Sabtu, 24 Oktober 2015

KETERGELINCIRAN ULAMA TIDAK BOLEH DIIKUTI

PENYIMPANGAN DAN KETERGELINCIRAN ULAMA TIDAK BOLEH DIIKUTI

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata :

✋🏾"Sudah dimaklumi bahwa seseorang yang besar dalam hal ilmu dan agama dari kalangan para sahabat, para tabi'in, dan generasi setelah mereka sampai hari kiamat,  baik dari kalangan ahlul bait atau selainnya,  kadang-kadang memiliki ijtihad yang didasari oleh prasangka semata. Hal itu tidak selayaknya untuk diikuti walaupun dia termasuk wali Allah سبحان و تعالى yang bertaqwa.
Ketika terjadi hal ini seperti ini,  akan menjadi 2⃣ golongan :

1⃣ yang mengagungkan akan berusaha membenarkan hal itu dan mengikutunya ;
2⃣ yang mencela menjadikan kesalahan itu sebagai alasan menjadikan yang mencacati kewalian dan ketakwaannya.

☝Bahkan menurut mereka, bisa jadi kebaikan dan keberadaannya sebagai calon penghuni surga juga batal. mereka menganggap bahwa imannya telah rusak sehingga keluar dari agama.

✌ Kedua golongan ini sesat karena keliru bersikap."

📗 (Minhajus Sunnah,  4/543)
--------------

🔴 Al-Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata :

👌🏻💥"Yang dikhawatirkan adalah bahwa ketergelinciran orang yang berilmu itu akan diikuti. jika bukan karena taklid ketergelinciran tidak perlu dikhwatirkan berpengaruh terhadap orang lain (pengikutnya).

✊❌ oleh karena itu, apabila sudah diketahui kesalahannya, ia tidak boleh diikuti dalam hal tersebut menurut kesepakatan kaum muslumin. Mengikuti ketergelincirn tersebut berarti mengikuti kesalahannya dengan sengaja."

📙 ( I'lamul Muwaqqi'in,  2/192)

******************************
📖 Sumber ⤵
{ Majalah Asy Syariah|No.74/VII/1432 H/2011 M | Hal : 55 }

📚 WA Alhaqqu Ahabbu Ilaina ✅
--------------------------
💻🌐 Untuk fawaid lainnya silahkan klik ⬇⤵
http://salafymedia.com/blog/category/alhaqqu-ahabbu-ilaina/
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
📅🌕 Ahad,  25 Oktober 2015 M/12 Muharram 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar