Keutamaan Hari Nahr 10 Dzulhijjah
✏ asy-Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah
~~~~~~~ ~~~~~•
🌼 Kebanyakan kaum muslimin melalaikan hari ini, kebanyakan kaum mukminin pun lalai dari kemuliaan dan keutamaannya yang sangat besar, banyak, dan melimpah pada hari tersebut.
Demikianlah, padahal sebagian ‘ulama berpendapat bahwa hari itu adalah hari yang paling afdhal (utama) dalam setahun secara mutlak termasuk juga (lebih afdhal daripada) hari Arafah.
📗 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Sebaik-baik hari di sisi Allah adalah hari Nahr, dan dia adalah hari Haji Akbar.”
Sebagaimana yang disebutkan dalam Sunan Abi Dawud dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari Nahr, kemudian hari Al-Qarr.”
📁 Hari Al-Qarr adalah hari ketika berada di Mina, yaitu hari ke-11 (bulan Dzulhijjah).
Pendapat lain mengatakan bahwa hari Arafah afdhal (lebih utama) daripada hari Nahr, karena
▪ puasa yang dikerjakan pada hari itu akan menghapus kesalahan yang dilakukan selama dua tahun (setahun sebelumnya dan setahun setelahnya), dan
▫tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba dari Neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah, dan juga
▪ karena Allah subhanahu wata’ala akan mendekat kepada hamba-hamba-Nya pada hari itu kemudian Allah akan membanggakan orang-orang yang wuquf di hadapan para malaikat.
✅ Yang benar adalah pendapat pertama (bahwa hari Nahr lebih utama, pen), karena hadits yang menunjukkan hal tersebut tidak ada satu dalil pun yang menyelisihinya.
☀🔑 Terlepas mana yang afdhal (lebih utama) hari Nahr atau hari Arafah, maka setiap muslim hendaknya bersemangat — baik dia sedang berhaji maupun sedang mukim (tidak berhaji) — untuk meraih keutamaannya dan memanfaatkan kesempatan pada hari itu (untuk banyak melakukan amalan kebajikan).
................................................
💻 Sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
🌠📝 Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar