IMRAN BIN HITHTHAN
KHAWARIJ KARENA PENGARUH ISTRI
004
🌿oleh: al ustadz Abu Nasim Mukhtar bin Rifa’i
…………………………………..
💎 Sudahlah!
Bersabar diatas manhaj salaf tentu jauh lebih mahal dibandingkan aneka warna godaan setan. Moga-moga Allah wafatkan kita diatas sunnah.
Amin…
💣 IMRAN BIN HITHTHAN MEMUJI PEMBUNUH ALI BIN ABI THALIB 🔫
⭕Sedemikian jauhnya Imran bin Hiththan terbawa dalam arus paham Khawarij, sampai-sampai dia memuji dan mengagumi Abdurrahman bin Muljam si pembunuh Ali bin Abi Thalib.
Imran bersyair :
❌“Duhai tebasan pedang dari seorang hamba bertakwa, tidak ada yang dia harapkan kecuali keridhaan dari Dzat Pemilik ‘Arsy.
Sungguh terkadang aku mengingat dirinya lalu aku yakin, bahwa dia adalah hamba yang paling beruntung dalam Mizan (timbangan amal) di sisi Allah.”
🔗Sejarah Abdurrahman bin Muljam sendiri mempunyai sebuah sisi kemiripan dengan kisah Imran bin Hiththan.
Apalagi kalau bukan sebab bujuk rayu seorang wanita ?
🔄Abdurrahman bin Muljam termasuk orang yang pernah hidup di masa Jahiliyah. Setelah masuk Islam, Abdurrahman sempat belajar Al Qur’an dari Mu’adz bin Jabal. Dikenal sebagai ahli ibadah dan ahli Al Qur’an. Beberapa kali pertempuran dia ikuti termasuk penaklukan Mesir. Sebab dia juga tergolong penunggang kuda yang ahli.
Hanya saja, di kemudian hari Abdurrahman terpengaruh oleh paham Khawarij. Sampai-sampai dia bersama dua orang temannya sepakat untuk membunuh Ali bin AbiThalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan Amr bin Al Ash.
✖Sebab menurut mereka ketiga sahabat ini adalah sumber dari seluruh konflik di kalangan kaum musimin. NA’UDZU BILLAH
🚫Abdurrahman yang kemudian menyanggupi untuk membunuh Ali bin Abi Thalib. Secara diam-diam, Abdurrahman masuk ke kota Kufah untuk mempersiapkan rencana pembunuhan Ali. Sekian waktu digunakan untuk mengasah pedang dan meredamnya dengan racun mematikan.
⛔Di kota semasa penantian waktu pembunuhan, Abdurrahman bin Muljam jatuh cinta kepada seorang wanita cantik pengikut paham Khawarij bernama Qitham. Ayah dan saudara kandung Qitham termasuk pasukan Khawarij yang terbunuh dalam pertempuran Nahrawan, ketika Ali bin Abi Thalib menumpas mereka.
Pada saat Abdurrahman bin Muljam mengajukan lamaran, Qitham menyebutkan beberapa bentuk mahar. Salah satunya adalah nyawa Ali bin Abi Thalib.
❌Seburuk-buruk mahar telah diajukan wanita tersebut !
“Demi Allah, aku memang bermaksud untuk membunuh Ali ! Tidak ada tujuanku datang ke kota ini kecuali memang untuk membunuh Ali. Namun, apa manfaatnya untuk diriku dan dirimu jika aku berhasil membunuh Ali ? Sebab aku sendiri yakin, jika aku berhasil membunh Ali, aku tidak akan mungkin bisa melarikan diri”, demikian Abdurrahman mengatakan.
💥Qitham semakin menyemangati, ”Jika engkau berhasil dan selamat, itulah yang aku inginkan. Maksud hatiku akan terobati dan engkau akan hidup bahagia bersamaku. Namun, jika engkau akhirnya terbunuh, maka janji di sisi Allah tentu lebih baik dari dunia dan seisinya.”
❗Masya Allah ! Indah nian kata-kata wanita itu ! Sayang di balik kata-kata manis itu terselubung racun mematikan.
………………………
( bersambung In sya Allah )
— diambil dari majalah Qudwah hal 21-26, edisi 10 vol 1 1434 H/2013 —
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
http://salafymedia.com/blog/imran-bin-hiththan-khawarij-karena-pengaruh-istri-bagian-4/
5 Muharram 1437 H | 18 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar