Selasa, 03 November 2015

FAIDAH RINGKAS TERKAIT MENJAWAB ADZAN

FAIDAH RINGKAS TERKAIT MENJAWAB ADZAN

Jika seseorang mendengarkan adzan yang dikumandangkan oleh seorang mu'adzdzin yang pertama, kemudian dia mendengar kan adzan yang dikumandangkan oleh mu'adzdzin yang kedua. Apakah disunnahkan untuk menjawab semua adzan yang dikumandangkan, ataukah mencukupkan untuk menjawab adzan yang pertama saja? Disini terjadi silang pendapat diantara ulama' salaf, sebagaimana hal ini disebutkan oleh Al Qhodhiyy 'Iyadh dalam kitab beliau syarah shohih muslim, dan saya tidak mendapati ada suatu pendapatpun  dari madzhab kami -dan ini masalah yang mungkin terjadi: dan yang dipilih adalah menjawab adzan adalah amalan Sunnah-. Maksudnya sunnah: dibenci bagi yang meninggalkan nya- , dikarenakan hadits-hadits yang shahih menunjukkan diperintahkannya menjawab adzan. Dan ini khusus pada adzan yang pertama kali, karena suatu perintah -yang datang dari Allah dan Rasulullah- tidaklah menunjukkan harus diulang mengerjakannya, adapun pahala dan ganjaran dari menjawab adzan, maka tidak ada pengkhususan pada suatu adzan tertentu Wallahu A'lam".

فرع : إذا سمع مؤذنا بعد مؤذن هل يختص استحباب المتابعة بالأول أم يستحب متابعة كل مؤذن فيه خلاف للسلف حكاه القاضي عياض في شرح صحيح مسلم ولم أر فيه شيئا لأصحابنا والمسألة محتملة والمختار أن يقال المتابعة سنة متأكدة يكره تركها لتصريح الأحاديث الصحيحة بالأمر بها وهذا يختص بالأول لأن الأمر لا يقتضي التكرار وأما أصل الفضيلة والثواب في المتابعة فلا يختص والله أعلم

Masalah yang lain: Pendapat menurut madzhab kami, menjawab adzan adalah sunnah, bukan suatu hal yang wajib.
Dan ini adalah pendapatnya mayoritas para ulama', dan imam Ath-Thohawiyy telah menukil adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama' salaf dalam masalah wajibnya menjawab Adzan. Telah disebutkan juga oleh Al Qhodhiyy 'Iyadh

فرع : مذهينا أن المتابعة سنة ليست بواجبة وبه قال جمهور العلماء وحكى الطحاوي خلافا لبعض السلف في إيجابها وحكاه القاضي عياض ".

📘Al-Majmu', Juz : 3 Hal : 119

📝Alih bahasa: Ust. Abul Jauza' hafizhahullah

📚TIS | طلب العلم الشرعي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar