Ana memohon maaf atas dipostingnya artikel
"KAPAN IMAM MASJID (BOLEH) DIPUKUL?" di grup ini.
Ternyata tanpa sepengetahuan ana, artikel tersebut tulisan seorang Rafidhah (sebagaimana faidah dari Ustadz Yahya al-Windani hafizhahullaah).
Oleh karena itu ana MENARIK KEMBALI ARTIKEL TERSEBUT.
Ana juga bertaubat pada Allah.
Semoga ke depan tidak terulang lagi.
Adapun shalat makmum yang dilakukan bersama IMAM YANG SHALATNYA TIDAK SAH (baik karena berhadats atau hal lainnya),
maka SHALAT SANG MAKMUM TETAP SAH.
Dan inilah yang menjadi kesepakatan ummat serta sunnah al-Khulafa' ar-Rasyidun.
Berikut faidah dari al-Ustadz Abu Muhammad Musa حفظه الله tentang hal itu yang beliau ambil dari tulisan asy-Syaikh Abdurrahman al-Qasimy
قال في حاشية الروض :
وصح عن عمر أنه صلى بالناس الصبح، ثم خرج إلى الجرن، فإهراق الماء، فوجد في ثوبه احتلاما، فأعاد ولم يعد الناس،
ونحوه عن عثمان وعلي وابن عمر،
وهذا في محل الشهرة،
ولم ينكر،
فكان إجماعا.
وقال الشيخ :
وبذلك مضت سنة الخلفاء الراشدين، فإنهم صلوا بالناس، ثم رأوا الجنابة بعد الصلاة، فأعادوا، ولم يأمروا الناس بالإعادة،
ولأن الحدث مما يخفي ولا سبيل إلى معرفته،
فكان المأموم معذورا
📝_abu Abdillah Rahmat [Situbondo]
Dan admin bertaubat kepada Allah dan memohon maaf kepada seluruh pembaca artikel tersebut.
Wallahu waliyyuttaufiq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar