Nasehat untuk ikhwan dan akhwat pengguna internet dan facebook
Selasa, 20 Agustus 2013 by Admin
NASEHAT BAGI KAUM MUSLIMIN LEBIH KHUSUS IKHWAN DAN AKHWAT PENGGUNA INTERNET & FACEBOOK
Tanya:
Bagaimana cara agar senantiasa terhindar dan terjaga dari fitnah wanita serta dapat menjaga pandangan?
Nasehat:
Oleh Ustadz Askari bin jamal hafizhahulloh.
Kuatkan hati, yakinkan diri bahwa janji Allah subhanahu wata'ala itu adalah benar. Dan yakinkan pada diri kita bahwa Allah subhanahu wata'ala melihat apa saja yang kita perbuat, dimanapun kita berada. Di tempat yang ramai, dalam keadaan sendirian, diawasi Allah subhanahu wata'ala. Al Imam Ahmad rahimahullahu ta'ala mengatakan:
Apabila engkau dalam keadaan sendiri, jangan engkau mengatakan sendirian. Namun katakan aku dalam keadaan diawasi, diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَىٰ عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. (QS Âl-´Imrân 5)
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (QS Al-Baqarah 235)
Maka, muraqabah itu penting. Kadang-kadang seorang dalam keadaan sendirian, subhanallah. Dia merasa bebas untuk melakukan apa saja, karena tidak diketahui oleh yang lain. Tidak diperhatikan oleh yang lainnya. Sekarang ini, wasilah-wasilah untuk berbuat kemaksiatan semakin meluas, semakin mudah. Orang mau jadi baik, bisa. Orang mau menjadi seburuk-buruk orang juga bisa. Ini nasehat terkhusus bagi mereka yang sering membuka internet. Dan berada di tempat-tempat, di warnet atau yang semisalnya, hati-hati. Mungkin tidak ada manusia yang melihat. Mungkin tidak ada manusia yang melihat, karena dia sendirian, di tempat yang tertutup, subhanallah.
Tidak ada satupun yang melihat dia, namun ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, ada سَمِيعًا بَصِيرًا yang maha melihat, Allah subhanahu wata'ala. Dan juga merupakan peringatan, banyaknya terjadi kemungkaran termasuk salah satu faktornya adalah sibuknya mereka dengan internet. Kita tidak mengharamkan internet secara mutlak. Karena bermanfaat dari satu sisi. Situs-situs para ulama, kita banyak mendapatkan durus para ulama, dari internet. Namun dari sisi yang lain, ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, sebagian kaum muslimin terlalu meluas dalam memanfaatkannya. Sehingga merusak diri mereka sendiri. Anak-anak muda menjadi rusak, Allahul musta'an.
Apalagi dalam kondisi mereka mengetahui ada situs-situs yang jorok, situs-situs porno. Lalu kemudian mereka dengan seenaknya melihat apa yang diharamkan oleh Allah subhanahu wata'ala. Dan ini wal'iyadzubillah memberi pengaruh dalam kehidupan mereka. Kita mengetahui dahulu ada beberapa dari kalangan pemuda masya Allah, dalam hal menuntut ilmu, rajin mereka. Dalam thalabul 'ilmu, mencari hal-hal yang bermanfaat. Tatkala mereka terfitnah dengan fitnah internet, jadi rusak. Tidak lagi terlihat dalam spelaksanaan shalat jama'ah. Bahkan pergaulannya pun menjadi bebas. Yang dahulunya malu terhadap wanita, menjadi berani. Dan menampakkan keburukannya di hadapan manusia. Tanpa ada rasa malu.
Dan kerusakannya bukan hanya menimpa para pemuda. Orang-orang yang sudah berkeluarga pun, Allahul musta'an. Menggunakan fasilitas-fasilitas internet, seperti facebook. Kami tidak menasehati para ikhwan, para akhwat, untuk memiliki facebook. Disebabkan karena subhanallah, mungkin dari satu sisi ada manfaat. Ada manfaatnya dari satu sisi. Namun Allah subhanahu wata'ala menjelaskan tentang hukum khamar dan maisir:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan b
eberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS Al-Baqarah 219)
Dosanya lebih besar dari manfaatnya. Sekian banyak subhanallah perselingkuhan terjadi, sebabnya facebook. Sekian banyak mereka yang dahulu masya Allah, iltizam, komitmen, mengerti sunnah. Akhirnya berubah mansukh, karena sebab facebook. Mencari teman lama, apalagi kalau dia punya nostalgia masa lalu di masa SMA, subhanallah. Dalam keadaan dia sudah punya keluarga, akhirnya terjadi perceraian gara-gara dia berhasil bertemu dengan teman lamanya.
Dan ini ma'asyal ikhwah rahimakumullah, bukan satu dua kali kejadian. Kita mengetahui ada sebagian dari mereka yang kita mengetahui mereka ini ahlul khoir, orang-orang yang baik. Ngaji masya Allah, bahkan diantara mereka ada yang masya Allah belajar di hadapan masyaikh. Belajar di hadapan ulama. Bermain facebook, akhirnya ketemu dengan, yakni berkenalan dengan seorang wanita. Sampai nekatnya wanita ini, inginnya dia bertemu dengan orang yang didambakan melalui facebook ini. Dia berangkat umrah, tanpa mahram, tujuannya hanya untuk bertemu dengan si fulan.
Musibah, namun alhamdulillah, Allah subhanahu wata'ala selamatkan. Dan ini ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, nasehat. Nasehat bagi para ikhwan, para akhwat. Tapi kita kan ingin berkomunikasi dengan sesama. Ya, pakai cara lain yang lebih selamat. Karena wallahu a'lam yang saya ketahui bahwa yang namanya facebook ini, ketika kita sudah mengenal seseorang yang disebutkan dari link-linknya itu semua, itu akan masuk ke...iya betul ya? Akan terhubung ke kita semua.
Ya, mungkin dia punya teman dari kerabatnya, mungkin yang menjadi temannya orang-orang awam, akhirnya terhubung, masya Allah, situs jejaring sosial. Semakin meluas pergaulan, masya Allah. Mendengarkan kaset para ulama, jauh lebih bermanfaat. Mendengarkan kaset-kaset para ustadz, baca kitab, atau dengan cara-cara yang lain yang lebih bermanfaat. Alhamdulillah, banyak cara yang lain yang lebih selamat, yang lebih selamat.
Karena kadang-kadang, juga ada yang beralasan, tapi ini ada yang memakai facebook. Ustadz fulan, ustadz fulan, ustadz fulan, juga pakai facebook. Ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, kita tidak berbicara tentang seseorang. Namun kita berbicara tentang maslahat dan mafsadah. Maslahat, mafsadah. Betul masya Allah, kita harus mengenal kondisi zaman kita sekarang ini. Dengan teknologi yang masya Allah berkembang, tapi jangan kebablasan, jangan kebablasan. Ada batasnya, yang positif, manfaatkan silahkan.
Namun apabila ada hal-hal yang dapat mengantarkan kepada mafsadah, maka memelihara diri itu jauh lebih baik. Menjaga diri jauh lebih selamat. Kata nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
فَمَن اتَّقى الشُّبهاتِ استبرأ لِدينِهِ وعِرضِه
Barangsiapa yang menghindari syubhat itu berarti dia telah membersihkan diri untuk agama dan kehormatannya. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Memelihara agamanya dan memelihara kehormatannya, wallahu ta'ala a'lamu bishawab.
Sumber: TIS
Download audionya 👇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar