FAEDAH-FAEDAH FIQHIYAH
DARI KITAB ‘UMDATUL AHKAM
🔖Hadits Keempat Puluh Delapan🔖
🔊 عَنْ عَلِيٍّ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ -: «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا، كَمَا شَغَلُونَا عَنْ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى حَتَّى غَابَتْ الشَّمْسُ» .
وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ «شَغَلُونَا عَنْ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى - صَلَاةِ الْعَصْرِ - ثُمَّ صَلَّاهَا بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ» .
🔊 Dari Ali radhiyallahu 'anhu, dia berkata; "Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Khandaq, beliau bersabda: 'Semoga Allah memenuhi kubur mereka dan rumah mereka dengan api sebagaimana mereka menyibukkan kami dari shalat wustha hingga matahari terbenam.'" [Muttafaqun ‘alaihi]
Dalam riwayat Muslim: “Mereka menyibukkan kami dari shalat wustha -shalat Ashar- kemudian beliau menunaikannya antara maghrib dan isya.
🔊 وَلَهُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ «حَبَسَ الْمُشْرِكُونَ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَنْ الْعَصْرِ، حَتَّى احْمَرَّتْ الشَّمْسُ أَوْ اصْفَرَّتْ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: شَغَلُونَا عَنْ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى - صَلَاةِ الْعَصْرِ - مَلَأَ اللَّهُ أَجْوَافَهُمْ وَقُبُورَهُمْ نَارًا، أَوْ حَشَا اللَّهُ أَجْوَافَهُمْ وَقُبُورَهُمْ نَارًا»
🔊 Pada shahih Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiayallahu ‘anhu, dia berkata; "Kaum Musyrikin pernah menahan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dari shalat Ashar hingga matahari memerah atau menguning. Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sungguh mereka telah menyibukkan kita dari shalat wustha yaitu shalat ashar, semoga Allah memenuhi rongga mereka dan kubur mereka dengan api, -atau dengan redaksi lain- "Semoga Allah mengisi rongga dan kubur mereka dengan api."
-------------
📬 Faedah yang terdapat dalam hadits:
📎 1.Diantara pertempuran yang diikuti Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam adalah perang Khandaq. Pembuatan Khandaq ini atas ide Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu. Perang ini disebut juga perang Ahzab. Perang tersebut terjadi pada tahun kelima dari tahun Hijriyah. Ini adalah pertempuran pertama yang diikuti Salman al-Farisi.
📎 2.Hadits ini memperkuat pendapat bahwa shalat wustha yang tersebut dalam surat al-Baqarah ayat 238 adalah shalat asar. Allah Ta’ala berfirman dalam ayat tersebut;
{حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى}
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.”
💎 Ini adalah pendapat yang benar sebagaimana ditunjukkan dalam hadits-hadits yang shahih. Pendapat ini dipilih oleh an-Nawawi, Syaikhul Islam, asy-Syaukani, asy-Syaikh Bin Baz, asy-Syaikh al-‘Utsaimin dan asy-Syaikh al-Fauzan.
📎 3.Keistimewaan shalat asar. Diantara hal yang menunjukkan hal ini adalah
📌a.Allah mengkhususkan penyebutannya dalam ayat diatas menunjukkan perintah kepada kita untuk memiliki perhatian lebih dengan shalat tersebut.
📌b.Beratnya hukuman bagi siapa saja yang sengaja meninggalkan shalat tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ العَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ»
“Barangsiapa meninggalkan shalat ashar, maka gugurlah (pahala) amalannya." [HR. Al-Bukhari]
📌c.Senantiasa menjaga shalat asar merupakan sebab masuk surga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
«مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ»
“Barangsiapa mengerjakan shalat Bardain (pada dua waktu dingin), maka dia akan masuk surga.” [Muttafaqun ‘alihi]
📋 Yang dimaksud dengan shalat Bardain adalah shalat shubuh dan asar. Dinamakan shalat Bardain karena keduanya dikerjakan pada waktu ketika suasana menjadi sejuk.
📌d.Barangsiapa yang senantiasa menjaga shalat asar, maka akan mendapatkan keutamaan yang agung di surga, yakni bisa berjumpa dan melihat wajah Allah ‘Azza wa Jalla. Dalam hadits Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata;
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذْ نَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، فَقَالَ: «أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ، لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا» - يَعْنِي الْعَصْرَ وَالْفَجْرَ -، ثُمَّ قَرَأَ جَرِيرٌ {وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا} [طه: 130]
"Kami pernah duduk-duduk disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba beliau melihat bulan di malam purnama dan berujar; "Ketahuilah, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak kesulitan melihatnya, sekiranya kalian mampu untuk tidak keberatan mendirikan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maksudnya shalat ashar dan shubuh (fajar)." Kemudian Jarir membacakan ayat "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." QS.Toha 130. [Muttafaqun ‘alihi]
Bersambung in syaa Allah .......
-------------------------
✒ Disusun oleh: Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 5 Safar 1437/ 17 November 2015_di kota Ambon Manise.
📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
🌐 Ikuti pula channel Forum kami di
https://telegram.me/ForumKIS
-----------------------
📚 WA. FORUM KIS 📚
Tidak ada komentar:
Posting Komentar