Sabtu, 10 Oktober 2015

MAKNA DAKWAH SALAFIYAH

PENGENALAN DAKWAH SALAF BAGI PEMULA

BAGIAN 12

MAKNA DAKWAH SALAFIYAH

⭐ Al Ustadz Muhammad Afiffudin Hafizhahulloh

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

📝 Walhasil, dari penjabaran panjang ini kita dapat memetik satu kesimpulan penting, yaitu.:

✔ salafiyah dan dakwah salafiyah bukanlah agama baru. Ia bukan pula mazhab ke-5 seperti yang dinyatakan oleh sebagian pihak. Ia bukan sekte sesat sebagaimana kelompok-kelompok sesat lainnya, bukan pula ajaran dan pemahaman baru yang dimunculkan oleh al-Imam Ahmad, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, atau Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi rahimahullah seperti yang diopinikan oleh Gerakan Anti Wahabiyah (GAW).

✅ Salafiyah adalah Islam itu sendiri. Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salaf as-shalih yang dahulu diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau amalkan beserta para sahabatnya.

⭐ Al-‘Allamah Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah pernah dengan tegas menyatakan,

مُؤَسِّسُ الدَّعْوَةِ السَّلَفِيَّةِ هُوَ رَسُولُ اللهِ

“Perintis dakwah salafiyah adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (al-Burkan li Nasfi Jami’atil Iman, hlm. 36)

☑ Tentu saja, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merintis dakwah yang mulia ini dengan wahyu dari Allah ‘azza wa jalla.

⭐ Beliau pula yang menyampaikan dan menjalankannya.

“Salafiyah itu datangnya dari Allah ‘azza wa jalla, para nabi, dan rasul yang menyampaikan dari Allah ‘azza wa jalla syariat yang dikehendaki-Nya. Begitu pula para da’i kebenaran setelah mereka, menyampaikan sesuai dengan syariat ini….” (Ushul wa Qawaid fi Manhaj as-Salafi hlm. 6)

⭐ Asy-Syaikh Ahmad bin Muhammad ad-Dailami al-Madani rahimahullah, salah seorang ulama India, menyatakan,

“Sesungguhnya telah tetap dengan dalil-dalil yang pasti, jelas, dan gamblang, bahwa ahli hadits adalah kelompok yang sudah lama ada sejak zaman kenabian. Generasi pertama mereka adalah para sahabat.…” Kemudian beliau menyebutkan sepuluh bukti dalam kitabnya, Tarikh Ahlil Hadits (hlm. 22—56).

🔖 Setelah ini semua, apakah ada seseorang yang ragu atau tidak berani menisbatkan diri kepada salafiyah?! Tentu saja bukan pengakuan semata, melainkan harus disertai dengan pembuktian.

⭐ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

“Tidak ada aib atas seseorang yang menampilkan mazhab salaf dan menisbatkan diri kepadanya. Bahkan, hal itu wajib diterima menurut kesepakatan (ulama). Sebab, mazhab salaf tidak lain kecuali kebenaran.” (Majmu’ Fatawa 4/149)

⭐ Asy-Syaikh al-‘Allamah Ibnu Baz rahimahullah pernah ditanya, “Apa pendapat Anda tentang seseorang yang bernama dengan salafi dan atsari, apakah termasuk tazkiyah?”

🔅 Beliau menjawab, “Apabila dia jujur (benar) sebagai atsari atau salafi, tidak mengapa. Sebagaimana halnya dahulu salaf mengatakan, ‘Fulan salafi, Fulan atsari.’ Ini adalah tazkiyah yang harus, tazkiyah yang wajib!” (Ceramah dengan tema “Hak Muslim” di Thaif, lihat catatan kaki Ajwibah Mufidah hlm. 17)

~~~~~~~~~~

☝🏼✊🏼 “Wahai para pemuda Islam (secara khusus) dan kaum muslimin (secara umum)! Sungguh, jangan sampai ada rasa berat di hati Anda semua untuk menisbatkan diri kepada salafiyah. Angkatlah kepala kalian dengan (salafiyah) ini! Suarakan kebenaran dengannya! Jangan Anda merasa kecil hati karena celaan orang (ketika memperjuangkannya)!”

⭐ ujar asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri dalam kitabnya, Ushul Wa Qawaid fi Manhaj as-Salafi (hlm. 8).

Wallahul Muwaffiq.

===================

📱 Sumber.: asysyariah.com

📊 BERSAMBUNG IN SYAA ALLAH KE BAGIAN 1⃣3⃣

📜✏ WA PECINTA AL-HAQ
➖➖〰〰〰〰〰〰➰✔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar