikap diam terhadap mubtadi dan orang yang menyimpang terdapat unsur persetujuan kepadanya, menyembunyikan (kebenaran), dan menipu keumuman kaum muslimin. Maka bagaimana mungkin kita akan dapat memberikan nasehat bagi agama dan keumuman kaum muslimin sementara ketika mendengar ucapan orang yang menyelisihi akidah, kita hanya diam membisu, tidak membantah syubhat dan bid'ahnya? Sehingga yang wajib bagi orang yang mengetahui kebenaran adalah menyampaikan dan menjelaskannya kepada manusia, jika tidak maka semuanya akan berdosa.
3⃣. Diantara faedah bantahan asy-Syaikh ialah menanamkan prinsip pokok kepada para penuntut ilmu untuk selalu kembali kepada para 'ulama, meneladani mereka, mengambil pendapatnya, dan bermusyawarah dengannya. Guru kami 'Abdullah bin Shalfiq tidak meninggalkan musyawarah dengan para 'ulama, bahkan dengan segenap kepercayaan, penghormatan, dan pemuliaan, beliau membawa bantahannya terhadap orang yang disebut Muhammad al-Imam ini kehadapan guru kami al-'Allamah al-Fauzan. Dan beliau tidak menyebarkan bantahannya tersebut kecuali setelah memperlihatkannya kepada samahatusy Syaikh al-Fauzan dan beliau (asy-Syaikh al-Fauzan) telah mengesahkannya dan memberikan taqdim padanya. Maka inilah yang wajib dididikkan kepada para penuntut ilmu untuk selalu menghormati para 'ulama, kembali kepada mereka, dan mengambil pendapatnya, serta bermusyawarah dengannya.
4⃣. Diantara faedah bantahan asy-Syaikh 'Abdullah ialah hasungan bagi para penuntut ilmu untuk selalu gigih dan bersungguh-sungguh, tidak tunduk dan diam saja (dari kemungkaran), dan mengibaskan debu-debu kemalasan. Terlebih apa yang saya ketahui dari berbagai kesibukan asy-Syaikh 'Abdullah baik kesibukan 'amaliyah, ilmiah, keluarga, maupun kesehatan, namun demikian beliau tidak ridha jika harus diam (dari kemungkaran) dan beliau telah mendapatkan waktu untuk berlezat-lezat membela sunnah dan mengemban beratnya perjalanan safar guna memperlihatkan bantahannya tersebut ke hadapan al-'Allamah al-Fauzan. Kita memohon kepada Allah untuk memberikan barakah kepadanya, pada kesungguhannya, dan menguatkannya dengan pertolongan dan kesehatan.
5⃣. Diantara faedah bantahan tersebut ialah mengetahui manhaj para 'ulama dalam membantah orang yang menyimpang dengan dalil dan mementahkan ucapan mereka dengan hujjah dan dalil syar'i yang menjelaskan kesalahannya dan kesalahan pemikirannya, bid'ahnya, serta penyimpangannya terhadap keyakinan yang benar tanpa membicarakan kepribadiannya, dzatnya, nasabnya, warna kulitnya, jenis keturunannya, ataupun daerah negerinya. Ini merupakan penanaman prinsip, pendidikan, dan adab yang wajib bagi para penuntut ilmu untuk berhias dan berakhlak dengannya.
📢 Akhir kata, semoga Allah memberikan balasan yang terbaik kepada para guru kami, memberikan manfaat dengan keberadaan mereka dan ilmunya. Semoga Allah melindungi kita semua dari berbagai fitnah baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Dan segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
✒📂 Ditulis oleh: Munawir bin Qa'id azh-Zhufairi
📚 Sumber : http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=154275
📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
💻 🌐 Arsip WSI || http://forumsalafy.net/beberapa-faedah-dari-bantahan-asy-syaikh-abdullah-bin-shalfiq-terhadap-muhammad-al-imam/
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Tidak ada komentar:
Posting Komentar