Senin, 30 November 2015

KISAH IMAM IBNU JARIR ATH THABARI DAN KAKEK YANG FAKIR versi full

KISAH AL IMAM IBNU JARIR ATH THABARI DAN KAKEK YANG FAKIR

Dikisahkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari penulis tafsir yang terkenal

Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah bertutur: Ketika saya berada di Mekah pada musim haji, saya melihat seorang lelaki dari Khurasan berseru seraya berkata: Wahai sekalian jama’ah haji, wahai penduduk Mekah baik yang di kota maupun yang di desa! Sungguh aku telah kehilangan kantong berisikan uang seribu dinar, maka barang siapa yang mengembalikannya kepadaku, niscaya Allah akan membalasnya kebaikan dan membebaskannya dari neraka, dan ia akan mendapatkan pahala dan ganjaran yang besar di hari perhitungan,,,

Maka berdirilah seorang kakek tua dari penduduk Mekah. Ia berkata kepadanya: Wahai orang Khurasan, negeri kami kondisinya keras sedangkan hari-hari haji dapat dihitung, musim-musimnya terbatas, dan pintu-pintu usaha tertutup. Maka bisa jadi harta itu jatuh ke tangan orang mukmin yang fakir lagi tua renta yang menginginkan jaminan (janji) darimu andai ia mengembalikan harta itu kepadamu. Maka berilah ia sedikit upah (hadiah) dan harta yang halal!

Orang Khurasan ini berkata: Berapa besar kadar hadiahnya? Berapa yang ia inginkan?

Orang tua ini menjawab: Ia ingin sepersepuluhnya, yaitu seratus dinar sepersepuluh dari seribu dinar. Orang Khurasan ini pun tidak setuju. Ia berkata: Aku tidak akan melakukannya dan aku akan menyerahkan urusanku ini kepada Allah. Aku akan mengadukannya kepada Allah pada hari kami berjumpa dengan-Nya. Cukuplah Allah sebagai penolong bagi kami dan Dia-lah sebaik-baik pelindung....

Ibnu Jarir ath-Thabari berkata: Terbesit dalam jiwaku bahwa kakek tua ini adalah seorang yang fakir, ia telah menemukan kantong dinar tersebut dan menginginkan sebagian kecil darinya. Aku pun mengikutinya hingga ia kembali ke rumahnya. Maka keadaannya sebagaimana yang aku duga. Aku mendengar ia memanggil isterinya dan mengatakan: Wahai Lubabah! Sang isteri berkata menyahut: “Labbaik Abu Ghiyats.” Ia berkata: “Aku sudah menemukan pemilik dinar-dinar itu. Ia menyeru mencarinya namun tidak mau memberikan sesuatu kepada orang yang menemukannya. Aku sudah berkata kepadanya: “Berikan kami seratus dinar, namun ia enggan dan menyerahkan urusannya kepada Allah. Apa yang harus aku lakukan wahai Lubabah? Aku harus mengembalikannya, aku takut kepada Rabb-ku, aku takut kalau Dia akan melipat gandakan dosaku.” Isterinya berkata menimpali: “Wahai orang lelaki, kami hidup menjalani kerasnya kemiskinan bersamamu sejak lima puluh tahun yang lalu. Sedangkan engkau menanggung empat orang anak perempuan, dua saudari, saya, dan ibuku, lalu engkau yang kesembilannya. Kita tidak memiliki kambing dan tidak juga tempat gembala. Maka ambillah uang itu seluruhnya. Kita akan kenyang dengannya, karena sesungguhnya kita kelaparan. Dan berilah kami pakaian dengannya, dan sungguh engkau lebih mengerti tentang keadaan kita. Mudah-mudahan Allah mencukupimu setelah itu sehingga Ia akan memberimu harta setelah keinginanmu untuk keluargamu ini atau Allah akan menyia-nyiakan agamamu pada hari di mana kerajaan itu hanya milik al-Malik (Allah).” Ia berkata kepada isterinya “Wahai Lubabah! Apakah aku harus makan sesuatu yang haram setelah 86 tahun usiaku ini lalu aku akan membakar isi perutku dengan api neraka setelah sekian lama aku bersabar di atas kefakiran dan aku akan mendatangkan murka al-Jabbar (Allah) padahal aku sudah dekat dengan kuburku?! Tidak, maka demi Allah aku tidak akan melakukannya....

Ibnu Jarir ath-Thabari berkata: Lalu aku berpaling dalam keadaan takjub dengan perkara kakek tua ini dan isterinya. Hingga suatu waktu di siang hari, aku mendengar pemilik dinar kembali menyeru...

Ia berkata: “Wahai penduduk Mekah, wahai sekalian jama’ah haji, wahai tamu Allah baik yang di kota maupun yang di desa, barang siapa menemukan sebuah kantong yang berisikan uang seribu dinar, hendaknya ia mengembalikan kepadaku dan ia akan mendapatkan pahala dan ganjaran di sisi Allah...

Maka kakek tua itu kembali berdiri. Ia berkata “Wahai orang Khurasan, di hari yang lalu sudah aku katakan dan nasehatkan kepadamu. Demi Allah, negeri kami sedikit tanaman dan ambing susu, maka berikanlah kepada orang yang menemukan hartamu itu sesuatu sehingga dia tidak menyelisihi syariat. Dan aku sudah katakan kepadamu untuk memberikan (upah/hadiah) kepada orang yang menemukannya seratus dinar, namun engkau enggan. Maka jika hartamu berada di tangan seorang yang takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka silahkan engkau memberinya sepuluh dinar saja sebagai pengganti seratus yang akan menjadi perlindungan dan penjagaan bagi mereka, juga pencukup kebutuhan dan amanah. Orang Khurasan itu menjawab: “Aku tidak akan melakukannya, aku akan mencari hartaku di sisi Allah dan aku akan mengadukannya kepada Allah di hari kami berjumpa dengan-Nya. Cukuplah Allah sebagai penolong bagi kami dan Dia-lah sebaik-baik pelindung.

Ibnu Jarir ath-Thabari bertutur: Kemudian orang-orang bubar dan pergi. Maka ketika kami berada di suatu waktu di siang hari, aku mendengar pemilik dinar itu kembali menyeru dengan panggilan yang persis sama. Ia berseru: “Wahai jama’ah haji, wahai tamu Allah baik yang tinggal di kota maupun di desa, barang siapa menemukan kantong berisikan uang seribu dinar, maka kembalikanlah kepadaku dan dia akan mendapatkan pahala dan ganjaran di sisi Allah. Kakek tua itu pun kembali berdiri, ia berkata kepadanya: “Wahai orang Khurasan, dari awal kemaren sudah aku katakan kepadamu, berilah orang yang menemukan harta itu seratus dinar namun engkau enggan. Kemudian sepuluh dinar, engkau juga enggan. Maka silahkan engkau berikan orang yang menemukan harta itu satu dinar saja! Sehingga dengan separuhnya, ia bisa membeli keperluan yang ia butuhkan dan dengan separuh sisanya ia bisa membeli kambing yang dapat diperah susunya. Sehingga orang-orang bisa minum dan mendapatkan harta, memberi makan anak-anaknya dan mengharapkan pahala (dari Allah).

Orang Khurasan itu berkata: “Aku tidak akan melakukannya, tetapi aku akan menyerahkannya kepada Allah dan mengadukannya kepada Rabb-ku pada hari kami berjumpa dengan-Nya. Cukuplah Allah sebagai penolong dan Dia-lah sebaik-baik pelindung.

Kakek tua itu pun menariknya dan berkata kepadanya: “Kemarilah, ambillah dinar-dinarmu, dan biarkan aku tidur malam ini, sungguh hidupku tidak tentram semenjak aku menemukan uang itu.

Ibnu Jarir berkata: Kemudian ia pergi bersama pemilik dinar itu. Dan aku mengikuti keduanya hingga orang tua itu masuk ke dalam rumahnya. Sang kakek menggali tanah dan mengeluarkan dinar-dinar itu darinya. Ia berkata: “Ambillah hartamu ini dan aku akan meminta kepada Allah agar mengampuni diriku dan memberi rezeki kepadaku dari keutamaan-Nya...”

Orang Khurasan itu pun mengambil hartanya dan hendak keluar. Namun tatkala sampai di ambang pintu rumah, ia berkata: Wahai kakek, ayahku semoga Allah merahmatinya telah meninggal dan beliau meninggalkan harta tiga ribu dinar. Beliau berkata kepadaku: “Keluarkanlah sepertiganya dan berikanlah kepada orang yang paling berhak di sisimu.” Maka aku mengikat dinar-dinar tersebut di dalam kantong ini hingga aku menginfakkannya kepada orang yang paling berhak menerimanya. Dan demi Allah, sejak aku keluar dari Khurasan sampai ke sini, aku tidak melihat seorang pun yang lebih berhak menerima harta itu dari pada dirimu, maka ambillah harta ini, semoga Allah memberikan barakah kepadamu pada harta tersebut. Dan semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepadamu atas amanah dan kesabaranmu di atas kefakiran.” Kemudian ia pergi dan meninggalkan harta itu untuknya.

Berdirilah kakek tua itu, menangis dan berdo’a kepada Allah seraya berkata: “Semoga Allah merahmati pemilik harta itu di kuburnya dan memberkahi puteranya....”

Ibnu Jarir berkata: Lalu aku berpaling di belakang orang Khurasan itu, namun Abu Ghiyats mengejarku dan menarikku. Ia berkata kepadaku: “Duduklah, sungguh aku melihatmu mengikutiku sejak hari pertama dan kamu telah tahu kabar tentang kami ini, baik kemaren maupun hari ini. Sungguh aku mendengar Ahmad bin Yunus al-Yarbu’i berkata: Aku mendengar Malik berkata: Aku mendengar Nafi’ berkata: Dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi was salam bersabda kepada ‘Umar dan ‘Ali rahidyallahu ‘anhuma: “Apabila Allah mendatangkan hadiah kepada kalian berdua tanpa meminta dan mencari kemulian (uluran) seorang jiwa, maka terimalah dan jangan kamu tolak sehingga kamu akan menolak pemberian Allah.” Dan ini adalah hadiah dari Allah dan hadiah bagi orang yang ikut hadir.

Kemudian ia berkata: Wahai Lubabah, wahai Fulanah, wahai Fulanah, ,, ia berteriak memanggil anak-anak perempuannya, dua saudarinya, isterinya, dan ibu isterinya. Ia duduk dan mendudukkanku sehingga kami berjumlah sepuluh orang. Lalu ia membuka kantong tersebut sembari berkata, “Bentangkanlah kain-kain pangkuan kalian.” Aku bentangkan kain pangkuanku sedangkan mereka tidak memiliki pakaian yang bisa dibentangkan kain pangkuannya sehingga mereka membentangkan tangannya. Aku menghadap kepadanya dan ia membilang dinar demi dinar, hingga apabila sampai bilangan sepuluh kepadaku, ia berkata: “Bagimu dinar”, sampai ia selesai dari kantong yang berisikan seribu dinar itu, maka ia telah memberiku seratus dinar.

Ibnu Jarir ath-Thabari berkata: Masuk ke dalam hatiku kegembiraan karena kecukupan mereka itu lebih besar dari pada kegembiraanku karena seratus dinar ini. Lalu ketika aku hendak keluar, ia berkata kepadaku: Wahai anak muda, engkau benar-benar diberkahi. Aku sama sekali tidak pernah melihat harta (sebanyak) ini dan tidak pula membayangkannya, dan aku menasehatimu bahwa harta tersebut halal, maka gunakanlah baik-baik. Ketahuilah, bahwa dahulu aku berdiri shalat fajar dengan mengenakan pakaian yang usang ini, kemudian aku melepaskannya hingga satu demi satu anak-anakku shalat mengenakannya. Kemudian aku keluar mengenakannya untuk bekerja sampai waktu antara Zhuhur dan ‘Ashar, lalu aku pulang di akhir siang dengan membawa sesuatu yang telah Allah bukakan untukku seperti kurma dan roti. Kemudian aku melepaskan pakaianku untuk anak-anak perempuanku sehingga mereka menunaikan shalat Zhuhur dan ‘Ashar dengannya. Demikian juga ketika Maghrib dan ‘Isya yang akhir. Kami sama sekali tidak tergambar akan bisa melihat dinar-dinar ini. Semoga Allah memberikan mereka manfaat dengan apa yang sudah mereka ambil, dan memberiku serta engkau manfaat dengan apa yang sudah kita ambil. Dan semoga Allah merahmati pemilik harta itu di dalam kuburnya, melipat gandakan ganjaran puteranya, dan membalas kebaikannya.

Ibnu Jarir berkata: Lalu aku mengucapkan selamat tinggal kepadanya dan mengambil seratus dinar tersebut. Aku menulis ilmu dengan harta itu selama dua tahun. Aku makan dengannya, membeli kertas, safar, dan memberi upah dari sebagiannya...

Setelah dua belas tahun, aku pergi ke Mekah. Aku bertanya tentang kakek tua itu. Maka dikatakan bahwa dia telah meninggal sebulan setelah (kejadian) itu. Meninggal pula isterinya, ibu isterinya, dan dua saudarinya. Tidak ada yang tersisa kecuali anak-anak perempuannya. Maka aku bertanya tentang mereka, lalu aku mendapati mereka telah menikah dengan para penguasa dan umara’ dan itu ketika tersebar kabar tentang keshalehan anak-anak mereka di berbagai penjuru ufuk. Maka aku tinggal di rumah suami-suami mereka. Mereka memperlakukanku dengan ramah dan memuliakanku, hingga Allah mematikan mereka. Semoga Allah memberkahi apa yang sudah menjadi milik mereka.

Allah ta’ala berfirman:

ﺫﻟﻜﻢ ﻳﻮﻋﻆ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ، ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺎ ﻭﻳﺮﺯﻗﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ ﻳﺤﺘﺴﺐ ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ

“Demikianlah pengajaran itu, Allah berikan kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar baginya. Dan Dia memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka. Barang siapa bertawakkal kepada Allah, pasti Allah akan mencukupkan kebutuhannya.”

📚 Tafsir Surat ath-Thalaq ayat 2 dan 3 (Dari Chanel Telegram Syaikh Fawwaz al Madkhali hafizhahullah)

📬 Alih bahasa: Syabab Forum Salafy

💻 WSI ~ http://forumsalafy.net/kisah-al-imam-ibnu-jarir-ath-thabari-dan-kakek-yang-fakir/

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Racun Hati Lebih Dahsyat Dibanding Racun Jasmani

Racun Hati Lebih Dahsyat Dibanding Racun Jasmani

Sahabat muslim, Tak dipungkiri setiap manusia pasti menginginkan kesehatan pada jasmaninya.

Beragam cara akan ditempuh untuk hal ini.

Dari mulai pencegahan sampai pengobatan.

Perkara yang akan membuatlanggengnya kesehatan jasmani akan dilakoni.

Mulai dari mengkosumsi makanan bergizi, minuman sehat dan olahraga.

Bahkan sebagian rela mengeluarkan koceknya untuk membeli suplemen-suplemen yang bisa menunjang kesehatannya.

Sebaliknya, perkara apa saja yang akan mengancam keberlangsungan kesehatannya, niscaya akan dipantang.

Demikianlah, semua ini kembali dalam rangka menjaga kesehatan jasmani.

Namun dari itu semua, ternyata ada sebagian manusia -atau bahkan mungkin mayoritas- melalaikan perkara 
yang lebih penting dari sekedar memperhatikan jasmaninya.

Yaitu memperhatikan kesehatan hatinya.

Mereka lupa bahwa hati juga bisa sakit.

Terkadang ini menjadi suatu ironis, di sisi lain mereka bersungguh-sungguh menjaga jasmaninya tapi di sisi lain mereka lalai dari yang lebih penting.

Menjaga hatinya.

Sahabat muslim, seperti halnya jasmani, hatipun bisa sakit.

Di sana terdapat racun yang akan mengancam kesehatan jasmani kita.

Begitu pula terdapat racun yang akan mengancam hati kita.

Perlu diketahui, racun-racun yang mengenai jasmani kita sejatinya masih lebih ringan jika dibandingkan racun-racun yang mengenai hati kita.

Lalu apakah yang dimaksud dengan racun-racun yang akan merusak hati?

Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan dalam kitabnya ad Daau wad Dawa’ bahwa racun yang akan mengancam keberlangsungan sehatnya hati kita, yaitu adalah dosa dan kemaksiatan.

Mengapa demikian?

Perhatikan pemaparan di bawah ini:

Jika jasmani kita yang terkena racun maka dampak binasanya akan mengenai diri kita di dunia saja.

Minimalnya sakit dan maksimalnya mati.

Selesai.

Tapi lain hal jika hati kita yang terkena racun dosa dan kemaksiatan.

Dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan tak hanya merugikan di dunia saja tapi juga akan merugikan di akhirat juga.

Coba perhatikan, dengan sebab apa bapak kita Nabi Adam alaihissalam dikeluarkan oleh Allah subhanahuwata’ala dari kehidupan surga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan kepada kehidupan yang dunia yang di dalamnya penuh dengan kesusahan dan kepayahan?

Dengan sebab apa pula Iblis yang dahulunya hidup bersama para malaikat yang mendapat Rahmat Allah kini menjadi makhluk yang terusir nan terlaknat?

Mengapa pula datangnya angin yang memporak porandakan kaum ‘Aad sehingga mereka binasa di rumah-rumah mereka layaknya batang-batang kurma kering tiada guna?

Mengapa pula ditimpakan azab yang sangat dashyat kepada kaum Nabi Luth sehingga bumi di putar balik untuk membenamkan mereka diiringi turunnya bebatuan dari langit yang menguburnya?

Mengapa pula ditimpakan azab bagi Kaum Tsamud, Kaum Syu’aib, Fir’aun, Qarun dan yang lainnya?

Perhatikanlah, tidaklah semua kebinasaan dan azab yang mereka dapatkan di dunia ini melainkan karena efek racun yang mematikan yang bernama dosa dan kemaksiatan.

Inilah efek binasa yang mereka dapatkan di dunia.

Maka bagaimana pula keadaan mereka di akhirat?

Allahul Musta’an, Allahlah satu-satunya tempat memohon pertolongan.

Sahabat muslim, jika racun yang mengancam jasmani kita mempunyai tingkatan dalam efek daya binasanya, maka racun dosa dan kemaksiatan yang mengancam hati kitapun demikian.

Semua terkait dengan kadar efek daya binasanya.

Dan yang paling membinasakannya adalah dosa kekufuran dan kemusyrikkan.

Semakin besar daya binasa suatu dosa tersebut maka semakin besar pula kebinasaan yang kita dapatkan.

Maka sudah menjadi perhatian bagi kita semua, ketika para ulama menyatakan: “Kemaksiatan-kemaksiatan adalah perantara menuju kekufuran”.

Jangan anggap remeh suatu dosa kemaksiatan, karena tidaklah api yang besar melainkan awalnya terbentuk dari kayu-kayu kecil.

Sahabat muslim, Maka hati-hatilah terhadap suatu dosa.

Tidak ada perkara yang bisa membinasakan kita di negeri akhirat yang kekal kelak kecuali karena sebab dosa dan kemaksiatan.

Sudah sepatutnya bagi kita untuk lebih memperhatikan kesehatan hati kita ketimbang kesehatan jasmani kita.

Janganlah kita bersungguh-sungguh menjaga kesehatan jasmani tapi melalaikan kesehatan hati.

Kenalilah racun-racun hati itu dengan menuntut ilmu agama Allah.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang telah terinfeksi racun-racun hati dalam keadaaan kita tidak menyadarinya.

Sampai akhirnya, binasa perlahan di hari tiada guna lagi harta dan tahta.

Na’udzubillahi min dzalik.

Wallahu ‘alam.

 ➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com
➖➖➖
Ikuti kami via telegram di http://telegram.me/sedikitfaidahsaja

DIAM DARI KEBENARAN ADALAH SYAITHAN BISU

DIAM DARI KEBENARAN ADALAH SYAITHAN BISU

✒📁 Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz  رحمه الله

📬 Soal: Saya pernah mendengar bahwa orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan bisu, apakah ini benar?

🔓 Asy Syaikh: Ya, kalimat ini diucapkan oleh sebagian salaf. Bukan hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi was salam, tetapi hanya ucapan dari sebagian salaf. Mereka mengatakan:

الساكت عن الحق شيطان أخرس والناطق بالباطل شيطان ناطق

🌱 “Orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan yang bisu sedangkan orang yang berucap dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara.”

✋🏻 Orang yang mengatakan ucapan batil dan menyeru kepada kebatilan, maka dia ini termasuk syaithan yang berbicara. Adapun seorang yang diam dari kebenaran padahal dia mampu, tidak memerintah kepada perkara-perkara yang ma’ruf, tidak melarang dari kemungkaran, tidak berusaha mengubah perkara-perkara yang wajib untuk dirubah, dan dia malah diam padahal mampu untuk berbicara, maka dia ini dikatakan syaithan bisu dari kalangan manusia.

🔥 Karena wajib bagi setiap mukmin untuk mengingkari kebatilan dan menyeru kepada perkara-perkara yang diperintahkan syariat. Bila ia mampu melakukan ini, maka berhak baginya sebagaimana firman Allah jalla wa ‘alla:

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون (آل عمران: 104)

🌱 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Alu ‘Imran:104)

Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر (التوبة:71)

🌱 “Kaum mukminin dan mukminah, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian lainnya. Mereka menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah fari perbuatan yang mungkar.” (At-Taubah:71)

Nabi shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:

إن الناس إذا رأوا المنكر فلم يغيروه أوشك أن يعمهم الله بعقابه

🌱 “Sesunguhnya manusia apabila melihat kemungkaran kemudian tidak berupaya mengubahnya, maka hampir-hampir Allah akan meliputi mereka dengan adzab-Nya.”

Dan Nabi ‘alaihish shalatu was salam bersabda:

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان

“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Bila tidak mampu, maka dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman.” [Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim di dalam “Shahih” nya.]

💡 Sehingga ini menjelaskan kepada kita tentang wajibnya mengingkari kemungkaran sesuai dengan batas kemampuan. Dengan tangan, lisan, kemudian hati. 

👋🏻 Oleh karena itu seseorang yang diam, tidak mau mengingkari kemungkaran padahal dia mampu melakukannya, tidak ada sesuatu yang menghalanginya, maka inilah dia SYAITHAN BISU tersebut.

📚 Sumber: http://www.binbaz.org.sa/node/18316

📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Chanel Telegram : http://telegram.me/forumsalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

KEUTAMAAN BERJABAT TANGAN KARENA ALLAH

بسم اللّٰه الرحمن الرحيم

💎PERMATA SALAF💎

✔KEUTAMAAN BERJABAT TANGAN KARENA ALLAH

💎Al hasan Al Bashri Rohimahulloh mengatakan:
👉🏿Berjabat tangan itu dapat menambah kecintaaan.

👉🏿Al imam Mujahid berkata:
Telah sampai padaku bahwasannya apabila dua orang saling mencintai karena Allah, saling melihat, kemudian salah satunya tertawa kepada para sahabatnya dan keduanya saling berjabat tangan, maka berguguranlah kesalahan kesalahan keduanya sebagaimana berguguran daun daun dari pepohonan.
👉🏿Seorang berkata kepada beliau:
Sungguh ini merupakan amalan yang ringan sekali.
✔Beliau pun menyahut, kamu katakan ringan❓❗

Padahal Allah ta'ala berfirman:

والف بين قلوبهم ولو انفقت ما في الارض جميعا ما الفت بين قلوبهم ولكن اللّٰه الف بينهم انه عزيز حكيم

Dan Allah yang mempersatukan hati hati mereka orang orang beriman, walaupun kamu menginfakkan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka.tetapi Allah mempersatukan hati mereka.sesungguhnya Allah dia Maha perkasa,Maha bijaksana.
(Al:Anfal:63)

📄jami'ul 'ulum wal hikam hlm 291.

📄Sumber:
Asy syari'ah No 60/V/1431H/2010.

19 Safar 1437 H/1 Desember 2015
💻 Fadhlul Islam Bandung
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
📶 Publikasi:
📮 Channel Salafy Solo
Info dan Fawaid
https://telegram.me/salafysolo

Definisi jual beli dan hukumnya

Silsilah Fiqih Mu'amalah 1

📚 Bab Pertama: Tentang Jual-beli, dan padanya ada beberapa permasalahan:

1⃣ Masalah Pertama: Definisi jual-beli dan hukumnya:

A. Definisinya:

Jual-beli secara bahasa: mengambil sesuatu, dan memberi sesuatu.

Secara istilah: tukar menukar harta dengan harta sekalipun dalam bentuk jaminan atau manfaat yang mubah untuk selamanya, tanpa ada unsur riba maupun pinjaman.

B. Hukumnya:

Jual-beli adalah boleh. Berdasarkan firman Alloh Ta'ala:

( وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ ) [سورة البقرة 275]

"Dan Allah menghalalkan jual-beli" [Qs. Al-Baqoroh: 275]

Dan berdasarkan apa yang diriwayatkan Ibnu Umar rodhiallohu 'anhuma, bahwa rasulullah -shollallohu 'alaihi wa sallam- bersabda:

(إذا تبايع الرجلان فكل واحد منهما بالخيار ما لم يتفرقا وكانا جميعا)

"Jika dua orang melakukan jual beli maka masing-masingnya punya hak khiyar (pilihan) atas jual belinya selama keduanya belum berpisah dan keduanya sepakat". (1)

Dan kaum muslimin sepakat atas bolehnya jual-beli secara garis besarnya.

Dan hajat manusia mendorong kepada adanya jual-beli; karena setiap insan membutuhkan kepada apa yang ada di tangan orang lain, dan berkaitan dengannya kemaslahatannya, dan tidak ada media baginya untuk sampai kepada hal itu dan untuk mendapatkannya dengan jalan yang shahih, kecuali dengan jual-beli, maka hikmah itulah yang mengharuskan bolehnya jual-beli, dan disyariatkannya jual-beli; untuk dapat mencapai kepada tujuan yang diinginkan.

--------------------
(1) Muttafaq 'alaihi: diriwayatkan oleh Bukhari pada nomer (2112), dan Muslim pada nomer (1531).

📚 Al-Fiqh Al-Muyassar Fi Dhow Al-Kitab wa As-Sunnah [juz 1/ hlm. 211]

📝 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh حفظه الله

〰 Teks Arabic 〰

الباب الأول: في البيوع، وفيه مسائل:

المسألة الأولى: تعريف البيع وحكمه:

أ- تعريفه:

البيع في اللغة: أخذ شيء، وإعطاء شيء.

وفي الشرع: مبادلة مال بمال ولو في الذمة، أو منفعة مباحة على التأبيد، غير ربا وقرض.

ب- حكمه:

البيع جائز. لقوله تعالى (وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ) [البقرة: 275].

ولما روى ابن عمر رضي الله عنهما، أن رسول الله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قال: (إذا تبايع الرجلان فكل واحدٍ منهما بالخيار ما لم يتفرقا وكانا جميعاً) (1).

وأجمع المسلمون على جواز البيع في الجملة.

وحاجة الناس داعية إلى وجوده؛ لأن الإنسان يحتاج إلى ما في يد غيره، وتتعلق به مصلحته، ولا وسيلة له إلى الوصول إليه وتحصيله بطريق صحيح، إلا بالبيع، فاقتضت الحكمة جوازه، ومشروعيته؛ للوصول إلى الغرض المطلوب.

----------------
(1) متفق عليه: رواه البخاري برقم (2112)، ومسلم برقم (1531).

📚 الفقه الميسر في ضوء الكتاب والسنة [جزء 1 / صفحة 211]

🌎 http://shamela.ws/browse.php/book-22726/page-230

〰〰〰〰〰〰〰
📚 WA Salafy Kendari 📡

📱📡 Turut Mempublikasikan :

📚 Tholibul Ilmi Cikarang
___________________________

HUKUM SESEORANG YANG SUDAH MANDI JUNUB KEMUDIAN MENDAPATI BAGIAN TUBUH YANG TIDAK TERKENA AIR

HUKUM SESEORANG YANG SUDAH MANDI JUNUB KEMUDIAN MENDAPATI BAGIAN TUBUH YANG TIDAK TERKENA AIR

🎓Syaikh Ibnu Baz rahimahullah

📩Pertanyaan:
Suami dan istri telah melakukan mandi wajib, namun setelah itu keduanya mendapati bagian tubuh yang tidak terkena air, wajibkah keduanya mengulangi mandi?

🔊Jawaban:
Apabila keduanya meyakini dengan kuat adanya bagian tubuh yang tidak terkena air, maka cukup dibasuh bagian yang tidak terkena air itu saja.

💻🔍
http://www.binbaz.org.sa/node/16826

📱📡AL-UKHUWWAH

📁https://telegram.me/ukhwh

حكم من اغتسل من الجنابة ثم وجد لمعة لم يصلها الماء

رجل وامرأة اغتسل واغتسلت المرأة غسلاً واجباً, ولكنهما وجدا بعد ذلك لمعة في جسده لم يصلها الماء, فهل يجب عليهما إعادة الغسل؟
إذا تأكدا من وجود اللمعة تغسل اللمعة فقط.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

HARAMNYA MENGIKUTI DAN MENGUCAPKAN SELAMAT CHRISTMAS NATAL KEPADA NASHRANI

HARAMNYA MENGIKUTI DAN MENGUCAPKAN SELAMAT CHRISTMAS (NATAL) KEPADA NASHRANI

📣📣
💺(Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah)

❓Pertanyaan:
"Apa hukum memberikan ucapan selamat pada hari raya orang kafir (semisal christmas/natal)?
Dan apa yang harus kita lakukan jika mereka memberi ucapan selamat tersebut kepada kita?

Dan apakah kita boleh untuk pergi menghadiri ke tempat-tempat berkumpulnya mereka yang menjadi tempat perayaan mereka ini?

Dan apakah kita berdosa jika tidak bermaksud suatu apapun dalam melakukan hal tersebut?

Misalnya melakukan hal tersebut karena bersikap baik/ramah (menghargai ataupun toleransi), atau karena malu, atau terpaksa, atau dari sebab-sebab lainnya?

Apakah boleh menyerupai mereka pada yang demikian itu?
 

🔐Jawab:

📛Memberikan ucapan selamat kepada orang kafir pada perayaan christmas (natal) atau yang selainnya dari hari raya/perayaan agama mereka "HARAM BERDASARKAN KESEPAKATAN".

👉📝Sebagaimana dinukilkan yang demikian itu dari Ibnul Qoyim رحمه الله di dalam kitabnya :
"Ahkamu Ahlidz-Dzimmah",
Dimana dia berkata :
💉"Adapun mengucapkan selamat terhadap syi'ar-syi'ar (keagamaan) orang kafir yang khusus bagi mereka adalah "HARAM BERDASARKAN KESEPAKATAN", misalnya memberi selamat pada hari raya mereka, puasa mereka, kemudian mengucapkan:
"selamat hari raya",
atau bergembira/senang dengan hari raya ini/ikut merayakannya dan yang semisalnya, maka ini jika si pengucap selamat dari kekafiran, maka ini merupakan keharaman.

💉🔪Ini semisal memberikan selamat kepadanya dengan sujudnya terhadap salib, bahkan ini lebih besar dosanya di sisi Allah, dan memberikan selamat ini jauh lebih dibenci daripada meminum khamr, membunuh manusia, zina dan yang semisalnya.

♨Dan banyak dari orang-orang yang lemah agamanya terjatuh pada perkara ini. Dan dia tidak mengetahui jeleknya apa yang dia perbuat tersebut.

🔥💥Dan barangsiapa memberikan ucapan selamat kepada seseorang yang berbuat maksiat/berbuat dosa, atau berbuat bid'ah, atau berbuat kekafiran, maka sungguh dia telah sesuatu hal yang dibenci dan dimurkai oleh Allah
سبحانه وتعالى ."

🔏Selesai ucapan beliau رحمه الله .

🚧♨Dan ucapan selamat kepada orang kafir pada hari raya keagamaan mereka merupakan "KEHARAMAN", oleh karena itu, hal ini juga diungkapkan oleh Ibnul Qoyim, dikarenakan padanya mengandung persetujuan atas perbuatan mereka tersebut, dan ridho atasnya, meskipun dia sendiri sebenarnya tidak ridho terhadap kekufuran ini, akan tetapi diharamkan atas muslim untuk meridhoi syi'ar-syi'ar orang-orang kafir atau mengajak orang lain untuk memberikan selamat, dikarenakan Allah
سبحانه وتعالى
tidak ridho dengan hal itu sebagaimana firman-Nya:

☝Artinya; "Jika kamu kafir, maka Allah tidak membutuhkan (iman)mu, dan Dia tidak meridhoi kekafiran hamba-hamba-Nya. Dan jika kamu bersyukur, maka Dia meridhoi kesyukuranmu itu."
( QS. Az-Zumar : 7 ).

✋Dan Allah سبحانه وتعالى juga berfirman:

Artinya; "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku cukupkan ni'mat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi islam sebagai agama bagimu."
( QS. Al-Ma'idah : 3 ).

🌋🔥Dan mengucapkan selamat kepada mereka dengan hal tersebut haram meskipun mereka berserikat dengan seorang muslim/kita dalam hal pekerjaan (satu pekerjaan) ataupun tidak.

👉👅Jika mereka mengucapkan selamat kepada kita pada hari raya mereka, maka kita jangan menjawabnya, karena itu bukan hari raya kita, dan karena itu adalah hari-hari raya yang Allah
سبحانه وتعالى
tidak meridhoi-Nya karena ini adalah perbuatan bid'ah/yang diada-adakan didalam agama mereka, atau disyari'atkan tetapi telah dihapus oleh agama islam yang Allah utus dengannya Muhammad
صلى الله عليه وسلم
kepada seluruh makhluk.

☝Dan Allah juga berfirman:
Artinya; "Barangsiapa yang mencari agama selain islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat kelak dia termasuk orang-orang yang rugi."
( QS. Ali-Imron : 85 ).

🔥👎Maka menyambut undangan mereka dalam perkara ini HARAM, dikarenakan ini lebih besar/lebih buruk daripada memberikan ucapan selamat, dimana didalamnya terjadi perbauran/berserikat dengan mereka.

🚧⚠Dan demikian pula diharamkan bagi kaum muslimin untuk tasyabuh/meniru orang-orang kafir dengan menghadiri perayaan-perayaan mereka semisal ini, dengan saling bertukar hadiah🎁, atau membagi-bagikan permen 🍭🍬atau makanan🍰🍪, atau pekerjaan diliburkan, dan yang semisalnya.

🔖Berdasarkan sabda Nabi
صلى الله عليه وسلم :

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka."

👉📖Baca Selengkapnya :

👇⤵
http://salafybpp.com/index.php/nasehat/266-haramnya-mengikuti-dan-mengucapkan-selamat-christmas-natal-kepada-nashrani

📚 TIS (Thalab Ilmu Syar'i)
=====*****======
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
📮 Channel Salafy Solo
Info dan Fawaid
https://telegram.me/salafysolo

KISAH IMAM IBNU JARIR ATH THABARI DAN KAKEK YANG FAKIR

KISAH AL IMAM IBNU JARIR ATH THABARI DAN KAKEK YANG FAKIR

💡 Dikisahkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari penulis tafsir yang terkenal

✒💧 Ibnu Jarir ath-Thabari rahimahullah bertutur: Ketika saya berada di Mekah pada musim haji, saya melihat seorang lelaki dari Khurasan berseru seraya berkata: Wahai sekalian jama’ah haji, wahai penduduk Mekah baik yang di kota maupun yang di desa! Sungguh aku telah kehilangan kantong berisikan uang seribu dinar, maka barang siapa yang mengembalikannya kepadaku, niscaya Allah akan membalasnya kebaikan dan membebaskannya dari neraka, dan ia akan mendapatkan pahala dan ganjaran yang besar di hari perhitungan,,,

✔ Maka berdirilah seorang kakek tua dari penduduk Mekah. Ia berkata kepadanya: Wahai orang Khurasan, negeri kami kondisinya keras sedangkan hari-hari haji dapat dihitung, musim-musimnya terbatas, dan pintu-pintu usaha tertutup. Maka bisa jadi harta itu jatuh ke tangan orang mukmin yang fakir lagi tua renta yang menginginkan jaminan (janji) darimu andai ia mengembalikan harta itu kepadamu. Maka berilah ia sedikit upah (hadiah) dan harta yang halal!

🔊 Orang Khurasan ini berkata: Berapa besar kadar hadiahnya? Berapa yang ia inginkan?

✔ Orang tua ini menjawab: Ia ingin sepersepuluhnya, yaitu seratus dinar sepersepuluh dari seribu dinar. Orang Khurasan ini pun tidak setuju. Ia berkata: Aku tidak akan melakukannya dan aku akan menyerahkan urusanku ini kepada Allah. Aku akan mengadukannya kepada Allah pada hari kami berjumpa dengan-Nya. Cukuplah Allah sebagai penolong bagi kami dan Dia-lah sebaik-baik pelindung....

📢 Ibnu Jarir ath-Thabari berkata: Terbesit dalam jiwaku bahwa kakek tua ini adalah seorang yang fakir, ia telah menemukan kantong dinar tersebut dan menginginkan sebagian kecil darinya. Aku pun mengikutinya hingga ia kembali ke rumahnya. Maka keadaannya sebagaimana yang aku duga. Aku mendengar ia memanggil isterinya dan mengatakan: Wahai Lubabah! Sang isteri berkata menyahut: “Labbaik Abu Ghiyats.” Ia berkata: “Aku sudah menemukan pemilik dinar-dinar itu. Ia menyeru mencarinya namun tidak mau memberikan sesuatu kepada orang yang menemukannya. Aku sudah berkata kepadanya: “Berikan kami seratus dinar, namun ia enggan dan menyerahkan urusannya kepada Allah. Apa yang harus aku lakukan wahai Lubabah? Aku harus mengembalikannya, aku takut kepada Rabb-ku, aku takut kalau Dia akan melipat gandakan dosaku.” Isterinya berkata menimpali: “Wahai orang lelaki, kami hidup menjalani kerasnya kemiskinan bersamamu sejak lima puluh tahun yang lalu. Sedangkan engkau menanggung empat orang anak perempuan, dua saudari, saya, dan ibuku, lalu engkau yang kesembilannya. Kita tidak memiliki kambing dan tidak juga tempat gembala. Maka ambillah uang itu seluruhnya. Kita akan kenyang dengannya, karena sesungguhnya kita kelaparan. Dan berilah kami pakaian dengannya, dan sungguh engkau lebih mengerti tentang keadaan kita. Mudah-mudahan Allah mencukupimu setelah itu sehingga Ia akan memberimu harta setelah keinginanmu untuk keluargamu ini atau Allah akan menyia-nyiakan agamamu pada hari di mana kerajaan itu hanya milik al-Malik (Allah).” Ia berkata kepada isterinya “Wahai Lubabah! Apakah aku harus makan sesuatu yang haram setelah 86 tahun usiaku ini lalu aku akan membakar isi perutku dengan api neraka setelah sekian lama aku bersabar di atas kefakiran dan aku akan mendatangkan murka al-Jabbar (Allah) padahal aku sudah dekat dengan kuburku?! Tidak, maka demi Allah aku tidak akan melakukannya....

💻 (Artikel Baru) Baca selengkapnya di:
http://forumsalafy.net/kisah-al-imam-ibnu-jarir-ath-thabari-dan-kakek-yang-fakir/

(Sumber : Chanel Telegram Syaikh Fawwaz al Madkhali hafizhahullah)
*******
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ http://telegram.me/forumsalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
19 Shafar 1437 H | 1 Desember 2015

Awas Jangan Tergesa gesa

SEBUAH PERINGATAN PENTING !

⭕Tidak semua perkara itu bisa disebarkan luaskan sampai dia paham maknanya dan tahu siapa yang mengatakannya.

💧Asy-Syaikh Al-Allamah Sholeh Al-Fauzan -hafidhohullahu ta'ala-

📌تنبيه مهم جداً

🔹ما كل شي ينشر حتى يعرف معناه ومن قاله🔹

               الشيخ العلامة صالح الفوزان
                       -حفظه الله تعالى-

http://ar.alnahj.net/audio/421

✏_alihbahasa: abul Asad al Jawy
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
19 Shafar 1437 H | 30 Nopember 2015

Firasat Orang yang Hatinya Selamat

Firasat Orang yang Hatinya Selamat

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu, "Barang siapa yang selamat hatinya, maka sesungguhnya Allah menganugerahkan firasat kepadanya untuk mengenali suatu dosa.

(yaitu ketika mendapati perkara dosa) Jiwanya tidak tenang dan tidak merasa lapang pada perkara dosa tersebut.

Ini termasuk dari (bagian) nikmat Allah atas hamba-Nya."

(Fathu Dzil Jalali wal Ikram-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 249, cet. Maktabatul Islamiyah)
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com
➖➖➖
Ikuti kami via telegram di http://telegram.me/sedikitfaidahsaja

MENGAPA ORANG ORANG YANG ISTIQOMAH MEREKA SUKA POLIGAMI

Silsilah Fiqih Keluarga

MENGAPA ORANG-ORANG YANG ISTIQOMAH MEREKA SUKA POLIGAMI ?

Berkata Imam Al-Qurthubi رحمه الله تعالى :

☝️ Dikatakan:
❝ Sesungguhnya setiap orang yang lebih bertakwa maka syahwatnya akan lebih kuat;

👋 karena orang yang tidak bertakwa hanyalah akan mencari hiburan dengan memandang dan menyentuh (yang haram),

✋ tidakkah engkau lihat apa yang telah diriwayatkan:

"Kedua mata berbuat zina, dan kedua tangan berbuat zina".

➤ Maka apabila dalam memandang dan menyentuh ada bentuk dari memenuhi syahwatnya maka akan menjadi jarang (lemah) berjima',

👉 sedangkan orang yang bertakwa; dia tidak akan memandang dan tidak akan menyentuh (yang haram) sehingga syahwatnya menjadi terkumpul pada dirinya dan menyebabkan (kekuatan) jima' nya menjadi lebih banyak.

▪️ Dan berkata Abu Bakar Al-Warroq:

"Setiap syahwat akan mengeraskan hati kecuali jima' karena hal itu akan membersihkan hati, oleh karenanya para Nabi mereka melakukan hal itu (baca=nikah)". ❞

             ——○●※●○——
📚 Tafsir Al-Qurthubi (5/253).
——————————————————
لماذا أهل الاستقامة يحبون تعداد الزواج!!!؟؟؟

قال الإمام القرطبي رحمه الله:
يقال: إن كل من كان أتقى فشهوته أشد ؛ لأن الذي لا يكون تقيا فإنما يتفرج بالنظر والمس ، ألا ترى ما روي في الخبر : "العينان تزنيان واليد ان تزنيان" .
◈ فإذا كان في النظر والمس نوع من قضاء الشهوة قل الجماع ، والمتقي لا ينظر ولا يمس فتكون الشهوة مجتمعة في نفسه فيكون أكثر جماعا .
▣ وقال أبو بكر الوراق : كل شهوة تقسي القلب إلا الجماع فإنه يصفي القلب ، ولهذا كان الأنبياء يفعلون ذلك ) .
■[ تفسير القرطبي (٢٥٣/٥) ]
----------------------
Broadcast by :
📜 Channel MutiaraASK :
https://goo.gl/bC4T9M
🌍 Website ASK :
http://ahlussunnahkarawang.com/
💬 BBM Mutiara Salaf :
Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE

#fiqih #keluarga #poligami.

DIANTARA SEBAB KEGAGALAN MENDIDIK ANAK DAN ISTRI

DIANTARA SEBAB KEGAGALAN MENDIDIK ANAK DAN ISTRI

🔊 Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

🔥 “Seorang hamba yang banyak berbuat dosa apakah pantas dia menginginkan agar sikap manusia kepadanya sesuai yang dia senangi dan ingin agar mereka mempergaulinya dengan kebaikan saja, padahal dia tidak menjalin hubungan dengan Rabbnya dengan cara yang baik saja.

✊🏻 Apakah pantas dia berharap agar ditaati oleh budaknya, anaknya dan istrinya sesuai dengan semua yang dia inginkan dan berharap mereka tidak mendurhakainya serta tidak mengurangi hak-haknya, padahal dia tidak berbuat seperti itu kepada Rabbnya?!”

📚 (Miftaah Daaris Sa’adah, 2/300)

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Chanel Telegram: http://telegram.me/forumsalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Minggu, 29 November 2015

MAKA SALINGLAH MEMBERI HADIAH

MAKA SALINGLAH MEMBERI HADIAH

Diantara wasilah saling menyayangi kepada manusia adalah memberi hadiah

🎀 Ini merupakan wasilah yang mempunyai pengaruh yang besar kepada hati,maka Rasulullohu sholallohu alaihi wassalam telah bersabda :

"تعاهدوا تحابوا"  رواه البخاري في الأدب المفرد ٥٩٤
وحسنه الحديث في صحيح الأدب المفرد ٤٦٢

📑Salinglah memberi hadiah kalian,niscaya kalian akan saling mencintai
°HR.Al Bukhori pada kitab adabul mufrod 594
•dan hadist ini dihasankan Syaikh Al Bani pada "shohih Al adabul mufrod 462

📨 Catatan : yang dimaukan ini adalah saling memberi hadiah kepada sesama ikhwan,keluarga dsb .Tidak dibenarkan saling memberi hadiah kepada wanita yang bukan mahram karena akan mendatangkan fitnah,wallohu a'lam.

📫Sumber: telegram badratkhaier

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

✍Forum Ilmiyah Karanganyar

🖥https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

Ucapan Salam Kepada Penyiar Radio

➡️ Sambungan berkenaan Salam

🎁 10 kebaikan menyamai dunia seluruhnya.

Berkata Ibnu Utsaimin رحمه الله :
❓Apa yang membuatmu rugi jika engkau ucapkan salam (السلام عليكم )
❓Dan berapa balasan yang engkau dapatkan ?
👍🏻 10 kebaikan - menyamai dunia seluruhnya .

〰〰〰〰〰〰〰〰
📝 عشر حسنات تساوي الدنيا كلها .

‏‎▪قال ابن عثيمين :

وما الذي يضرك إذا قلت السلام عليكم ؟ وكم يأتيك ؟ عشر حسنات - تساوي الدنيا كلها .

[كتاب العلم ٨٥]

📎 Hukum menjawab salam kepada penyiar di siaran radio.

🎋 Al imam Abdul Aziz bin Bazz رحمه الله :

Dia (pendengar) menjawab salam seperti yang mereka (para penyiar) ucapkan ini yang tampak jelas (tentang hukumnya).

🔅 Apabila penyiar mengucapkan السلام عليكم ورحمة الله وبركاته , maka dibalas  و عليكم السلام ورحمة الله وبركاته
🔅 Apabila dia mengucapkan السلام عليكم saja, maka dibalas وعليكم السلام
🔅 Dan apabila dia (yang menjawab) menambah dengan ورحمة الله وبركاته maka ini yang lebih utama, sebagaimana yang dia lakukan ketika ada orang yang memberinya salam di jalan.

✏admin

🇸🇦 أخبا مكة __✒
〰〰〰〰〰〰〰〰
📝 حكم رد السلام على المذيعين في اﻹذاعة ؟

▪اﻹمام عبدالعزيز ابن باز رحمه الله :

يرد عليهم مثلما سلموا هذا هو اﻷظهر .

- فإذا قال السلام عليكم ورحمة الله وبركاته يقال : وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته .
- وإذا قال السلام عليكم فقط يقال : وعليكم السلام .

☜ وإذا زاده ورحمة الله وبركاته فهذا أفضل كما يفعل مع من سلم عليه في الطريق .

[فتاوى نور على الدرب (2123)]

Https://telegram.me/salafysumatera

SEBAB SEBAB ISTIQAMAH diatas AL HAQ

SEBAB-SEBAB ISTIQAMAH di atas AL-HAQ

1⃣ Perhatian terhadap al-Qur`an al-Karim, membacanya, menghafalnya, dan mengamalkannya.
2⃣ Iman kepada Allah dan Amal Shalih.
3⃣ Mentadabburi Kisah-Kisah para Nabi, dan Mempelajarinya
4⃣ Menghadap kepada Allah dengan Doa, memohon agar dikokohkan di atas Agama-Nya

Seorang hamba hendaknya senantiasa berdoa memohon kepada Rabb-nya siang dan malam agar dikokohkan di atas agama-Nya hingga akhir hayat.

5⃣ Senantiasa berdzikir (mengingat) Allah.
6⃣ Berdakwah ke Jalan Allah dan menyebarkan ilmu. Ini adalah tugas para rasul dan para pengikut rasul. Apabila seseorang bersemangat untuk menyampaikan hidayah kepada makhluk, maka balasannya sesuai dengan jenis amalnya, yaitu hidayah untuknya dan tambahan kekokohan di atas agama.
7⃣ Teman yang shalih. Berteman dan duduk bersama 'ulama, orang shalih, dan kaum mukminin. Ini merupakan di antara sebab terbesar yang bisa membantu seseorang untuk kokoh di atas al-Haq.

💥 JAUHILAH orang-orang yang lalai hatinya, dan para pengekor hawa nafsu, yaitu orang-orang yang lebih mendahulukan hawa nafsunya di atas kebenaran, mendahulukan bid'ah di atas kebenaran.

✅ Di antara SEBAB KOKOH DI ATAS AGAMA ALLAH, bergaul bersama orang-orang yang beribadah kepada Allah, duduk bersama mereka, dan bergaul bersama mereka. Di antara SEBAB MENYIMPANG DARI AGAMA ALLAH, bergaul dengan ahlul ahwa' dan ahlul bid'ah.

👉🏻 Para 'ulama Ahlus Sunnah menegaskan, "Jangan duduk bersama ahlul bid'ah, MESKIPUN DIA MENAMPAKKAN PEMBELAAN TERHADAP SUNNAH."

 Sebagian Salaf mengatakan, "ORANG YANG DUDUK BERGAUL DENGAN AHLUL BID'AH LEBIH BERAT TERHADAP KAMI DIBANDINGKAN AHLUL BID'AH-nya." Karena mengakibatkan adanya pengaburan dan terkecohnya umat.  

8⃣ Percaya dan yakin akan janji dan pertolongan Allah. Bahwa Allah pasti akan membela, menolong, dan memenangkan hamba-hamba-Nya yang beriman.  Ini merupakan cara Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menguatkan dan mengokohkan hati para shahabatnya. Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyaksikan kondisi para shahabatnya yang ditindas dan disiksa oleh orang-orang kafir Quraisy (yakni pada awal-awal Dakwah di Makkah). Maka sebagian shahabat mengeluh kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mohon didoakan kepada Allah. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan, "Demi Allah, Dia pasti akan menyempurnakan urusan (agama)ini, sehingga para pengendara berjalan dari Shan'a menuju Hadramaut tidak takut sama sekali kecuali hanya kepada Allah. Namun kalian kaum yang terburu-buru."

 Wahai Ahlu Sunnah, janganlah kalian gentar karena jumlah kalian yang sedikit. Teruslah kalian kokoh di atas agama Allah, teruslah kalian mempelajari ilmu dan menyebarkannya, serta mendakwahkan sunnah. Dengan itu kalian akan memperoleh kebaikan yang sangat banyak.

🔗 Perhatikan perjalanan para 'ulama Salaf, sebagian mereka meninggal di penjara. Namun setelah itu, justru kitab-kitab hasil karya mereka tersebar luas. Demikian pula ilmu mereka tersebar luas. Dan kita hingga hari ini bisa merasakan kebaikan-kebaikan mereka.

9⃣ Sabar. Ini merupakan di antara sebab terbesar untuk bisa kokoh di atas agama ini. Maka ahlul haq dan ahlus sunnah, hendaknya dia kokoh di atas agama Allah, sabar menghadapi berbagai gangguan dan resiko, bersemangat untuk tetap berdakwah dengan hikmah dan mau'izhah hasanah.
🔟 Merenungkan kenikmatan-kenikmatan jannah (surga) dan adzab neraka. Serta mengingat mati. Dengan itu, seseorang akan sadar bahwa dunia ini hanyalah hari-hari yang singkat. Tidak tertipu dengan dunia ini. Sementara kehidupan yang kekal adalah kehidupan akhirat.
1⃣1⃣ Beramal dengan ilmu

📚 [ dari Muhadharah "Asbab ats-Tsabat 'ala al-Haq" (Sebab-sebab agar Kokoh di atas al-Haq), oleh asy-Syaikh 'Abdullah bin Muhammad an-Najmi hafizhahullah, Rabu, 2 Jumadal Akhirah 1435 H pukul / Ahad, 2 April 2014 M ]

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

HUKUM MEMAKAI OBAT PENUMBUH JENGGOT

HUKUM MEMAKAI OBAT PENUMBUH JENGGOT

💺📮 Fadhilatus Syaikh Al Utsaimin rahimahullah

🔎🔦🔍 Jawaban : Jika dia berharap jenggot tersebut tumbuh sendiri (alami), maka usahakan jangan  menggunakan obat. Karena semacam itu bukan aib.  kebanyakan pemuda di fase awal pertumbuhan jenggot, maka jenggotnya tidak tumbuh semuanya dengan merata. Maka hendaknya dia menunggu.
☑ Namun jika itu adalah aib. Dimana kita mengetahui & berputus asa karena jenggotnya tidak bisa tumbuh secara alami, maka tidak masalah diobati sehingga jenggotnya (yang tidak tidak tumbuh) bisa keluar. Terlebih lagi jika kondisi seperti itu memperburuk penampilan.
✖Adapun jika tidak memperburuk penampilan, maka lebih utama tidak diterapi dengan obat apapun. Karena aku khawatir ini termasuk menyambung rambut.
Yang mana Rasul shallahu alaihi wa sallam melaknat orang yang menyambung rambut & meminta disambungkan rambutnya.

📤📝📤 Sumber : Liqa Al Bab Al Maftuh : 14.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🌳🌻💊 تطبيق فتاوى بن عثيمين رحمه الله - حكم استخدام علاج لإنبات شعر اللحية

❓❔❓السؤال

تعرفون أن الفتن زادت، والأدوية كَثُرت في الأعوام الأخيرة، فيقال مثلاً: إن اللحية إذا كان فيها نقاط في الوجه وليست كاملة ولا كثيرة، يقال: إن هناك علاجاً تُعالَج به، فتكتمل، وتصير مثلك هكذا، فهل هذا يجوز أم لا؟

🔎🔦🔍 الجواب

إذا كان يُرْجَى نباتُه بنفسِه فلا يحاول؛ لأن هذا ليس بعيب، إذْ أن كثيراً من الشباب الذين في ابتداء نبات لِحاهُم لا تنبت اللِّحَى مستوية جميعاً، فينتظر. أما إذا كان عيباً بحيث نعلم ونيئس أنه لن ينبت بنفسِه، فلا حرج أن يعالج ذلك حتى يخرج الباقي، لا سيما إن كانت مشوهة، أما إذا كانت غير مشوهة، فالأفضل ألا يعالجها بشيء؛ لأني أخشى أن يكون هذا من جنس الوصل الذي لعن فيه الرسول -عليه الصلاة والسلام- الواصلة والمستوصلة.

📥📝📤 المصدر: لقاء الباب المفتوح [41]

💡 Ustadz Abu Hafiy Abdullah

KITASATU____________________✍
🔛17 Shafar 1437 H__________✍

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★

KEMULIAANMU ADALAH KARENA KAMU MEMULIAKAN ISLAM

KARENA MEMULIAKAN ISLAM

🔷 Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah berkata:

"Seorang muslim itu dimuliakan karena dia memuliakan Islam. Maka jika dia tidak memuliakan Islam dan suka menyebarkan aqidah-aqidah sesat dan rusak, berarti tidak ada kehormatan lagi baginya."

📘Innallah Yardha Lakum Tsalatsan, hal. 32

*********************

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه اللّٰه :

يحترم المسلم لا حترامه الإسلام، وإن كان لا يحترم الإسلام و ينشر العقائد الضالة و الفسادة فلا كرامة له.

إن اللّٰه يرضي لكم ثلاثا ص ٣٢

🔻🔻🔻🔻🔻🔻
📝Syabab Forum Salafy || 📨Syabab Ashhaabus Sunnah
🎯 Ashhaabus Sunnah
💻 www.ittibaus-sunnah.net
➖➖➖➖➖➖

SESUATU YANG PALING MENAKUTKAN DARIPADA DUNIA DAN DAKWAH

○●○●○●○
🔰 Silsilah Mutiara Hikmah 🔰
——————————————————
🔘 SESUATU YANG PALING MENAKUTKAN DARIPADA DUNIA DAN DAKWAH
——————————————————
🎓 Al 'Alamah Muqbil bin Hadi rahimahullohu ta'ala mengatakan :

❝ Sesuatu yang paling kami takutkan dari apa yang kami takutkan daripada dunia kami dan dakwah kami adalah dosa-dosa yang ada pada diri kami. ❞

                  ——○●※●○——
📚 Tuhfatul Mujib, halaman (366).
——————————————————
قال العلامة مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله:
- وأخوف ما نخاف على أنفسنا وعلى دعوتنا
>>> من ذنوبنا 

[ تحفة المجيب (366) ]
@moqbel1
https://goo.gl/lxdjJW
----------------------
Broadcast by :
📜 Channel MutiaraASK :
https://goo.gl/bC4T9M
🌍 Website ASK :
http://ahlussunnahkarawang.com/
💬 BBM Mutiara Salaf :
Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE

#hikmah #dosa

Obat Untuk Segala Penyakit

Obat Itu Bernama Habbatus Sauda'

‏قال ﷺ :

"الحبة السوداء فيها شفاء من كل داء إلا الموت"

قال المحدث الألباني : صحيح

📚صحيح الجامع - 3168

---------------------------------------

🌌 Rasulullohu sholallohu alaihi wassalam bersabda :

💊 Habbatus saudau' padanya ada obat dari semua penyakit kecuali kematian .

🔑 Berkata Al Muhadist Al Bani rahimahullohu ta'ala: hadist ini shohih

📚 Shohihul Jami' 3168

==========================

✍Forum Ilmiyah Karanganyar

🖥 https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

🌵🌵🌵🌵

Shalatmu Shalatmu !!

🚞🌳 PERHATIKAN SHALATMU...

🛅 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

صلاة المنافقين صلاة أبدان، لا صلاة قلوب (مدارج السالكين: [ ١/٣٥٤ ]).

"Shalatnya orang-orang munafik itu hanya shalat badan saja, bukan shalat hati."

📘 [ Madarijus Salikin 1/354 ]

            ~~ •• ~~

🔎 Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkata,
"Tidaklah seseorang terluput dari shalat berjama'ah kecuali akibat dosa yang menimpanya."

🖊 Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam " Tarikh Dimasyq" 34/141

••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟 https://telegram.me/ManhajulAnbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Audio Durus USHUL AL IMAN

Audio Durus "USHUL AL-IMAN"

~~~~~~~~~~

🎯📡 silsilah Durus Manhajul Anbiya

📇🔊 Koleksi lengkap audio "Ushul al-Iman" bersama al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh hafizhahullah

Dapatkan di sini :
💻 http://www.manhajul-anbiya.net/dars-kitab-ushul-al-iman/

••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟 https://telegram.me/ManhajulAnbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ucapkan Salam Ucapkanlah Salam !!

Perhatikan lah semoga allah سبحانه وتعالى merahmatimu.

Berkata Ibnu Utsaimin رحمه الله :

"Saya melihat betapa  banyak orang ketika melewati saudaranya seakan-akan dia melewati tiang (benda mati), tidak mengucapkan salam padanya, dan ini adalah kesalahan yang besar ".

✒ admin اخبار مكة و المدينة

〰〰〰〰〰〰〰〰
📝 انتبه رحمك الله .
‏▪قال ابن عثيمين :

أرى الكثير يمر بإخوانه وكأنما مر بعمود لا يسلم عليه، وهذا خطأ عظيم .

[كتاب العلم ٨٥]

Https://telegram.me/salafysumatera

Sabar yang Hakiki ada Pada Awal Tertimpa Musibah

Sabar Adalah Pada Kejadian Pertama

Penting untuk kita ketahui bahwa kesabaran akan bernilai ketika ditempatkan pada awal kejadian.

Kesabaran yang hakiki bukan datang ketika selesai menumpahkan sumpah serapah dan keluh kesah dahulu.

Kesabaran teranggap ketika pas di awal kejadian pertama.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, "Sesungguhnya sabar itu (teranggap) pada awal kejadian"
(HR. Bukhari dan Muslim dari shahabat Anas ibn Malik radhiallahu ‘anhu).

Para pembaca yang semoga dirahmati Allah, janganlah kita menjadi orang yang cengeng dengan bergampang-gampang mengeluh kepada makhluk.

Keluhkanlah segala kegundahan dan kegalauanmu kepada Allah.

Berdo’alah kepada Allah dan yakinlah bahwa Allah adalah sebaik-baik tempat mengadu. 

Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, ia berkata, "<Hasbunalloh wa ni’mal wakiil> (artinya: Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik pelindung), adalah kalimat yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ketika beliau dilemparkan ke dalam api.

Dan juga dikatakan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam ketika orang-orang kafir mengatakan: Sesungguhnya manusia (kaum musyrikin Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang engkau, karena itu takutlah kau kepada mereka.(maka Ibnu Abbas membaca ayat Ali Imran: 173 yang artinya) “Maka perkataan itu menambah keimanan orang-orang beriman dan mereka menjawab: Cukuplah Allah bagiku sebaik-baik pelindung” (HR. Bukhari)".

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua kepada jalan yang diridhai-Nya.
Amin.
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com
➖➖➖
Ikuti kami via telegram di http://telegram.me/sedikitfaidahsaja

TEBARKAN SALAM MESKIPUN KEPADA ANAK KECIL

📮 Akhlak ~ 📭

TEBARKAN SALAM MESKIPUN KEPADA ANAK KECIL

Menyebarkan salam termasuk diantara sebab yang menumbuhkan rasa cinta diantara sesama muslim, juga termasuk diantara sebab yang memasukkan seorang hamba ke dalam jannah-Nya. Namun sebagian kaum muslimin, ada yang mengkhususkan ucapan salamnya hanya kepada orang-orang dewasa saja, dan enggan atau merasa berat untuk memulai mengucapkan salam kepada anak-anak. Padahal termasuk diantara akhlak yang mulia, yang dicontohkan oleh Rasulullah  َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم , adalah memulai mengucapkan salam kepada anak-anak muslimin.

Hal ini termasuk diantara bentuk sifat tawadhu’ seseorang, sekaligus bagian dari bentuk pendidikan kepada anak-anak, agar membiasakan menyebarkan salam.

عن بن مالك رضي الله عنه «أَنَّهُ مَرَّ عَلَى صِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيهم» وَقَالَ: «كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيه وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ»

Dari Anas bin Malik  رَضِيَ اللهُ عَنُْه  bahwa Beliau melewati sekumpulan anak- anak, lalu Beliau mengucapkan salam kepada mereka, dan Beliau berkata: Bahwa Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ  dahulu melakukannya.”

(HR.Bukhari,no: 6247)

Imam Bukhari menyebutkan hadits ini dalam sahihnya, dan berkata : Bab: mengucapkan salam kepada anak- anak.

Mari kita hidupkan sunnah yang mulia ini.

———–

https://telegram.me/Askarybinjamal

http://www.salafybpp.com/adab-akhlak/tebarkan-salam-meskipun-kepada-anak-kecil
=====*****=====
📶 Publikasi:
📮 Channel Salafy Solo
Info dan Fawaid
https://telegram.me/salafysolo

Menikahlah Wahai Para Pemuda

Menikahlah Wahai Para Pemuda

قال الإمام ابن أحمد بن حنبل رحمه الله
ينبغي للعبد في هذا الزمان أن يستدين و يتزوج لئلا ينظر الى ما لا يحل له فيحبط عمله

كناب الصلاة لابن القيم ص ١١٠-١١١

💎💎💎
💺Berkata Al Imam Ibnu Ahmad bin Hambal -semoga Allah merahmati beliau-

👣Seyogyannya seorang hamba di masa ini untuk memperbagus agama dan menikah,

👀❌Agar dia tidak memandang kepada perkara-perkara yang tidak halal baginya

💸Yang dapat menyebabakan amalan dia terhapus.

📚 Kitaabush Sholaat 110-111

📝 Syabaab F I K

Forum Ilmiyah Karanganyar

💻https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Bersumpah Di Atas Mushaf

Bersumpah Di Atas Mushaf

قال العلامة الوالد صالح بن فوزان الفوزان حفظه الله:
- وضع اليد على المصحف والحلف
■  لا أصل له
■ وإنما هو من فعل العوام .

[ شرح إغاثة اللهفان (1437/1/26) ]
https://telegram.me/fwzan1

🕋 Al 'Alamah Al Walid Sholih bin Fauzan Al Fauzan hafidhohullohu ta'ala mengatakan :

👉 Meletakkan tangan di atas mushaf ketika bersumpah adalah perkara yang tidak ada landasannya ,sesungguhnya itu hanyalah kebiasaan orang-orang awam.

📚Syarh Ighotsatul Lahafan

➖➖➖➖➖➖

✍ Forum Ilmiyah Karanganyar

🖥https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

🌷🌷🌷🌷

DUA KALIMAT YANG DICINTAI ALLOH

DUA KALIMAT YANG DICINTAI ALLOH

🔆عن أبي هريرة-رضي الله عنه-،
🔆أن رسول الله-صلى الله عليه و سلام قال:

🔸كلمتان خفيفتان على اللسان، ثقيلتان في الميزان، حبيبتان إلى  الرحمان:
🔻سبحان الله وبحمده
🔻سبحان الله العظيم

📂متفق عليه📂

☀Dari Abi Huroiroh-رضي الله عنه-،
☀Bahwasanya Rosululloh bersabda:

🌻Dua kalimat yang ringan dilisan, berat timbangannya, di cintai Ar Rohman:

🔻سبحان الله و بحمده
🔅Maha suci Alloh dan segala puji baginya
🔻سبحان الله العظيم
🔅Maha suci Alloh lagi maha besar

📁HR. BUKHORI DAN MUSLIM📁

======================

🌴FORUM ILMIAH KARANGANYAR🌴
💻https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Keturunan Yang Baik Adalah Kenikmatan

Keturunan Yang Baik Adalah Kenikmatan

🎓 Al-'Allamah Abdurrahman bin Nashir As-Sa'diy رحمه الله تعالى :

📖 Allah Ta'ala berfirman:

(هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ)[سورة آل عمران 38]

❝ Di sanalah Zakariya mendoa kepada Rabbnya seraya berkata: "Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". [Qs. Ali Imron: 38]

➠ Maksudnya adalah Nabi Zakariya -alaihisalam- berdoa kepada Rabbnya agar menganugerahkan keturunan yang baik yaitu keturunan yang bagus akhlaknya, bagus adabnya, dengan tujuan untuk melengkapi kenikmatan dunia dan akhirat mereka, maka Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya -alaihi salam-. ❞

                   ——○●※●○——
📚 Tafsir As Syaikh As Sa'di rahimahullohu ta'ala
——————————————————
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

أي: دعا زكريا عليه السلام ربه أن يرزقه ذرية طيبة، أي: طاهرة الأخلاق، طيبة الآداب، لتكمل النعمة الدينية والدنيوية بهم. فاستجاب له دعاءه.

🔹 تفسير الشيخ السعدي رحمه الله

كنوز أثرية في التربية العائلية

@knoozatharia
https://goo.gl/HKFrpQ
----------------------
✍ Forum Ilmiyah Karanganyar
🖼 http://telegram.me/Forum_ilmiyahkaranganyar

🍃🍂🍃🍂

WAJIB MENGENAL MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT

WAJIB MENGENAL MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT

~~~~~~~~~~~~

🍒 al-Imam al-Mujahid Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah ta'ala mengatakan,

"Tidaklah maksud dari kalimat "Laa ilaaha illallah" hanya semata-mata mengucapkannya. Namun harus :
📌 Mengenal maknanya,
📌 Mengamalkan konsekuensinya, dan
📌 harus terpenuhi syarat-syaratnya.

🎗 SYARAT-SYARAT "LAA ILAAHA ILLALLAH" ada tujuh :
1⃣ Ilmu (tentang maknanya), yang menghilangkan kebodohan.
2⃣ Yakin, yang menghilangkan keraguan.
3⃣ Qabul (menerima), yang menghilangkan penolakan.
4⃣ Inqiyad (ketundukan), yang menghilangkan sikap meninggalkan.
5⃣ Ikhlash (murni), yang menghilangkan syirik (penyekutuan).
6⃣ Shidq (Jujur), yang menghilangkan kedustaan.
7⃣ Muhabbah (Cinta), yang menghilangkan lawannya.

💠 Maksud dari Syahadah "Muhammad Rasulullah" : mengenal maknanya dan mengamalkan konsekuensinya. Bukanlah maksudnya semata-mata melafazhkannya.
Syahadah tersebut bermakna :
▪ Membenarkan apa yang beliau beritakan.
▫Mentaati beliau pada apa yang beliau perintahkan.
▪ Menjauhi apa yang beliau larang dan peringatkan.
▫ Beribadah kepada Allah berdasarkan apa yang Dia syariatkan melalui lisan Rasul yang mulia ini. Bukan berdasarkan hawa nafsu dan kebid'ahan.

🔴 Maka wajib atas setiap muslim :
🌿 Mengenal makna dua kalimat syahadat dengan pemahaman yang benar dan pengamalan yang serius atas segala konsekuensinya, yaitu membenarkan, mengimani, dan mengamalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah dalam al-Kitab dan as-Sunnah, dan yang terkait dengan keyakinan, peribadatan, dan pensyariatan dalam segala aspek kehidupan."

📙 sumber : Majmu 1/182~183

••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

BOM BUNUH DIRI MATI SYAHIDKAH

BOM BUNUH DIRI , MATI SYAHIDKAH ⁉️

سئل اﻹمام ابن باز : من يفجر نفسه ليؤذي العدو ويثخنه ، هل هو شهيد ؟

▪فأجاب رحمه الله : الأظهر لا ، بل هو قاتل لنفسه ، ومن قتل نفسه بشئ عذب به .

[مسائل اﻹمام ابن باز 167/1]

_________________

💎 Al Imam Ibnu Baz rahimahullohu ta'ala ditanya :

➰  Orang yang melakukan bom bunuh diri untuk melukai musuh dan melumpuhkannya, apakah dia termasuk mati syahid ❓

📂As Syaikh rahimahullohu ta'ala menjawab :

✋ Yang nampak tidak termasuk mati syahid, bahkan dia telah membunuh dirinya sendiri,dan Barangsiapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu alat maka dia akan diadzab dengan alat itu pula di akhirat.

📃 Masailu Al Imam Ibnu Baz 1/167

➖➖➖➖➖➖

✍ Forum Ilmiyah Karanganyar

🖥 https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

🌾🌾🌾🌾🌾🌾