Selasa, 17 November 2015

MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH 5

MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH~5

💦🔻💦🔻💦

💥 MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Bagian - 5)
~ selesai ~m....m
?

⚡ Fatwa Para 'Ulama Tentang Jama'ah Tabligh

☑ 1. Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullaah berkata:
“Siapa saja yang berdakwah di jalan Allah bisa disebut “muballigh” artinya: (Sampaikan apa yang datang dariku (Rasulullah), walaupun hanya satu ayat), akan tetapi Jama'ah Tabligh India yang ma’ruf dewasa ini mempunyai sekian banyak Khurafat, Bid’ah dan Kesyirikan.
Maka dari itu, TIDAK BOLEH khuruj bersama mereka kecuali bagi seorang yang berilmu, yang keluar (khuruj) bersama mereka dalam rangka mengingkari (kebatilan mereka) dan mengajarkan ilmu kepada mereka.
Adapun khuruj, semata ikut dengan mereka maka tidak boleh”.

☑ 2. Asy-Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullaah berkata:
“Semoga Allah merahmati Asy-Syaikh 'Abdul Aziz bin Baz (atas pengecualian beliau tentang bolehnya khuruj bersama Jama'ah Tabligh untuk mengingkari kebathilan mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, pen), karena jika mereka mau menerima nasehat dan bimbingan dari Ahlul Ilmi, maka tidak akan ada rasa keberatan untuk khuruj bersama mereka.
Namun kenyataannya, mereka tidak mau menerima nasehat dan tidak mau rujuk dari kebathilan mereka, dikarenakan kuatnya fanatisme mereka dan kuatnya mereka dalam mengikuti hawa nafsu. Jika mereka benar-benar menerima nasehat dari ulama, niscaya mereka telah tinggalkan manhaj mereka yang bathil itu dan akan menempuh jalan ahlut tauhid dan Ahlus Sunnah.
Nah, jika demikian permasalahannya, maka TIDAK BOLEH keluar (khuruj) bersama mereka sebagaimana manhaj as-salafush shalih yang berdiri di atas Al Qur’an dan As Sunnah dalam hal Tahdzir (peringatan) terhadap Ahlul Bid’ah dan peringatan untuk tidak bergaul serta duduk bersama mereka. Yang demikian itu (tidak bolehnya khuruj bersama mereka secara mutlak, pen), dikarenakan termasuk MEMPERBANYAK jumlah mereka dan membantu mereka dalam menyebarkan kesesatan.
Ini termasuk perbuatan penipuan terhadap Islam dan kaum muslimin, serta sebagai bentuk partisipasi bersama mereka dalam hal dosa dan kekejian. Terlebih lagi mereka saling berbai’at di atas empat tarekat sufi yang padanya terdapat keyakinan Hulul, Wihdatul Wujud, kesyirikan dan kebid’ahan”.

☑ 3. Asy-Syaikh Al-'Allaamah Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh rahimahullah berkata:
“Bahwasanya organisasi ini (Jama'ah Tabligh, pent) TIDAK ADA KEBAIKAN PADANYAt. Dan sungguh ia sebagai organisasi BID'AH dan SESAT. Dengan membaca buku-buku mereka, maka benar-benar kami dapati kesesatan, bid’ah, ajakan kepada peribadatan terhadap kubur-kubur dan kesyirikan, sesuatu yang tidak bisa dibiarkan. Oleh karena itu -in syaa Allah- kami akan membantah dan membongkar kesesatan dan kebathilannya”.

☑ 4. Asy-Syaikh Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-
Albani rahimahullah berkata:
“Jama'ah Tabligh tidaklah berdiri di atas manhaj Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta pemahaman As-Salafush
Shalih.”

Beliau juga berkata:
“Dakwah Jama'ah Tabligh adalah DAKWAH SUFI MODERN yang semata-mata berorientasi kepada akhlak. Adapun pembenahan terhadap Aqidah masyarakat, maka sedikit pun TIDAK MEREKA LAKUKAN, karena -menurut mereka- bisa menyebabkan perpecahan”.

Beliau -rahimahullah- juga berkata:
“Maka Jama'ah Tabligh tidaklah mempunyai prinsip keilmuan, yang mana mereka adalah orang-orang yang selalu berubah-ubah dengan perubahan yang luar biasa, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada”.

☑ 5. Asy-Syaikh Al-'Allamah 'Abdurrazzaq ‘Afifi berkata:
“Kenyataannya mereka adalah AHLUL BID'AH yang menyimpang dan orang-orang tarekat Qadiriyyah dan yang lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah, akan tetapi di jalan Muhammad Ilyas. Mereka tidaklah berdakwah kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, akan tetapi kepada Muhammad Ilyas, Syaikh mereka di Bangladesh (maksudnya India, pent)”.

↩🔄↪

💦 Demikianlah selayang pandang tentang hakikat Jama'ah Tabligh.

☝Semoga ini sebagai nasehat dan peringatan bagi pencari kebenaran. Dan Sesungguhnya Kebenaran tidaklah bisa di ukur dengan hati atau perasaan, namun Kebenaran itu di ukur dengan Al-Qur'an, As-Sunnah Ash-Shahiihah dengan pemahaman Salaful Ummah (pendahulu ummat ini, dari kalangan Sahabat, Tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik, hingga yaumil aakhir)

🍃 Wallahul Muwaffiq wal Hadi Ila Aqwamith Thariq.

〰〰〰

---selesai---

📡 sumber rujukan :
http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=153

🌴 WhatsApp Salafy Solo
🌺📗📕📙📘📔📓📒🌺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar