Jumat, 19 Februari 2016

Dimana Kita dibandingkan Imam Masruq

Sekali lagi, Malas.

Dalam kitab Hilyatul Aulia karya Abu Nu'aim, Imam Asy Sya'bi bercerita bahwa dahulu Imam Masruq pernah pergi ke negeri Basrah untuk menemui seorang alim yang bisa ditanya tentang ilmu dari suatu ayat.

Ketika sampai negeri Bashrah, ternyata beliau tidak mendapati seperti apa yang beliau maksudkan.

Di tengah pencariannya di negeri Basrah, tiba-tiba ada yang mengabarkan bahwa di negeri Syam terdapat seorang alim yang beliau maksud.

Tanpa menunggu waktu lama, Imam Masruq pun bertolak ke Syam untuk menemui alim tersebut agar dahaganya terhadap ilmu terpenuhi.
-selesai-

Masya Allah malu diri ini ketika membaca kisah di atas.

Betapa semangatnya para salaf dalam mencari ilmu.

Beda ya dengan kita, ketika ada info daurah atau tausiyah di kota terdekat, tak kuasa kita menghadirinya.

Bukan karena udzur atau halangan, tapi memang rasa malas lah yang menahan.

Dipikir, lebih baik dengar saja via streeming saja.

Tapi apa yang terjadi..?

Ketika kajian dimulai, rasa malas kembali menjalar tuk mengaktifkan streeming di gadgetku.

Sekali lagi, malas.

Tak hadir di majelis, tidak pula dengar via streeming.

Allahu musta'an.

Memanglah, diri ini harus dipaksa dan dipaksa agar tidak malas.

Semoga kisah di atas bisa membuat kita semangat belajar.

Ya Allah, berikanlah kepadaku semangat tuk belajar ilmu agama dan jadikanlah ilmuku sebagai ilmu bermanfaat.

Amin.

(Kisah Imam Masruq dinukil dari Hayaatus Salaf bainal Qaulu wal Amal, hal. 130).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar