Rabu, 25 November 2015

Upaya untuk Menuntun dan Memahami Bacaan dalam Sholat

Upaya untuk Menuntun dan Memahami Bacaan dalam Sholat

1⃣. TAKBIR

▶️ Takbiratul Ihram 

✅ Membaca kalimat : اللهُ أَكْبَرُ

♦️ Rangkaian ibadah sholat dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Pada setiap pergantian gerakan sholat juga dipisahkan dengan bacaan takbir. 

🌾 Hendaknya kita berupaya melafadzkan bacaan takbir itu secara benar dan tidak melakukan kesalahan. Ada beberapa kesalahan pengucapan lafadz takbir yang bisa merubah makna dan terhitung sebagai kesalahan fatal. Di antaranya adalah menambahkan huruf hamzah al-istifhaam di awal lafdzhul jalaalah : اللهُ sehingga dibaca panjang di awal, menjadi : آللهُ. Atau, memasukkan hamzah al-istifham itu di awal lafadz : ‘akbar’, sehingga dibaca : اللهُ آكْبَر (Allaahu Aakbar). Kalau ini diucapkan, yang seharusnya berarti : “ Allah Yang Terbesar” (sebuah pernyataan secara yakin) menjadi sebuah pertanyaan : “Apakah Allah besar ? ”. Ini menunjukkan keraguan dan merupakan kekufuran dalam bentuk ucapan.

🌱 Demikian juga kesalahan dalam memanjangkan bacaan huruf ba’ pada : أَكْبَرُ menjadi أَكْبَارُ mengakibatkan perubahan makna dari “ Yang Terbesar” menjadi “Gendang / bedug ”

🌿 Kesalahan yang lain adalah ketika seseorang membaca huruf laam (ل ) pada lafadz اللهُ dengan tipis (tarqiiq) (lihat Qowaaid Tajwid karya AlQoori hal 82). Bacaan semacam ini mirip dengan yang diucapkan orang nashrani dengan menyebut tuhan A-lah. 

🌷 Makna takbir tersebut adalah “ Allah adalah yang ter-Besar, ter-Agung di atas segala sesuatu ”. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Al-Utsaimin dalam kitab beliau Syarhul Mumti’ : “ Maknanya adalah : bahwasanya Allah Ta’ala ter-Besar dari segala sesuatu dalam hal DzatNya, Nama-namaNya, dan Sifat-sifatNya. Sebagaimana disebutkan dalam firmanNya :

وَمَا قَدَرُوا اللهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالأرْضُ جَمِيْعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتِ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِيْنِهِ (الزمر : 67)

📖 Dan tidaklah mereka (orang-orang musyrik) mengagungkan Allah dengan sebenar-benarnya pengagungan padahal bumi seluruhnya dalam genggamanNya pada hari kiamat dan langit-langit dilipat dengan Tangan KananNya2 “ (Q.S. AzZumar : 67)

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِيْنَ ( الأنبياء : 104)

📖 Pada hari dimana Kami lipat langit sebagaimana terlipatnya lembaran kitab, sebagaimana Kami mulai awal mula penciptaan, seperti itulah Kami akan mengembalikan. Suatu janji dari Kami, pasti akan Kami laksanakan “(Q.S AlAnbiyaa’:104)

وَلَهُ الْكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَهُوَ اْلعَزِيْزُ اْلحَكِيْمُ(الجاثية : 37 )

📖 Dan Dialah Yang memiliki Kebesaran (kekuasaan) di langit dan bumi dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “(Q.S AlJaatsiyah :37 ) 3

🕸 Dari makna tersebut jika kita terjemahkan lafadz takbir menjadi : “ Allah Maha Besar ”, kata “Maha” tersebut harus diartikan sebagai Yang ter- atau Paling, bukan diartikan sebagai ‘sangat’ atau ‘amat’. Ketika kita kumandangkan lafadz tersebut dengan lisan kita, hendaknya kita kumandangkan pula dalam hati kita bahwa Allahlah yang terBesar di atas segala-galanya dalam DzatNya, Nama-namaNya (seluruh Nama-namaNya adalah yang terbaik dan termulya), serta Sifat-sifatNya (memiliki kesempurnaan yang tertinggi dan tidak ada kekurangan sedikitpun). Kita hayati ucapan tersebut dalam takbiratul ihraam (di permulaan) maupun takbir-takbir lainnya ketika berpindah dari satu gerakan sholat ke gerakan berikutnya.

🔄 Bersambung In Syaa Allah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

📙 Dikutip dari Buku "Memahami Makna Bacaan Sholat"
(Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).

▶️ Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah.

========================
✍ http://telegram.me/alistiqomah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar