Sabtu, 07 November 2015

Apa Itu Hipertensi

Apa Itu Hipertensi

Hipertensi di Indonesia lebih dikenal sebagai Tekanan Darah Tinggi, atau kadang-kadang disebut Darah Tinggi.
Hipertensi adalah salah satu penyakit terbanyak yang diderita oleh orang dewasa. Sekitar 30% populasi dewasa menderita hipertensi.
Hanya jumlah kunjungan wanita hamil yang mengalahkan jumlah kunjungan pasien hipertensi ke rumah sakit.

Artikel ini mencantumkan poin-poin terpenting tentang hipertensi sehingga Anda lebih memahami apa itu hipertensi.

↔Pengertian

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana:

tekanan darah sistolik > 140 mm Hg dan/atau diastolik > 90 mm Hg pada orang dewasa > 18 tahun, dari hasil rata-rata dua kali pengukuran pada pemeriksaan setidaknya dua kali kunjungan ke dokter, atau tekanan darah sistolik dan diastolik normal (<140/90 mm Hg) pada mereka yang mengkonsumsi obat antihipertensi.

Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah tekanan yang dialami oleh dinding arteri atau pembuluh darah. Itu sebabnya hipertensi disebut juga hipertensi arterial (arterial hypertension).

2⃣ Hal yang Mempengaruhi Tekanan Darah

▶Curah jantung (= jumlah darah yang dipompa jantung selama 1 menit). Makin tinggi volume curah jantung, makin tinggi tekanan darah.
▶Tahanan perifer (= tahanan dinding arteri). Makin tinggi tahanannya, makin tinggi tekanan darah.

7⃣ Fakta Dasar Hipertensi

1⃣Penyakit kronik yang paling sering dijumpai. Sekitar sepertiga populasi dunia menderita tekanan darah tinggi. Hal ini lebih tinggi dibanding penyakit kronik lainnya. Semakin tua usia populasi, makin tinggi angka kejadian hipertensi.
2⃣Obat antihipertensi adalah obat yang paling banyak diresepkan di seluruh dunia.
3⃣Penyebab tidak diketahui. Pada lebih dari 90% kasus hipertensi, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi. Itu sebabnya disebut hipertensi primer atau hipertensi esensial. Jika penyebab dapat teridentifikasi, disebut hipertensi sekunder, dimana penyebab tersering adalah kelainan ginjal.
4⃣Tanpa gejala. Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan gejala apapun. Kalau pun ada, sebagian besar gejala adalah sakit kepala, terutama di bagian belakang kepala. Gejala lainnya adalah kepala rasa melayang, vertigo, atau lemas. Banyak penderita hipertensi yang baru menyadari gejala hipertensinya saat mengalami stroke, serangan jantung, atau gagal ginjal.
5⃣Faktor resiko kardiovaskular paling umum. Di antara faktor resiko kardiovaskular utama lainnya, hipertensi masih merupakan faktor resiko paling umum terhadap terjadinya stroke dan penyakit jantung koroner.
6⃣Pengobatan seumur hidup. Sekali diagnosis hipertensi ditegakkan, sebagian besar penderita harus minum obat seumur hidupnya. Hipertensi memang bukan penyakit yang dapat sembuh, tapi penyakit ini dapat dikendalikan. Pada hipertensi sekunder, jika penyebab hipertensi dapat diidentifikasi dan diobati, maka biasanya obat antihipertensi tidak dibutuhkan lagi.Hampir selalu disertai penyakit lainnya. Hanya sebagian kecil penderita hipertensi yang kelainannya hanya berupa peningkatan tekanan darah saja. Sebagian besar pasien juga disertai dengan faktor resiko kardiovaskular lainnya seperti obesitas, diabetes atau kadar kolesterol tinggi.
7⃣Tekanan darah sistolik lebih penting dari diastolik. Sampai tahun 1980-an tekanan darah diastolik dianggap lebih penting dibanding sistolik. Saat ini, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik yang justru harus lebih diperhatikan karena berhubungan dengan kejadian-kejadian kardiovaskular di masa mendatang.

2⃣ Cara Mendiagnosis Hipertensi

1⃣Di klinik dokter. 
Diagnosis hipertensi ditegakkan setelah setidaknya dalam 2 kali kunjungan ke dokter, tekanan darah rata-rata selalu di atas normal (> 140/90 mm Hg). Tekanan darah diukur menggunakan sfigmomanometer, sebagai standar baku adalah sfigmomanometer air raksa. Di banyak negara eropa saat ini sfigmomanometer digital yang lebih banyak digunakan.
2⃣Di rumah. 
Bagi mereka dengan hipertensi tersamar (masked hypertension) atau hipertensi kerah putih (white coat hypertension) dibutuhkan pemeriksaan tekanan darah di luar klinik dokter untuk memastikan diagnosis. Untuk itu dapat dilakukan Home Blood Pressure Monitoring (HBPM) atau Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM). Kedua jenis pemeriksaan ini dilakukan di rumah pasien, dalam kondisi kehidupan sehari-hari.
3⃣ Hal yang Harus Diinvestigasi Lebih Lanjut

1⃣Faktor-faktor resiko kardiovaskular lainnya.
2⃣Penyebab primer hipertensi.
3⃣Komplikasi pada organ-organ target.

Pemeriksaan penunjang dasar yang perlu dilakukan untuk poin no 2 dan 3:

▶Pemeriksaan darah: fungsi ginjal, kadar gula darah, profil lipid (lemak darah), elektrolit, analisa urin, asam urat.
▶Elektrokardiografi (EKG): pemeriksaan EKG dapat menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri, aritmia, dan iskemia.
▶Rontgen dada: dapat menunjukkan adanya pembesaran jantung.

4⃣ Kondisi Khusus Hipertensi

Hipertensi sistolik terisolasi.
Kondisi hipertensi dimana tekanan darah sistolik > 140 mm Hg dan diastolik < 90 mm Hg. Kondisi seperti ini biasanya dijumpai pada pasien hipertensi berusia lanjut.
Hipertensi pada wanita hamil.
Walaupun secara umum sistem klasifikasi dan obat yang digunakan pada wanita tidak berbeda dengan hipertensi pada laki-laki, hipertensi pada wanita hamil memerlukan pendekatan dan strategi yang berbeda.
↔Krisis hipertensi
Merupakan kondisi yang jarang terjadi, < 1% pasien hipertensi, ditandai dengan tekanan darah yang sangat tinggi, dimana tekanan darah sistolik > 180 mm Hg dan/atau tekanan darah diastolik > 120 mm Hg. Bila disertai dengan kerusakan akut organ target disebut hipertensi emergensi, bila tidak, disebut hipertensi urgensi.
Hipertensi resisten. 
Merupakan kondisi dimana tekanan darah tidak dapat terkontrol atau mencapai target walaupun sudah mendapat 3 macam obat yang berbeda, dimana salah satunya adalah golongan diuretik.

4⃣ Strategi Penanganan

▶Diet. Kurangi garam dan lemak. Perbanyak buah dan sayuran.
▶Olahraga. Jalan (cepat) 30 menit setiap hari.
▶Obat. Dokter akan memberikan satu, dua, bahkan tiga macam obat untuk menurunkan tekanan darah sampai mencapai target terapi. Minumlah setiap hari secara teratur. Minumlah paling tidak salah satu obat antihipertensi di malam hari.
▶Prosedur invasif. Pada kondisi hipertensi resisten dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan penanganan dengan prosedur yang bersifat invasif seperti stimulasi baroreseptor karotis atau denervasi saraf ginjal.

5⃣ Golongan Obat Antihipertensi Utama

💊Calcium Antagonists (antagonis kalsium). Kalsium menyebabkan dinding arteri berkontraksi. Hal ini menyebabkan arteri menyempit, dan tekanan darah meningkat. Golongan obat ini menghambat pengambilan kalsium ke dalam dinding pembuluh darah. Sebagai akibatnya kontraksi arteri berkurang, arteri melebar, dan tekanan darah turun. Contoh golongan obat ini adalah amlodipin.
💊Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitors. Angiotensin II adalah suatu hormon penting tubuh yang menyebabkan arteri berkontraksi, sehingga tekanan darah meningkat. Obat golongan ACE inhibitors menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, sehingga kadar angiotensin II turun, dan pada akhirnya tekanan darah juga turun. Contoh golongan obat ini adalah kaptopril.
💊Angiotensin Receptor Blockers (ARB). Golongan obat ARB memblokir reseptor angiotensin, sehingga angiotensin II tidak dapat bekerja. Akibatnya arteri dilatasi (diameter melebar), dan tekanan darah turun. Contoh golongan obat ini adalah valsartan.
💊Diuretik. Golongan obat diuretik menyebabkan produksi urin meningkat, sehingga jumlah cairan dalam tubuh menurun, curah jantung menurun, dan pada akhirnya tekanan darah turun. Contoh golongan obat ini adalah tiazid.
💊Beta Blockers (penyekat beta). Ketika reseptor beta pada otot jantung dirangsang, jantung akan berkontraksi lebih kuat dan cepat. Sebagai akibatnya, curah jantung atau darah yang dipompa oleh jantung akan meningkat. Golongan obat ini menghambat perangsangan reseptor beta pada otot jantung. Sebagai akibatnya, kekuatan dan kecepatan kontraksi jantung diturunkan. Curah jantung menurun. Dan tekanan darah juga turun. Contoh golongan obat ini adalah bisoprolol.

3⃣ Tujuan Pengobatan Hipertensi

▶Menurunkan tekanan darah
▶Mencegah kerusakan organ target
▶Menurunkan angka kematian kardiovaskular

☝🏻Lebih dari sekedar menurunkan tekanan darah, tujuan utama pengobatan sesungguhnya adalah mencegah kerusakan organ-organ target, yang pada akhirnya akan mencegah kematian.

4⃣ Organ Target Komplikasi

▶Otak. Stroke adalah salah komplikasi paling sering dan paling berbahaya dari hipertensi.
▶Jantung. Karena jantung harus memompa lebih kuat untuk menghasilkan tekanan darah lebih tinggi, setelah melewati jangka waktu tertentu, otot jantung akan menjadi lebih tebal, rongga jantung akan melebar, fungsi relaksasi jantung akan terganggu, kemampuan pompa jantung juga melemah. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung. Arteri koroner juga akan terpengaruh. Penyakit jantung koroner merupakan salah satu komplikasi hipertensi yang paling serius.
▶Ginjal. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronik, yang pada akhirnya membutuhkan dialisis atau cuci darah.
▶Mata. Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada retina, suatu kondisi yang disebut retinopati hipertensif.

Dinukil dari blog seputar jantung

✏WA INKES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar