💐📝KAJIAN TAFSIR SURAT YASIN (Bag ke-13)
💎Ayat Ke-22 Surat Yaasin
وَمَا لِيَ لَا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Arti Kalimat: Mengapa tidak aku menyembah (Tuhan) yang menciptakan aku dan kepadaNyalah kalian akan dikembalikan
Para Rasul itu mengajak kaum tersebut untuk beribadah hanya kepada Allah Sang Pencipta, dan meninggalkan sesembahan lain selain Allah. Tapi kaum untuk menolak dan menentangnya.
Maka laki-laki yang datang tadi menyatakan: Apakah pantas bagiku untuk tidak menyembah (beribadah) kepada Tuhan yang menciptakan aku? Maka sembahlah Dia Tuhan Yang Menciptakan kalian dan kepadaNya kalian akan kembali untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kalian.
Sebagaimana Allah adalah satu-satunya Pencipta kita tanpa campur tangan pihak lain, maka dialah satu-satunya yang berhak menerima persembahan ibadah kita, tidak boleh dibagi dengan yang lain.
Hal ini semakna dengan ayat:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Wahai sekalian manusia, sembahlah Tuhan Yang menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh ayat 21)
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ (26) إِلَّا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (27)
Dan ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya: Sesungguhnya aku berlepas diri dari segala yang kalian sembah, kecuali (Tuhan) yang menciptakan aku, karena Dia yang akan memberi hidayah kepadaku (Q.S az-Zukhruf ayat 26-27)
Segala pihak yang tidak menciptakan kita, sama sekali tidak pantas untuk menerima persembahan ibadah kita.
💎Ayat Ke-23 Surat Yaasin
أَأَتَّخِذُ مِنْ دُونِهِ آَلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لَا تُغْنِ عَنِّي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلَا يُنْقِذُونِ
Arti Kalimat: Apakah (pantas) aku beribadah kepada selainNya (yang tidak memiliki kemampuan apa-apa) yang jika arRahmaan menghendaki terjadinya mudharat kepadaku, sesembahan lain itu tidak bisa memberikan syafaat sedikitpun dan tidak pula bisa menyelamatkan aku
Allah adalah Yang Maha Berkuasa di atas segala-galanya. Jika Allah berkehendak untuk menimpakan keburukan kepada seseorang, tidak ada satu pihakpun yang bisa memberi syafaat dengan mengurangi keburukan itu terjadi atau bahkan menghilangkan sama sekali. Karena itu, untuk apa aku beribadah kepada selain Allah yang tidak punya kemampuan apa-apa?
Di dalam ayat ini, disebut Nama arRahman, Yang Maha Penyayang ketika menginginkan kemudharatan kepada hambaNya. Hal itu mengisyaratkan bahwa kemudharatan yang menimpa seorang hamba di dalamnya kadangkala terkandung kasih sayang Allah. Kadangkala seorang yang tertimpa musibah (kemudharatan) menjadi kembali kepada Allah dengan sebab musibah itu (disarikan dari penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dalam menafsirkan surat Yaasin hal 81).
💎Ayat Ke-24 Surat Yaasin
إِنِّي إِذًا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Arti Kalimat: Jika sampai demikian, sungguh aku berada dalam kesesatan yang nyata.
Sungguh aku sesat dengan kesesatan nyata jika aku masih menyembah selain Allah, padahal sesembahan lain itu tidak punya kemampuan apa-apa jika Allah telah menetapkan mudharat terjadi bagi hambaNya.
Kesesatan itu ada yang nyata ada yang tersembunyi. Setiap orang yang menyimpang dari al-haq maka ia mendapat porsi kesesatan sesuai dengan penyimpangan yang dilakukan. Dalam ayat ini, disebutkan bahwa jika sampai ia beribadah kepada selain Allah, maka ia akan berada dalam kesesatan yang nyata (kesesatan yang terbesar). (disarikan dari penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin hal 94).
💎Ayat Ke-25 Surat Yaasin
إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ
Arti Kalimat: Sesungguhnya aku beriman kepada Rabb kalian, maka dengarlah.
Laki-laki tersebut dengan terang-terangan mengikrarkan keimanan dia kepada Allah, dia beriman kepada dakwah para Rasul itu. Dia sampaikan secara jelas untuk didengar dan diikuti kaumnya.
Kebanyakan para Ulama Tafsir menyatakan bahwa setelah mengucapkan hal itu orang tersebut dibunuh oleh kaumnya. Ada yang menyatakan ia dibunuh dengan dirajam (seperti pendapat Qotadah). Ada yang menyatakan bahwa ia dibakar (seperti penjelasan al-Hasan). Sebagian Ulama menyatakan bahwa ia diinjak-injak hingga ususnya keluar melalui duburnya (diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud).
💎Ayat ke-26 Surat Yaasin
قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ
Arti Kalimat: dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam Jannah (Surga). Orang itu berkata: duhai seandainya kaumku mengetahui
Setelah dia dianiaya oleh kaumnya hingga meninggal di atas keimanan, dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam Jannah. Para Ulama berbeda pendapat apakah ia masuk Jannah secara langsung saat itu atau ia sekedar diijinkan untuk masuk Jannah dan ditampakkan kenikmatan yang akan didapatkannya, namun nantinya masuk Jannah saat setelah hari kebangkitan.
Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah cenderung pada pendapat Ulama bahwa ruhnya telah masuk Jannah dan mendapat kenikmatan di sana (anNubuwwaat karya Ibn Taimiyyah (1/183). Pendapat ini dinisbatkan kepada tabi’i Qotadah dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud. Sedangkan Mujahid berpendapat bahwa setelah meninggal ia tidak langsung masuk Jannah, namun ia diberi tahu bahwa ia telah wajib mendapatkan Jannah dan ditampakkan kenikmatan-kenikmatan yang akan diterimanya. Syaikh Ibn Utsaimin cenderung pada pendapat Mujahid ini bahwa orang tersebut tidak langsung masuk Jannah, namun ia mendapatkan kenikmatan-kenikmatan di alam barzakh (kubur). Maka ayat ini adalah salah satu dalil yang menetapkan adanya kenikmatan kubur bagi orang beriman.
Setelah orang tersebut mendapatkan kepastian bahwa ia masuk Jannah, dan melihat kemulyaan dan kenikmatan yang akan didapatkan, ia berkata: duhai seandainya kaumku mengetahui.
(Abu Utsman Kharisman)
💡💡📝📝💡💡
WA al-I'tishom
0 Response to "KAJIAN TAFSIR SURAT YASIN 13"
Posting Komentar