UNTUK PENDAMBA BAHAGIA 1
🍃 🌸 🍃 🌸 🍃 🌸 🍃
✒ __al-Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyah
🍉 Siapa gerangan yang tak ingin berbahagia dalam hidup ini ?
Tentu kita sepakat menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Ya, semua pasti mendamba yang namanya bahagia.
Insan yang menjalin rumah tangga pun ingin meraih bahagia. Pengantin barukah atau pengantin lama, tidak ada beda dalam keinginan yang satu ini. Namun kenyataan yang ada walau semua ingin beroleh bahagia, ada yang berhasil meraihnya dan banyak pula yang gagal. Dalam kehidupan rumah tangga pula, tidak semua sukses meraih bahagianya. Awalnya saja bahagia, setelah waktu berlalu, entah ke mana raibnya bahagia itu….?
💪🏼 Ambisi meraih bahagia dalam hidup ini tidaklah tercela dan tidak pula seseorang disalahkan ketika menempuh sebab-sebab bahagia, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang bermanfaat. Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , menyampaikan hadits yang agung dari sang junjungan shallallahu ‘alaihi wa sallam ,
ﺍَﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ ﺍﻟْﻘَﻮِﻱُّ ﺧَﻴْﺮٌ ﻭَﺃَﺣَﺐُّ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِﺍﻟﻀَّﻌِﻴْﻒِ، ﻭَﻓِﻲ ﻛُﻞٍّ ﺧَﻴْﺮٌ . ﺍِﺣْﺮِﺹْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻚَﻭَﺍﺳْﺘَﻌِﻦْ ﺑﺎِﻟﻠﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻌْﺠَﺰْ. ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﺷَﻲْﺀٌ ﻓَﻼَ ﺗَﻘُﻞْ: ﻟَﻮْﺃَﻧِّﻲ ﻓَﻌَﻠْﺖُ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺬَﺍ ﻭَﻛَﺬَﺍ، ﻭَ ﻟﻜِﻦْ ﻗُﻞْ: ﻗَﺪَﺭُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَﻓَﻌَﻞَ، ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻮْ ﺗَﻔْﺘَﺢُ ﻋَﻤَﻞَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ .
" Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah subhanahu wa ta’ala daripada mukmin yang lemah. Pada semuanya ada kebaikan. Berambisilah untuk beroleh apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala serta jangan kamu merasa lemah.
Jika menimpamu sesuatu,
❎ Janganlah kamu berkata,
“ Seandainya aku melakukan ini dan itu niscaya akan begini dan begitu.”
✅ Akan tetapi katakanlah,
“ Qadarullah wa masya’a fa’ala (Ini adalah ketetapan takdir Allah subhanahu wa ta’ala dan apa yang Dia kehendaki, Dia lakukan),” karena kalimat ‘lau’ (seandainya) itu membuka perbuatan setan.
( HR. Muslim )
🅾 Yang tercela hanyalah bila seseorang berambisi terhadap sesuatu yang bermudarat dengan kebodohannya dan buruk sangkanya, sementara dia yakin
upayanya itu merupakan kebahagiaan.
Padahal sejatinya merupakan kesengsaraan walaupun ada nikmat sesaat yang dirasa. Seperti seseorang yang mencari kebahagiaan dengan menghisap obat-obat terlarang.
👃🏼 Disangkanya apa yang dihisapnya adalah obat bahagia padahal racun yang membunuh bahagianya.
👥 Banyak manusia yang keadaannya seperti itu. Mereka mencari kebahagiaan namun tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh dan tidak mengerti pintu mana yang harus diketuk.
👣💭 Jadilah mereka berdiri dalam keadaan bimbang, ke sana kemari, atau berjalan serampangan menuju kebahagiaan semu, hingga datanglah suatu hari yang mereka meratap di dalamnya:
ﻗَﺎﻟُﻮﺍْ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻏَﻠَﺒَﺖۡ ﻋَﻠَﻴۡﻨَﺎ ﺷِﻘۡﻮَﺗُﻨَﺎ ﻭَﻛُﻨَّﺎ ﻗَﻮۡﻣٗﺎ ﺿَﺎٓﻟِّﻴﻦَ ١٠٦
Mereka berkata, “ Wahai Rabb kami, kami telah dikuasai oleh kesengsaraan kami dan adalah kami orang-orang yang sesat.” (al Mukminun: 106)
👤💰 Ada manusia yang menganggap kebahagiaan itu terletak pada materi.
Mereka pun berlomba-lomba mengumpulkannya karena disangka sumber bahagia. Ada yang mencari bahagia dalam jabatan, kedudukan, dan kekuasaan hingga mereka rakus untuk menggapainya. Segala cara ditempuh tanpa peduli halal atau haram.
👞👛 Ada yang memandang kebahagiaan itu dengan memuaskan syahwat perut dan kemaluan. Apa saja yang dituntut oleh perut dan kemaluan diturutinya karena disangkanya kebahagiaan ada di situ.
Semua yang telah disebutkan tidak lain hanyalah kesenangan dalam kehidupan dunia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ﺯُﻳِّﻦَ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺣُﺐُّ ﭐﻟﺸَّﻬَﻮَٰﺕِ ﻣِﻦَ ﭐﻟﻨِّﺴَﺎٓﺀِ ﻭَﭐﻟۡﺒَﻨِﻴﻦَﻭَﭐﻟۡﻘَﻨَٰﻄِﻴﺮِﭐﻟۡﻤُﻘَﻨﻄَﺮَﺓِﻣِﻦَﭐﻟﺬَّﻫَﺐِﻭَﭐﻟۡﻔِﻀَّﺔِﻭَﭐﻟۡﺨَﻴۡﻞِﭐﻟۡﻤُﺴَﻮَّﻣَﺔِﻭَﭐﻟۡﺄَﻧۡﻌَٰﻢِﻭَﭐﻟۡﺤَﺮۡﺙِۗ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻣَﺘَٰﻊُ ﭐﻟۡﺤَﻴَﻮٰﺓِ ﭐﻟﺪُّﻧۡﻴَﺎۖﻭَﭐﻟﻠَّﻪُ ﻋِﻨﺪَﻩُۥ ﺣُﺴۡﻦُﭐﻟۡﻤََٔﺎﺏِ ١٤
“ Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada syahwat yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, hewan-hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali Imran: 14)
🔍🔋 Lalu apa sebenarnya bahagia itu ❔
♻ Benarkah kebahagiaan hanya dimiliki orang berduit, berkedudukan, dan terkenal serta bisa mendapatkan apa saja yang dimaui?
🔖 Bagaimana dengan orang-orang miskin, tidak punya apa-apa, tidak kedudukan, tidak pula jabatan, apakah mereka tidak bisa berbahagia?
.....................
.............
.....
#⃣ Bersambung, in sya allaah .. ⏩2⃣
📚 Salafy Jambiiy 🇮🇩
🔸🔶🔸🔶🔸🔶🔸
Tidak ada komentar:
Posting Komentar