Kamis, 31 Maret 2016

STOP APRIL MOP

STOP APRIL MOP

Walau tak setenar Valentine di tanggal 14 Februari, April Mop yang jatuh pada tanggal 1 April rupanya di kalangan masyarakat perkotaan akhir-akhir ini sudah mulai dikenal.

Ada apa dengan April Mop di 1 April ?
Tanggal 1 April adalah hari dimana segala bentuk keisengan, lelucon konyol atau tipu-tipuan yang bisa membuat malu seseorang dilegalkan.

Banyak istilah yang dipakai dalam menamakan hari ini.

Di Perancis disebut “Poisson d'avril”, di Inggris lebih dikenal dengan istilah “April Noddie”, di Skotlandia dinamakan “April Gowk dan “Taily Day” dan di negeri kita tenar dengan nama “April Mop” dan keumuman media menyebutnya “April Fools Day”

Di hari itulah masing-masing orang akan mencari leluconan baik dengan menipu atau ‘ngerjain’.

Jika target yang menjadi sasaran leluconannya kena, maka dia harus memakluminya dan tidak boleh marah karena ini perayaan April Mop.

Yang menjadi target leluconannya pun bisa siapa saja, mulai dari teman, tetangga sampai orang tua, bahkan pada sebagian media publik tak tanggung-tanggung dalam memperingati April Mop ini, dengan istilah "Hoax April Mop" nya, mereka menyiarkan berita-berita bohong yang bisa menggegerkan dunia. Laa haula walaa quwwata illa billah.

Bagi sebagian orang hal yang demikian ini sah-sah saja karena memang inilah yang dimaukan dengan perayaan April Mop.

Demikianlah gambaran global perayaan April Mop.

Menengok Asal April Mop

Banyak versi yang beredar perihal asal muasalnya perayaan ini.

Wallahu ‘alam, kami sebagai penulis meragukan tebaran sejarah kebenaran tentang April Mop ini, karena ketiadaan sanad (untaian pembawa berita) yang valid pada ceritanya.

Akan tetapi kami tampilkan sebagian akuan-akuan sejarah April Mop di dalam tulisan ini hanya sebagai memperkuat kebatilan perayaannya, diantaranya:

1. Terdapat tulisan di surat kabar Washington Post bahwa perayaan April Mop terkait pada kisah Ceres, Dewi panen, dan putrinya, Proserpina di jaman Romawi kuno.
   Demikian kisahnya: Pluto sang dewa dunia ghaib menculik Proserpina, maka Proserpina yang tengah berada di alam ghaib memanggil-manggil ibunya Ceres. Ceres pun mencari-cari putrinya di alam nyata, dan suatu yang mustahil Proserpina akan diketemukan. Maka Ceres dalam kisah ini dinyatakan sebagai “A Fools Errand” yaitu orang yang melakukan tugas bodoh.
   Maka di abad kemudian kisah ini dirayakan di Eropa setiap awal April.

2. Ada yang berpendapat bahwa April Mop dikenal ketika di abab 16 dimana pada masa itu terjadi pergantian bulan pertama dari April menjadi Januari. Ketika sosialisasi digalakan, ternyata masih ada orang-orang yang masih merayakan tahun baru di tanggal 1 April. Maka orang-orang ini disebut “April Fools” atau orang-orang yang tertipu di bulan April.

3. Pada sebagian kalangan kaum Nashrani, asal April Mop terkait dengan tanggal lahir dan kematian sang penghianat Yesus, Judas Iskariot.

4. Terlampir juga di sebagian literatur bahwa April Mop adalah perayaan kemenangan kaum Nashrani di negeri Andalus [Spanyol] ketika berhasil membantai sipil kaum muslimin dengan cara menipu.

Walhasil, dari beberapa versi yang ada, minimal dapat kita dapat ambil kesimpulan, di antaranya:

1. Perayaan April Mop bukan berasal dari Islam, April Mop berasal dari cerita konyol dan bodoh orang-orang penyembah dewa [baca: setan] atau dalam rangka memperingati seorang penghianat. Bahkan disebutkan merupakan perayaan atas menangnya tentara salibis dalam membantai muslimin.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad, 3/50, dan Abu Dawud, no. 5021 dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, apakah dengan dalih hiburan atau sekedar iseng, kita akan ikut-ikutan perayaan batil seperti ini?

Sungguh, seorang yang menjaga dan menghormati agamanya niscaya akan menjauhi perayaan ini.

2. Seperti yang telah kita ketahui, bentuk merayakan April Mop adalah dengan menebarkan kedustaan atau keisengan.

Perhatikanlah ancaman sabda Nabi shalallhu ‘alaihi wasallam kepada orang yang suka berdusta: “Hati-hatilah kalian dari kedustaan, karena kedustaan akan menghantarkan kepada kefajiran, dan kefajiran akan menghantarkan kepada neraka, dan tidaklah seorang yang berdusta akan terus dengan kedustaannya sampai Allah tetapkan dia sebagai pendusta” (HR. Muslim no: 2607).

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin sangat menjaga umatnya dari perilaku yang tidak baik, oleh karenanya, tidak akan didapati dalam ajaran Islam suatu bentuk pelegalan perbuatan zhalim. Bahkan Islam sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa menebar kebaikan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya: “ Dan berbuat baiklah, kerena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (Al Baqarah: 195)

Nabi shalallhu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Jagalah kalian dari api neraka, walaupun hanya bersedekah dengan sepotong kurma. Namun jika tidak mendapatkan sesuatu yang bisa disedekahkannya, hendaklah berucap dengan kata-kata yang baik” (HR. Bukhari no: 6023 dan Muslim no: 2346)

Maka sebagai nasehat bagi muslimin, kami berharap semoga tulisan ringkas ini bisa membendung ramainya budaya April Mop yang kian tahun kian marak.

Wallahu ‘alam.

*Tercatat tulisan ini setelah merasa bahwa kaum muda kini telah mulai merayakan budaya April Mop.
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#manhaj

BERTAUBAT DI PAGI HARI DAN PETANG HARI

Renungan Pagi

BERTAUBAT DI PAGI HARI DAN PETANG HARI

🎓 Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah:

《 Berkata sebagian kaum Salaf:

❝ Masuklah di waktu pagi sebagai orang-orang yang bertaubat dan masuklah di waktu sore sebagai orang-orang yang bertaubat ! ❞

✍ Mengisyaratkan bahwa seorang mukmin tidaklah sepatutnya masuk di waktu pagi dan petang melainkan di atas taubat, karena dia tidaklah mengetahui kapan dia akan dikejutkan oleh kematian di waktu pagi atau pun sore hari, maka barangsiapa masuk di pagi hari atau sore hari tanpa bertaubat, sejatinya dia berada di atas sebuah bahaya karena dia dikhawatirkan akan berjumpa dengan Allah tanpa bertaubat sehingga akan dikumpulkan ke dalam kumpulan orang-orang zhalim.

📖 Allah ta'ala berfirman:

(وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ) [سورة الحجرات 11]

"Dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim." [Qs. Al-Hujurat: 11]. 》

             •┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•

📚 Lathaif Al-Ma'arif, Ibnu Rajab (1/344).
——————————————
✍ قَــالَ بَعْـضُ الـسَّلَفِ:
 
❒ أصـبحوا تـائبين وأمـسوا تـائبين.

يُشير إلى أن المؤمن لا ينبغي أن يصبح ويمسي إلا على توبة، فإنه لا يدري متى يفاجئه الموت صباحا أو مساء، فمن أصبح أو أمسى على غير توبة، فهو على خطر لأنه يخشى أن يَلقى الله غير تائب فَيُحشر في زمرة الظالمين.
 
🔸قال الله تعالى:﴿ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴾.
 
[ لطائف المعارف، لابن رجب: (٣٤٤/١) ].
---------------------
Broadcast by
Ahlus Sunnah Karawang;
📜 Channel MutiaraASK,
http://bit.ly/MutiaraASK
🌍 Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK

Orang Tua Itu Adalah Sufyan Ats Tsauri

HIDUP TAK INGIN DIKENAL

Al Imam Ibnul Jauzy meriwayatkan sebuah kisah dalam kitabnya yang berjudul ﺒﺤﺭ ﺍﻟﺩﻤﻭﻉ  , berikut kisahnya:

Diriwayatkan dari Abdur Rahman bin Abi Ibad al-Makki, dia berkata: Seorang syaikh (kakek-kakek) yang dijuluki Abu Abdillah mendatangi kami. Dia berkisah:
🌅 "Pada waktu sahur aku pergi ke sumur Zam Zam. Di tempat ini aku bertemu dengan seorang kakek-kakek yang menutupi wajahnya dengan kain. Dia datang ke sumur, lalu minta diambilkan air. Kemudian aku mengambilkan air untuk kakek tersebut. Aku juga meminum sebagian air dari sisa air tersebut. Ternyata rasa air tersebut seperti air bercampur madu yang aku belum pernah merasakan semanis itu. Ketika aku me-noleh, syaikh tersebut telah pergi.
🌃Pada waktu sahur hari kedua, aku pergi ke sumur Zam Zam lagi. Aku melihat seorang syaikh masuk dari arah pintu masjid dengan menutupkan kain di wajahnya juga. Beliau menuju sumur dan minta diambilkan air. Setelah minum beliau pergi. Lantas ku minum air sisanya, ternyata rasanya lebih manis dari sebelumnya.
🌄Pada malam ketiga, beliau datang lagi ke sumur dan minta air. Sebelum syaikh tersebut datang, aku sudah berniat untuk menangkapnya, lantaran rasa kekaguman ku padanya. Seketika itu juga, ku pegang ujung selimut tebalnya (kain yang menutupi wajahnya). Namun, kakek tersebut malah menangkap tanganku. Beliau meminta kembali untuk diambilkan air dari sumur zamzam tersebut. Setelah ku ambilkan, ku minum sisa dari air tersebut. Air tersebut terasa seperti air susu manis, yang aku belum pernah merasakan minum senikmat itu.
🛡Dengan segera, sebelum kakek tersebut kabur. Aku bertanya kepada kakek tersebut: 'Demi Pemilik Baitullah ini, sebenarnya siapa anda?' Sebelum dia menjawab, kakek tersebut bertanya: 'Sanggupkah kamu mera-hasiakannya?'. Aku menjawab: 'Ya!'. Barulah kakek tersebut menyebutkan jati dirinya, sembari berkata: 'Aku Sufyan Ats Tsauri'."

🌿Subhanallah, sosok ulama besar yang tak ingin terkenal. Sampai-sampai beliau mencari nafkah diwaktu- waktu manusia masih terlelap dalam tidur mereka. Kenapa beliau melakukan hal tersebut?. Jawabannya tidak lain dan tidak bukan ialah, Hanya tidak mau diketahui keberadaannya.
☘Faedah lain ialah, bahwa manusia-manusia yang senantiasa menjalankan keta'atan2 dan meninggalkan kemaksiatan2, bisa jadi akan menemui dikehidupannya hal-hal yang ajaib.

Wallhu a'lam bishowab

Semoga bermanfa'at. . .

📚(Faedah dari ustadz Abu Thalhah Yahya pada ta'lim malam)

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
🌾  KASYAF
@karyasyababdaarussalaf

Siapa Saja Sahabat yg Mirip Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam

Tahukah anda

Ada sepuluh orang yang sangat mirip dengan Nabi Muhammad shollallohu 'alalihi wasalam. Mereka adalah :

Al Hasan bin Ali
AL Husain bin Ali
Ja'far bin Abi Thalib
Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib
Qutsam bin Al Abbas bin Abdul Muthalib
Abu Sufyan bin Al Harits
Muslim bin Aqil bin Abi Thalib
As Saib bin Yazid (kakek imam Syafi;i)
Abdullah bin Amir bin Kuraiz
Kabis bin Rabi'ah.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

📚Mausu'atul Fawaid karya Ahmad Syamlan, hal 212

🌾  KASYAF
@karyasyababdaarussalaf

Nasehat Anak Kecil kepada Abu Hanifah

SEORANG BOCAH YANG BERUCAP HIKMAH

GB
📂 Kisah sangat menyentuh..

✋🏻 Suatu kali Imam Abu Hanifah melihat seorang bocah yang sedang bermain tanah. Lalu beliau berkata kepadanya:  "Hati-hati wahai anak kecil jangan sampai kamu tergelincir ke tanah."

👋🏻 Lalu anak tadi mengatakan kepada sang Imam:  "Hati-hati engkau jangan sampai  tergelincir, karena tergelincirnya seorang alim itu berarti tergelincirnya alam ini."

☝🏻 Maka setelah mendengar kalimat ini, Abu Hanifah tidak berfatwa kecuali setelah mempelajari masalahnya sebulan penuh bersama murid-muridnya.

📚 (Sumber Muqaddimah Hasyiyah Ibnu Abidin 1/67)
-----
مؤثرة جدّاً

◆ رأى الإمام أبو حنيفة رحمه الله تعالى ، غلامًا يلعب بالطين ،
فقال له: يا غلام إياك والسقوط في الطين ،

فقال الغلام للإمام: إياك أنت من السقوط ، لأن سقوط [العالِم] سقوط [العالَم] ،
فكان أبو حنيفة لا يفتي بعد سماع هذه الكلمة إلا بعد مدارسة المسألة شهرًا كاملاً مع تلامذته».

[المصدر:مقدمة حاشية ابن عابدين (1/67‎‎)]

@IbnAIarbi
http://cutt.us/WRFgL

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || bit.ly/ForumSalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Rabu, 30 Maret 2016

Pahala Menggali Sumur untuk Ummat Islam

Dari Anas,ia berkata, Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,

سَبعٌ يَجرِي لِلعَبدِ أَجرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبرِهِ بَعدَ مَوتِهِ مَن عَلَّمَ عِلْماً أَو أَجرَى نَهراً أو حَفَرَ بِئراً أَو غَرَسَ نَخلاً أَو بَنَى مَسجِداً أَو وَرَّثَ مُصحَفاً أَو تَرَكَ وَلَداً يَستَغفِرُ لَهُ بَعدَ مَوتِهِ

“Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya
Orang yang mengajarkan suatu ilmu
mengalirkan sungai
menggali sumur
menanam kurma
membangun masjid
mewariskan mushaf
atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal.”

(HR. al-Bazzar,
dinilai hasan oleh syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’)

Abu Fida' Assilasafy

ثناء الشيخ مقبل رحمه الله على الملك سلمان بن عبد العزيز حفظه الله

ثناء الشيخ مقبل رحمه الله على الملك سلمان بن عبد العزيز حفظه الله

🔸 قال الشيخ -رحمه الله-:

"نسينا شيئاً وهو ما جاء في بعض الجرائد أن الأمير سلمان حفظه الله تعالى أعلن وقال أنه جلد أربعة من البريطانيين، وقال: سنطبِّق شرع الله، وإن غضب من غضب؛ فلِلهِ درُّه على هذا الإقدام، في حين أن كثيراً من الحكومات تخاف من إذاعة لندن، ويقولون: إذاعة عالمية، وتخاف من جريدة الحياة، ويقولون: جريدة عالمية، وهؤلاء جزاهم الله خيراً يقيمون شرع الله، فأسأل الله أن يحفظهم وأن يحفظ بلادهم."

📝 مشاهداتي في المملكة العربية السعودية (صـ 27)

JANGAN BERPUTUS ASA

JANGAN BERPUTUS ASA

Syaikh Muhammad Sholih Al-Utsaimin rahimahullohu berkata:

🏹 Wajib bagi kita untuk tidak berputus asa dengan banyaknya musuh-musuh dan kekuatan siapa yang menegakkan kebenaran

💡Karena sesungguhnya kebenaran tertolong dan teruji ".

📚 Syarh Kasfu As-Syubhat 64-65

~~~~~~~~~~~~~

✍ FIK

🌎http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar

🌷🍃🌷🍃🍃🌷🍃

HUKUM MENGINGKARI ADANYA JIN DAN FENOMENA KESURUPAN

SILSILAH FATWA ULAMA

HUKUM MENGINGKARI ADANYA JIN DAN FENOMENA KESURUPAN

Asy Syaikh Al-Allamah Shalih Al-Fauzan hafidzahullah

🔐 Mengingkari keberadaan jin adalah perbuatan kufur & bisa mengeluarkan pelakunya dari keislaman. Karena ini merupakan pengingkaran terhadap berbagai berita yang mutawatir (sangat banyak) dalam Al Quran & Sunnah tentang keberadaan mereka. Mengimani adanya jin termasuk keimanan kepada perkara ghaib.  Kita memang tidak bisa melihat jin.

📌 Dalam menetapkan keberadaan mereka kita hanya bersandar kepada berita yang benar. Allah berfirman tentang Iblis & bala tentaranya (sungguh Iblis & pengikutnya melihat kalian dari satu tempat yang kalian tidak mampu melihat mereka ) QS. Al-A'raf : 27.

⚠ Adapun mengingkari fenomena merasuknya jin ke manusia, maka tidak memberikan konsekuensi kekufuran. Namun jelas hal ini adalah sebuah kesalahan. Dan pendustaan terhadap dalil syar'i serta realita yang berulang kali terjadi.

🗯 Akan tetapi karena samarnya permasalahan ini, maka seseorang yang menyelisihinya tidak dikafirkan namun tetap kita salahkan. Karena pelakunya tidak berlandaskan dalil dalam mengingkarinya. Tiada lain dia hanya bersandar kepada akal & pengetahuannya.

❗Ketahuilah bahwa akal tidak bisa dijadikan sebagai neraca tolak ukur dalam perkara ghaib. Demikian pula akal tidak akan didahulukan daripada syariat kecuali oleh orang-orang yang sesat.

📮 Sumber : Al Muntaqo min Fatawa Asy Syaikh Al Fauzan

➖➖➖➖➖➖

✅ المنتقى من فتاوى الشيخ الفوزان حفظه الله

🔐 الجواب
🔎 إنكار وجود الجنِّ كفر وردَّةٌ عن الإسلام؛ لأنه إنكارٌ لما تواتر في الكتاب والسنة من الأخبار عن وجودهم؛ فالإيمان بوجودهم من الإيمان بالغيب؛ لأننا لا نراهم، وإنما نعتمد في إثبات وجودهم على الخبر الصَّادق؛ قال تعالى في إبليس وجنوده‏:‏ ‏{‏إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْونَهُمْ‏}‏ ‏[‏الأعراف‏:‏ 27‏.‏‏]‏‏
🔍 أمَّا إنكار دخولهم في الإنس؛ فلا يقتضي الكفر، لكنه خطأ، وتكذيب لما ثبت في الأدلَّة الشرعيَّة والواقع المتكرِّر وجوده، لكن لِخفاء هذه المسألة لا يُكفَّر المخالف فيها، ولكن يخطَّأ؛ لأنه لا يعتمد في إنكار ذلك على دليل، وإنما يعتمد على عقله وإدراكه، والعقل لا يُتَّخذ مقياسًا في الأمور الغيبيَّة، وكذلك لا يكون العقل مقدَّمًا على أدلَّة الشرع؛ إلا عند أهل الضلال‏.‏

▣◈▣◈▣◈▣◈▣◈▣◈▣◈▣

🚡 Alih Bahasa TIM KITasatu

🌏 WA KITASATU
📥Join Channel Telegram:
http://tlgrm.me/KajianIslamTemanggung

🌏Untuk faedah lain kunjungi:
www.Tashfiyah.com
www.Serambiharamain.com

Jawaban Al Harits bin Miskin tentang Al Qur'an Makhluq

Ketika Al Qur'an Dipertanyakan

🗡Pada suatu ketika Ibnu Abi Duad(tokoh mu'tazilah yang berpendapat Al Qur'an adalah makhluk: pant) pernah menguji keyakinan Al Harits bin Miskin tentang Al Qur'an pada masa-masa dimana manusia diuji tentang keyakinannya terhadap Al Qur'an.

⚔Ibnu Abi Duad berkata :
"Bersaksilah bahwa Al Qur'an adalah makhluk ❗️"

📚Maka Al Harits menjawab :
" Aku bersaksi empat ini adalah makhluk." seraya membentangkan empat jarinya.

📖Kemudian beliau berkata:
"At Taurot,Injil,Az Zabur dan Al Furqon (Al Qur'an)...."

⛓Maka beliau lolos dari penangkapan.

📌 Catatan
Yang beliau maksud empat ini makhluk adalah empat jarinya kemudian beliau melanjutkan dengan kalimat yang baru tidak ada kaitan dengan kalimat sebelumnya.
Namun yang mendengarkan memahami yang beliau maksud adalah  At-Taurot,Az .Zabur, Injil dan Al Qur'an adalah makhluk.

Sumber :
أخبار الظراف و المتماجنين ص ٧٣
لابن الجوزي رحمه الله تعالى

Alih bahasa :
Aku Sufyan Al Musy Ghofarohullah
_______________________________
        22 Jumadil Akhir 1437
🌀Daarul Hadits Al Bayyinah🌀
               Sidayu Gresik
              Harrosahallah
🔊🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔊

   🔵Channel Telegram UI🔵
         http://bit.ly/uimusy

Kunjungi Website Kami MUSY
            [Muslim Salafy]
www.musy.salafymedia.com

🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

Berlombalah untuk Akhiratmu

BERLOMBA DALAM KEBAIKAN

🍎Al-Hasan al-Bashri rahimahumallah mengatakan,

🍐“Wahai anak Adam, jika engkau melihat manusia berada dalam sebuah kebaikan, saingilah mereka. Namun, jika engkau melihatnya berada pada sebuah kebinasaan, janganlah engkau menyaingi mereka dan pilihan mereka.”

🍋“Sungguh, kami telah melihat beberapa kaum lebih memilih bagian mereka yang disegerakan (di dunia) daripada yang diakhirkan (di akhirat). Akhirnya, mereka menjadi hina, binasa, dan terkenal (keburukannya).”

🍒Beliau mengatakan rahimahumallah pula,

🍇“Barang siapa yang berlomba denganmu dalam hal agama, saingilah dia. Adapun orang yang menyaingimu dalam hal duniamu, lemparkanlah urusan dunia itu ke lehernya.”

🍅Beliau mengatakan rahimahumallah pula,

🍏“Apabila engkau melihat manusia menyaingimu dalam hal dunia, saingilah mereka dalam hal akhirat. Sungguh, dunia mereka akan hilang dan akhirat akan kekal.”

(📖Mawa’izh al-Imam al-Hasan al-Bashri, hlm. 57—58📖)

Sumber : FIK

PDF Kitab Syaikh Muhammad bin Abdulwahhab Attamimi

📥 Bagi- Bagi PDF Kitab 📥

1⃣الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب ومنهجه في مباحث العقيدة
https://archive.org/download/semiawmmasemiawmma/semiawmma.pdf

2⃣بحوث أسبوع الشيخ محمد بن عبد الوهاب

https://archive.org/download/FP58323/01_58323.pdf

https://archive.org/download/FP58323/02_58324.pdf
https://archive.org/download/FP58323/00_58323.pdf

3⃣آثار الشيخ محمد بن عبد الوهاب سجل ببليوجرافي لما نشر من مؤلفاته ولبعض ما كتب عنه

https://archive.org/download/asmiawasmiaw/asmiaw.pdf

🔘 AN NASHOOIH AS SALAFIYYAH

Kewajiban Inkarul Munkar di atas Ilmu

قال العلامة ابن باز -رحمه الله - في رده على الصابوني :
.
" ولو سكت أهل الحق عن بيانه لاستمر المخطئون على أخطائهم، وقلدهم غيرهم في ذلك، وباء الساكتون بإثم الكتمان الذي توعدهم الله في قوله سبحانه:
.
{إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ * إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ} وقد أخذ الله على علماء أهل الكتاب الميثاق لتبيننه للناس ولا تكتمونه، وذمهم على نبذه وراء ظهورهم، وحذرنا من اتباعهم.
.
فإذا سكت أهل السنة عن بيان أخطاء من خالف الكتاب والسنة شَـابَهُوا بذلك أهل الكتاب المغضوب عليهم والضالين"
__________________
📚 [ مجموع فتاويه: (3/72) ]

Membaca Mushaf ketika Sholat

تطبيق فتاوى بن عثيمين رحمه الله - جواز قراءة الإمام من المصحف إذا احتاج إلى ذلك

السؤال:

فضيلة الشيخ, إمام مسجد مُعظم جماعته من الذين لا يحفظون ما يقرؤه في الصلاة ويحتاج من يستفتح عليه أحياناً فلا يجد، فهل يجوز له وضع مصحف في جيبه يقرأ به؟

الجواب:

لا بأس، يجوز للإنسان الإمام والمأموم، المأموم قد لا يحتاج إليه، لكن الإمام والمنفرد يجوز أن يقرأ من المصحف، ولا سيما في السور الطوال مثلاً إذا قال: أنا فجر يوم الجمعة السنة أن يقرأ الإنسان فيه بالم سورة السجدة، في الركعة الأولى، و﴿ هَلْ أَتَى عَلَى الْأِنْسَانِ﴾ [الإنسان:1] في الركعة الثانية وهو لا يحفظها نقول: اقرأ من المصحف ولا حرج؛ لأن هذا مروي عن عائشة رضي الله عنها أنها كانت تفعله في صلاة الليل.

المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [134]

الصلاة > صفة الصلاة > الفاتحة والقراءة في الصلاة

رابط المقطع الصوتي
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_134_05.mp3

Pewangi Pakaian Pada Baju Akhwat

TANYA JAWAB

PERTANYAAN:
Afwan ustadz ana mau tanya: Bagaimana hukum wanita keluar rumah dengan memakai pakaian yang wangi sebab pada saat dicuci mengunakan pewangi pakaian seperti Molto? Jazakumullahu khairan.

✅ JAWABAN:
Jika keluar rumahnya itu akan melewati jalan yg bau semerbak wanginya akan tercium laki-laki yg bukan mahram, tidak diperbolehkan

Sebaiknya jika ingin mencuci menggunakan pewangi pakaian, dipisahkan antara pakaian laki-laki (yang bisa menggunakan pewangi) dengan pakaian wanita. Pakaian wanita jangan menggunakan pewangi, jika itu pakaian untuk keluar rumah. Termasuk pewangi saat menyetrika juga perlu memperhatikan pemisahan semacam itu.

Dalam hadits, dinyatakan:

أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا من ريحها فهي زانية

Wanita mana saja yang memakai wewangian, kemudian berjalan melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, maka dia adalah wanita pezina (H.R anNasaai, dihasankan Syaikh al-Albaniy)

Dalam hadits lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:

أيما امرأة أصابت بخورا فلا تشهد معنا العشاء الأخرة

Wanita mana saja yg memakai bakhur (semacam wewangian), maka jangan ikut sholat Isya bersama kami (kaum lelaki di masjid)(H.R Muslim)

❓PERTANYAAN:
Pezina dalam hadist tersebut maksudnya dosanya semisal berzina atau wanita tersebut melakukan perbuatan yang mengarah pada perzinahan ataukah dihukumi sama dengan seorang wanita yang sedang  berzina selama dia berada diluar rumah ustadz?

✅JAWABAN:
Dijelaskan dalam Tuhfatul Ahwadzi syarh Sunan atTirmidzi bahwa maksudnya ia seperti pezina yang membangkitkan syahwat para lelaki dengan semerbak harum yang disebarkannya. Sehingga kemudian para lelaki itu memandangnya, sehingga menyebabkan zina mata.

👆Dijawab oleh Ustadz Abu Utsman Kharisman hafidzahullah. Dinukil dari Grup WA al-I'tishom

〰〰〰〰〰〰
📚🔰 Salafy Kendari || http://bit.ly/salafy-kendari

Selasa, 29 Maret 2016

MAJALAH ASY SYARIAH EDISI 113 Awas Komunisme Bangkit

📇🗓 Alhamdulillah, telah terbit MAJALAH ASY SYARIAH EDISI 113, "Awas! Komunisme Bangkit"

⚠️🔨 INDONESIA SIAGA KOMUNIS

Ibarat ilalang, setiap kali dibabat, ia tetap saja tumbuh. Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai representasi komunisme di Indonesia, meski secara fisik mati, tapi sebagai ideologi dia akan tetap hidup. Dengan bermetamorfosa ke mana-mana, diiringi pemutarbalikan fakta sejarah, penyusupan/infiltrasi, agitasi, dan propaganda, upaya-upaya menghidupkan kembali paham komunisme tidak lagi retorika.

Komunis menjadikan Islam sebagai musuh bebuyutan. Maka dari itu, jangan sampai Islam itu lemah. Lemahnya Islam akan menjadi lahan subur bagi tumbuhnya beragam ideologi atau isme-isme rusak.

Pemerintah dan segenap komponen bangsa, TNI dan umat Islam, harus bersinergi menjadi benteng dari serangan kaum komunis. Tutup semua celah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi kemungkinan bangkitnya komunisme di Indonesia. Mari kita hilangkan ilalang yang akan merusak negeri ini!

Dapatkan pula pembahasan menarik lainnya:

📄Najiskah Tubuh Orang Kafir?

📄Komunis, Kaum Pemberontak

📄 Apakah Pencipta Itu Ada?

📄 Proxy War,
Kuasai Negara Tanpa Kirim Bala Tentara

📄 Tobat, Tetapi Berbuat Dosa Lagi

📂 Ikuti pula pembahasan menarik di Lembar Sakinah

📄 Hijab & Anak-Anak
📄 Merasa Diawasi Allah

💎 Untuk berlangganan, silakan hubungi (WA/SMS/telepon)
082327412095

💎 Dapatkan pula di Playstore:
https://play.google.com/store/books/details/Oase_Media_Yogyakarta_Majalah_Asy_Syariah_edisi_11?id=pgDUCwAAQBAJ

Kerugian Bagi Orang Yang Riya'

Kerugian Bagi Orang Yang Riya'

الإخلاص عزيز
من نفائس الإمام ابن القيم رحمه الله

✅ قال رحمه الله في بدائع الفوائد (١٢٢٥/٣) :" قلب من ترائيه بيد من أعرضت عنه يصرفه عنك إلى غيرك فلا على ثواب المخلصين حصلت ولا إلى ما قصدته بالرياء وصلت وفات الأجر والمدح فلا هذا ولا هذا"

La Min Yusuf wa La Min Qomishu

✅ Imam Ibnu Qoyim berkata, "Qalbu orang yang engkau riya' padanya, ditangan Dzat yang engkau berpaling darinya, Dia palingkan darimu (qalbu orang itu), dan Dia berikan pada orang lain. Dengan itu engkau tidak mendapat pahala orang yang ikhlas, bahkan engkau pula tidak mendapat apa yang kamu inginkan dari orang yang kamu riya' padanya, maka hilanglah pahala dan pujian orang (untukmu). Tidak yang ini, tidak pula yang itu." (Badai Fawaid 3/1225)

📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

NASEHAT YANG BERHARGA

🚫موعظة بليغة 🚫

♦قال المفسر المالكي العلامة القرطبي رحمه الله :

 "تفكَّر الآن فيما يحل بك من الفزع بفؤادك إذا رأيت الصراط ودقَّتَه، ثم وقع بصرك على سواد جهنم من تحته، ثم قرَع سمعَك شهيق النار وتغيُّظُها، وقد كُلِّفت أن تمشي على الصراط، مع ضعف حالك، واضطراب قلبك، وتزلزل قدمك، وثقل ظهرك بالأوزار المانعة لك من المشي على بساط الأرض، فضلاً عن حدة الصراط، فكيف بك إذا وضعت عليه إحدى رجليك، فأحسست بحدَّته، واضطررت إلى أن ترفع قدمك الثانية، والخلائق بين يديك يزِلُّون ويتعثرون، وتتناولهم زبانية النار بالخطاطيف والكَلاليب، وأنت تنظر إليهم كيف ينكسون إلى جهة النار رؤوسهم وتعلو أرجلهم، فيا له من منظر ما أفظعَه، ومرتقًى ما أصعبَه، ومجال ما أضيقَه، فاللهم سلِّم سلم"
________________

📚[ التذكرة للقرطبي ص 757]

   🌴〰🌴〰🌴〰🌴

( NASEHAT YANG BERHARGA )

Mufassir al Qurthubi rahimahullah berkata :

"Pikirkan sekarang perasaan takut yang merasuk di qalbumu ketika menyaksikan dahsyatnya ash-shiroth yang begitu tajam.

⚡💥🔥Lalu pandanganmu tertuju pada hitamnya neraka Jahannam yang ada di bawah shiroth.
👂⚡🔥💥 Kemudian pendengaranmu dikejutkan dengan teriakan dari neraka serta gemuruhnya.

👣👣Ketika itu engkau mendapat beban untuk melewati shiroth dalam keadaan tubuhmu yang letih dan qalbumu yang bergejolak penuh takut, kedua kakimu tergoncang serta punggungmu yang menahan beban dosa yang sangat berat.
Itu semua akan menyulitkanmu untuk berjalan di tanah yang lapang, maka bagaimana dengan berjalan melewati shiroth yang begitu tajam.

👣 Jika kau letakkan salah satu kakimu diatasnya lalu merasakan tajamnya terus kamu terpaksa melangkahkan kakimu yang lain.
⚙⛓ Dihadapanmu para makhluk jatuh terpeleset dan para zabaniyah penjaga neraka menyambut mereka dengan kait-kait besi yang menyambar.

🕳↘ Kau melihat mereka terjerembab kepala mereka jatuh lebih dulu ke dalam neraka.

💥🔥 Sungguh pemandangan yang sangat menakutkan, sangat sulit dan begitu sempit.

💦✅ Ya Allah...selamatkan,. ...selamatkan..

📚  Sumber : At-Tadzkirah lil Qurtuby, hal. 757
--------------
📝 Alih bahasa : al ustadz Utsman Madiun hafidhahullah
------------
📝 Forum Ahlussunnah Ngawi 📚

HUKUM MENSHOLATI MAYIT SETELAH DIKUBURKAN

HUKUM MENSHOLATI MAYIT SETELAH DIKUBURKAN

● حكم الصلاة على الميت بعد دفنه:

📮السؤال:

هل تجوز الصلاة على الميت بعد دفنه

🔓 الجواب:

نعم، إذا كنت لم تصل عليه تصلي عليه ولو بعد الدفن، وهكذا لو لم يصل عليه صلي عليه بعد الدفن إلى شهر تقريباً، النبي - صلى الله عليه وسلم - صلى على الميت بعد الدفن وصعد على أم سعد بعد مضي شهر، فلا حرج في ذلك بل هو سنة.

موقع الشيخ ابن باز(رحمه الله تعالى).

📮Soal: apakah boleh mensholati mayit setelah dikubur??

🔓Jawab:
✅Ya boleh,jika engkau belum mensholati Dia(mayit),maka hendaknya engkau sholat atasnya sekalipun telah dikubur,

👍🏻Dan begitulah jika engkau belum sholat atasnya maka sholatlah atasnya sekalipun telah dikubur sampai kira-kira satu bulan

🌻Nabi shalallahu alaihi wasalam beliau sholat atas mayit setelah dikubur,Dan beliau bangkit (untuk mensholati) Ummu Saad setelah berlalu (dikubur) satu bulan

🌺maka tidak ada dosa dalam hal tersebut

👍🏻bahkan itu trmasuk sunnah.
==================

💿 Mauqiu Syaikh Ibnu Baaz

FIK
🌏http://bit.ly/Forum_IlmiyahKaranganyar
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Tafsir SURAT AT TAUBAH AYAT 94 sampai 96

SURAT AT-TAUBAH AYAT 94-96

بسم الله الرحمن الرحيم

قال الله تعالى : ( يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ قُلْ لَا تَعْتَذِرُوا لَنْ نُؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٩٤) سَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ إِذَا انْقَلَبْتُمْ إِلَيْهِمْ لِتُعْرِضُوا عَنْهُمْ فَأَعْرِضُوا عَنْهُمْ إِنَّهُمْ رِجْسٌ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٩٥) يَحْلِفُونَ لَكُمْ لِتَرْضَوْا عَنْهُمْ فَإِنْ تَرْضَوْا عَنْهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَرْضَى عَنِ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ (٩٦) ). (التوبة:٩٤-٩٦).

🍃 TERJEMAH :

🍂 Allah ta’ala berfirman :

94. Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: "Janganlah kamu mengemukakan 'uzur, Kami tidak percaya lagi kepadamu, (karena) Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya. dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat amalanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

95. Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka, Maka berpalinglah dari mereka; karena Sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka Jahannam sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

96. Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu ridha kepada mereka. tetapi jika Sekiranya kamu ridha kepada mereka, Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang Fasik itu.

🍂 TAFSIR KARIIMIR ROHMAN FIE KALAAMIL MANNAAN :

🍃 As-Syaikh Abdurrohman Bin Nashir As Sa’dy -rohimahullahu- berkata :

Tatkala Allah ta’ala menyebutkan ketidak ikut sertaan orang-orang munafik yang kaya (pada jihat), dan Allah ta’ala juga menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki udzur, mereka akan meminta udzur kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang).
Maka katakanlah kepada mereka bahwa Janganlah kamu mengemukakan 'udzur; Kami tidak percaya lagi kepadamu, maksutnya adalah kami tidak percaya lagi terhadap udzur-udzur dusta kalian.

Firman Allah ta’ala :
قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ
“ Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya “ maksutnya : Allah maha benar pada ucapannya, maka (dengan ini) udzur-udzur mereka tidak ada faedahnya, dikarenakan mereka mengungkapkan sebuah udzur (dusta) yang berbeda dengan apa yang dikhabarkan Allah ta’ala, dan (dengan ini) sangat mustahil mereka adalah orang-orang yang benar, sementara mereka telah menyelisihi khabar dari Allah ta’ala yang paling terpercaya.

Firman Allah ta’ala :
وَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ
“ Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat amalanmu “ Yaitu didunia, dikarenakan amalan adalah timbangan kejujuran dan kedustaan, adapun semata-mata ucapan, maka tidak menunjukkan sedikitpun dari kejujuran dan kedustaan.

Firman Allah ta’ala :
ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
“ Kemudian kamu dikembalikan kepada dzat yang mengetahui ilmu ghaib dan yang nyata “ Maksutnya adalah dzat yang tidak samar atas apapun.

Firman Allah ta’ala :
فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“ Lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan “ Maksutnya adalah dari amalan baik maupun jelek, dan akan membalas kalian dengan keadilan dan keutamaan-Nya tanpa mendzolimi kalian sedikitpun.
Dan ketahuilah bahwasannya orang yang jelek lagi berbuat dosa ada tiga keadaan :

Pertama : orang yang bisa diterima ucapan dan udzurnya secara dzohir dan batin, dan dimaafkan kesalahan-kesalannya sehingga seperti orang yang tidak berdosa, akan tetapi pada ayat ini Allah ta’ala menyebutkan tentang keadaan orang-orang munafik, mereka tidak diterima udzur-udzurnya karena kejelekan keadaan dan amalan-amalan mereka.

Kedua : orang-orang yang dihukum ta’zir disebabkan dosa yang dia lakukan.

Ketiga : orang-orang yang sengaja tidak ditanggapi dan tidak dibalas sedikitpun atas perbuatan jelenya.
Keadaan ketiga inilah adalah keadaan orang-orang munafik, yang mana Allah ta’ala memerintahkan Rosul-Nya untuk tidak memperdulikannya.

Oleh karena itu Allah ta’ala berfirman :
سَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ إِذَا انْقَلَبْتُمْ إِلَيْهِمْ لِتُعْرِضُوا عَنْهُمْ فَأَعْرِضُوا عَنْهُمْ
“ Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka, maka berpalinglah dari mereka ” Maksutnya adalah jangan engkau jelek-jelekkan mereka, jangan pula mencambuk, dan memerangi mereka.

Firman Allah ta’ala :
إِنَّهُمْ رِجْسٌ
“ Sesungguhnya mereka itu adalah najis “ Maksutnya adalah mereka adalah kotoran jelek yang tidak pantas untuk diperdulikan, dan tidaklah celaan dan hukuman berfaedah bagi mereka, akan tetapi cukuplah hukuman neraka jahannam adalah balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.

Firman Allah ta’ala :
يَحْلِفُونَ لَكُمْ لِتَرْضَوْا عَنْهُمْ
“ Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu ridha kepada mereka “ Maksutnya adalah mereka memiliki tujuan yang lain, dan bukan semata-mata agar kalian berpaling dari mereka, tetapi supaya kalian meridloi perbuatan mereka, seolah-olah mereka tidak pernah berbuat kesalahan sedikitpun.

Firman Allah ta’ala :
فَإِنْ تَرْضَوْا عَنْهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ لا يَرْضَى عَنِ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ
“ Jika Sekiranya kamu ridha kepada mereka, Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang Fasik itu “ Maksutnya adalah tidak diperbolehkan bagi kalian -wahai kaum yang beriman- untuk meridloi sesuatu yang tidak diridloi Allah ta’ala, akan tetapi kalian harus mencocoki keridloan Allah ta’ala dan kemurkaan-Nya.

Perhatikanlah Firman Allah ta’ala :
فَإِنَّ اللَّهَ لا يَرْضَى عَنِ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ
“ Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang Fasik itu “ dan Allah ta’ala tidak mengatakan : “ Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada mereka “ hal ini menunjukkan bahwa pintu taubat senantiasa terbuka, dan kapan saja mereka mau bertaubat kepada Allah ta’ala maka Allah ta’ala akan menerima taubat meraka dan Allah ta’ala akan meridloi mereka.

Adapun mereka yang senantiasa dalam kefasikannya, maka Allah ta’ala tidak akan meridloinya, karena adanya faktor penghalang hamba tersebut untuk mendapatkan keridloan Allah ta’ala, yaitu keluarnya mereka dari sebab-sebab untuk mendapatkan keridloan Allah ta’ala berupa keimanan dan ketaatan, dan mereka senantiasa melakukan perbuatan yang mengundang kemurkaan Allah ta’ala berupa kesyirikan, kemunafikan,dan kemaksiatan.

Kesimpulannya, bahwa dalam ayat ini Allah ta’ala menyebutkan perihal orang-orang munafik yang tidak ikut jihat dengan tanpa udzur, namun ketika mereka mengutarakan udzurnya kepada kaum mukminin, maka kaum mukminin menganggap bahwa mereka benar-benar memiliki udzur untuk tidak ikut jihat, dan kaum munafikin berkeinginan supaya kalian berpaling dari mereka, dan meridloi serta menerima udzur mereka, akan tetapi tidak ada kecintaan dan kemulyaan untuk menerima udzur dan ridlo kepada mereka.

Adapun (perintah berpaling) dari mereka, maka kaum mukminin telah berpaling dari kerendahan dan kenajisan mereka.

Dan pada ayat ini terdapat penetapan sifat kalam bagi Allah ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya :
قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ
“ Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya “.

Dan juga menetapkan perbuatan ikhtiyariyyah bagi Allah ta’ala yang terjadi dengan kehendak dan kekuasaan-Nya.
Dan firman Allah ta’ala :
وَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ
“ Dan Allah serta Rasul-Nya akan melihat amalanmu “ maksutnya adalah Allah ta’ala akan melihat amal perbuatan kalian setelah terjadinya.

Dan dalam ayat ini juga terdapat penetapan sifat ridlo Allah ta’ala kepada kaum mukminin dan kemurkaan-Nya kepada orang-orang faasik.

🍂 FAEDAH :

1. Berkata Ibnu ‘Abbas rodliyallahu ‘anhuma : “ Ayat ini turun tentang kaum munafikin, mereka senantiasa meminta udzur kepada kalian apabila kalian kembali dari perang tabuk, maka janganlah kalian menerima udzur mereka karena mereka tidak pantas mendapatkan udzur “

2. Orang yang jatuh pada kesalahan dan dosa ada tiga keadaan :

Pertama : orang yang bisa diterima ucapan dan udzurnya secara dzohir dan batin, dan dimaafkan kesalahan-kesalannya sehingga seperti orang yang tidak berdosa.

Kedua : Orang-orang yang tidak diterima udzur-udzur mereka, dan mereka berhak mendapatkan hukuman dan pelajaran atas dosa mereka, hal ini adalah keadaan orang-orang munafik.

Ketiga : Orang-orang yang tidak diterima udzur-udzur mereka, dan mereka berhak untuk dijahuhi dan mendapatkan hukuman fisik, hal ini juga keadaan orang-orang munafik.

3. Menetapkan sifat kalam bagi Allah ta’ala yang sesuai dengan kemulyaan dan keagungan Allah ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya :
قَدْ نَبَّأَنَا اللَّهُ مِنْ أَخْبَارِكُمْ
“ Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada Kami beritamu yang sebenarnya “.

4. Menetapkan perbuatan ikhtiyariyyah bagi Allah ta’ala yang terjadi dengan kehendak dan takdir Allah ta’ala.

5. Ayat ini sebagai dalil untuk kenabian nabi kita Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam, dikarenakan beliau mendapatkan berita langsung dari Allah ta’ala.

6. Berkata Imam Muqotil rohimahullah : Orang-orang munafik yang bersumoah ketika itu berjumlah 80 laki-laki, diantara mereka adalah Jad Bin Qois, dan Mu’tab Bin Qusyair.

7. Wajibnya berpaling dari orang-orang munafik, dikarenakan mereka najis amalan dan keyakinannya.

8. Ayat ini menunjukkan dalil tentang kafirnya orang-orang munafik nifak I’tiqodi, sebagaimana firman Allah ta’ala :
وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ
“ Dan tempat mereka di neraka jahannam “.

9. Tidak boleh meridloi orang-orang munafik dengan segala keadaan mereka.

10. Menetapkan sifat ridlo Allah ta’ala kepada orang-orang yang berbuat ihsan, dan kemurkaan Allah ta’ala kepada orang-orang fasik.

11. Perhatikanlah Firman Allah ta’ala :
فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَرْضَى عَنِ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ
“ Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang Fasik itu “ dan Allah ta’ala tidak mengatakan : “ Sesungguhnya Allah tidak ridha kepada mereka “ hal ini menunjukkan bahwa pintu taubat senantiasa terbuka, dan kapan saja mereka mau bertaubat kepada Allah ta’ala maka Allah ta’ala akan menerima taubat meraka dan Allah ta’ala akan meridloi mereka.

📚 Faedah ini disampaikan oleh : Al Ustadz Abu Ilyas agus Su’aidi As Sidawy –hafidzohullahu wa ro’aahu- pada tanggal 19 jumadil akhir 1437 H, bertepatan dengan tanggal 28 maret 2016 M.

🍃 Semoga Allah membalas beliau dengan balasan yang banyak.

✏ Ditulis oleh : Abu Hanifah At-Thubany -waffaqohullahu-.

FIK

Membungkam Orang orang Yang Bermudah mudahan Dalam Masalah Gambar

MEMBUNGKAM ORANG-ORANG YANG BERMUDAH-MUDAHAN DALAM MASALAH GAMBAR

📂 Asy-Syaikh Muhammad bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah

📪 Penanya: Sebagian ikhwah menanyakan tentang ceramah yang diambil gambarnya oleh Universitas, lalu mereka meminta izin kepada Anda untuk menyebarkannya?

🔐 Asy-Syaikh: Demi Allah saya katakan: Jika kalian bisa menyebarkannya tanpa gambar maka silahkan menyebarkannya. Dan ketahuilah bahwa saya bukan hujjah, tidak pula orang yang lebih mulia dari saya. Hujjah itu hanyalah perkataan Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi was salam. Mengambil gambar hukumnya haram dan tidak boleh. Namun terkadang seseorang jatuh kepada beberapa perkara darurat yang boleh baginya, namun hukumnya tetap satu.

✋🏻 Dan saya bersaksi atas nama Allah dan saya telah mengatakan hal itu berkali-kali: sungguh saya mendengar dengan kedua telinga saya ini dari guru kami dan orang tua kami imam di masa ini yaitu imam Ahlus Sunnah Asy-Syaikh Abdul Aziz (bin Baz) rahimahullah jika dikatakan hal seperti ini kepada beliau maka beliau menjawab: “Saya bukan hujjah, hujjah ada pada perkataan Allah dan Rasul-Nya. Kami masuk pada beberapa acara yaitu bertemu dengan pemerintah lalu terjadilah pengambilan gambar ini.” Jadi beliau tidak mengetahuinya dan terkadang terjadi penolakan dari beliau. Hujjah adalah pada perkataan Allah dan Rasul-Nya, dan jawaban yang bermanfaat tentang pengharaman mengambil gambar kalian mengetahui beliau rahimahullah memilikinya.

🔊 Saya katakan kepada kalian: Hujjah bukan Muhammad bin Hady dan bukan pula orang yang lebih mulia darinya. Hujjah hanyalah pada perkataan Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi was salam. Jadi, menggambar hukumnya haram, sama saja mereka mengambil gambar Muhammad bin Hady atau tidak mengambil gambar Muhammad bin Hady. Hukum Allah berlaku padanya dan pada selainnya dan hukum Rasulullah shallallahu alaihi was salam berlaku padanya dan pada selainnya. Dan apa saja yang berasal dari Allah dan dari Rasul-Nya maka kita terima sepenuhnya. Sedangkan yang berasal dari selain keduanya maka perlu diteliti lebih dahulu.

📝 Ditranskrip oleh Abu Ubaidah Munjid bin Fadhl Al-Haddad
Jum’at 19 Ramadhan 1432 H

📚 http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=122622

🌐 Kunjungi || http://forumsalafy.net/membungkam-orang-orang-yang-bermudah-mudahan-dalam-masalah-gambar/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Hadits Arbain no 4 bag 2

Hadits Arbain no 4
(Bagian kedua-selesai)

فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا

وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا                        
[رواه البخاري ومسلم]
"Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan penduduk surga (amalan ketaatan) hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta, akan tetapi catatan takdir telah mendahuluinya, dia pun melakukan perbuatan penduduk neraka (amalan kemaksiatan) , maka masuklah dia ke dalam neraka.

Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan penduduk neraka (amalan kemaksiatan) hingga jarak antara dirinya dengan neraka tinggal sehasta, akan tetapi catatan takdir telah mendahuluinya, dia pun melakukan perbuatan penduduk surga (amalan ketaatan) , maka masuklah dia ke dalam surga.
(HR. Bukhari dan Muslim).
☆☆☆

Penjelasan hadits

Ibnu Daqiqil Ied menyatakan bahwa hal di atas adalah kejadian yang jarang terjadi dan bukanlah suatu kejadian yang memang sudah menjadi keumuman. (Syarah Arba'in).

Al Imam Nawawi menyatakan, "Di dalam hadits ini terdapat dalil untuk tidak memastikan seseorang itu masuk surga atau masuk neraka, walaupun dia telah mengamalkan seluruh amalan kebaikan atau dia telah mengamalkan seluruh amalan kejelekkan.
   Dan jangan pula seseorang untuk menyandarkan dirinya semata-mata berdasarkan amalan atau merasa takjub dengan amalannya, karena dirinya tidak tahu bagaimana akhir hidupnya nanti. Akan tetapi hendaknya dia memohon perlindungan kepada Allah dari akhir hidup yang jelek (su'ul khatimah) dan balasan yang jelek." (Syarah Arba'in).

Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan hikmah pada hadits di atas, "Bahwa seseorang yang melakukan amalan penduduk surga (amalan ketaatan) dalam hadits di atas, itu adalah yang tampak pada manusia. Padahal pada hakikatnya dia tengah menyembunyikan suatu niat yang jelek.
   Maka niat yang jelek itu terus menguasainya hingga akhirnya dia pun menutup hidupnya dengan akhir yang jelek (su'ul khatimah). Kami berlindung kepada Allah dari hal yang demikian." (Ta'liqat Arba'in).

Syaikh Ismail ibn Muhammad al Anshari menyatakan bahwa,  "Hendaknya seorang pun janganlah tertipu dengan keadaan zhahirnya saja karena akhir hidup seseorang itu tidak diketahui. Oleh karenanya disyariatkan untuk berdoa untuk kokoh di atas agama dan mendapat akhir hidup yang baik (husnul khatimah). (At Tuhfatur Rabbaniyyah).

Syaikh Abdul Muhsin al Abbad menuturkan, "Sesungguhnya seorang insan wajib untuk berada di antara perasaan takut (khauf) dan perasaan harap (raja') karena ada sebagian manusia yang sepanjang hidupnya mengamalkan amalan baik, akan tetapi di akhir hayat hidupnya ternyata menutup dengan amalan yang jelek.
   Seorang insan juga seyogyanya untuk tidak berhenti dari rasa harapan (mendapat kebaikan) karena terkadang ada seseorang yang dirinya telah menghabiskan sepanjang hidupnya dengan kemaksiatan, akan tetapi kemudian Allah menganugerahkan kepadanya suatu jalan petunjuk hidayah, sehingga dia pun mendapat petunjuk hidayah di akhir umurnya." (Fathul Qawil Matin).

Syaikh Shalih alu Syaikh menjelaskan makna petikan hadits yang menerangkan adanya seorang yang melakukan perbuatan penduduk surga (amalan ketaatan), ini adalah apa yang terlihat pada zhahirnya.
   Adapun di dalam hatinya, maka Allah lah yang tahu sebagaimana kita tidak tahu, bahwa ternyata di dalam hati mereka tengah  menyimpan penyimpangan. Maka Allah sesatkan hati-hati mereka.
   Kita meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Allah telah memutuskan dengan keadilan, dan tidak akan mungkin untuk menzhalimi manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itu lah yang menzhalimi dirinya sendiri." (Syarah Arba'in).

Selesai.
Wallahu alam.

Rujukan:
1. Syarah Arba'in Imam Ibnu Daqiqil Ied
2. Syarah Arba'in Imam an Nawawi
3. Ta'liqat Ahaditsil Arba'in Syaikh Ibnu Utsaimin
4. Syarah Arba'in Syaikh Ibnu Utsaimin
5. Syarah Arba'in Syaikh Shalih alu Syaikh
6. Al Minhatur Rabbaniyyah fi Syarhil Arba'in Syaikh Shalih Fauzan
7. Fathul Qawil Matin fi Syarhil Arba'in Syaikh Abdul Muhsin al 'Abbad
8. At Tuhfatur Rabbaniyyah fi Syarhil Arba'in Syaikh Ismail ibn Muhammad al Anshari.
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#faidah_arbain

Nasehat Menjelang Kematian

MUTIARA HIKMAH

Ketika ajal hendak menjemput Imam Syafi'i, beliau sempat ditemui imam Al Muzanni. Tatkala imam Al Muzanni berada disampingnya, beliau (imam Syafi'i) memberi sebuah nasehat. Beliau bertutur :

" Bertaqwalah kepada Allah ta'ala.
Gambarkan akherat dalam qalbumu.
Dan jadikan kematian antara kedua matamu.

Janganlah lupa bahwa kelak engkau akan berdiri dihadapan -Nya.
Takutlah kepada -Nya,
jauhilah segala hal yang -Dia haramkan
dan laksanakan yang diwajibkan.

Hendaknya engkau bersama Allah ta'ala (selalu merasa diawasi oleh Allah)
dimanapun engkau berada.

Janganlah sekali-kali engkau menganggap kecil nikmat Allah kepadamu, walaupun nikmat itu sedikit.
Balaslah nikmat Allah dengan bersyukur.

Jadikanlah diammu sebagai tafakkur,
pembicaraanmu sebagai dzikir,
dan pandanganmu sebagai pelajaran.

🌱 Maafkanlah orang yang mendzolimimu.
Sambunglah silaturrahmi kepada orang yang memutusnya terhadapmu.
Berbuat baiklah kepada siapapun yang berbuat jelek kepadamu.
Bersabarlah terhadap segala musibah,
dan berlindunglah kepada ALlah ta'ala dari api neraka dengan ketaqwaan."

Semoga Allah ta'ala merahmati beliau

📚Tarikh Ad Dimasyqi karya Ibnu Asakir rahimahullah

Semoga bermanfa'at

✏️_ Syabab DAAR EL SALAF Solo
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

🌾  KASYAF
@karyasyababdaarussalaf

kajian hari pertama di Boven Digoel

RENUNGAN UNTUK IKHWAN LENDAH
( Edisi 09 )

Sudah puluhan bahkan ratusan kajian yang telah saya ikuti, namun baru kali ini saya serasa menyaksikan sebuah keajaiban. Keajaiban? Apakah tidak terlalu berlebihan? Jika dirasa berlebihan, lantas kosa kata apa yang harus saya pilih? Ah, barangkali lebih tepat jika dikatakan saja sebagai “sesuatu yang baru”. Baiklah, saya akan menggunakan frasa “sesuatu yang baru” untuk menggambarkan situasi kajian hari pertama di Boven Digoel.

Masjid Raya Baiturrahmah diramaikan oleh peserta Kajian. Dari ratusan yang hadir, hanya beberapa saja yang terlihat menggunakan pakaian gamis atau jubah. Merekalah para panitia. Selain itu? Masyarakat muslim secara umum. Masyarakat awam, menurut istilah populernya. Di bagian belakang masjid, bersekatkan lembaran kain yang tinggi, kaum muslimat juga turut meramaikan.

Nah, ada sesuatu yang baru pada Kajian kali ini yang saya saksikan. Puluhan, bahkan jika saya menyebut lebih dari lima puluh, kiranya tidak salah. Iya, lima puluh lebih peserta yang hadir, yang duduk dan bahkan mengambil posisi di barisan depan adalah anggota TNI dan Polri. Seragam doreng dan seragam coklat mereka pakai, dan jadilah warna hijau doreng dan coklat memberikan warna mencolok di ruang masjid Baiturrrahmah.

Rupanya pucuk pimpinan TNI dan Polri di Boven Digoel bukan hanya menganjurkan anggotanya untuk hadir, bahkan para pimpinannya pun turut bergabung di barisan peserta. Dandim dan Danramil serta Wakapolres (sebab Kapolres beragama non) dapat membaur dengan baik. Semuanya mengikuti Kajian dari awal hingga akhir.

Inilah yang tadi saya sebut sebagai “sesuatu yang baru”.  Jika sebelum-sebelumnya, anggota TNI dan Polri sebatas memberikan pengamanan atau mengikuti acara dari luar ruang Kajian, kali ini mereka duduk rapi dan teratur sebagai peserta. Ada bahagia yang tak terkata, lahir rasa senang yang tiada terbilang. Apalagi saat menyaksikan mereka berdiri melaksanakan shalat sunnah tahiyyatul masjid. Semoga Allah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya untuk TNI dan Polri.

“Saya salut dan bangga dengan Ustadz-Ustadz yang datang.  Di tempat yang begitu jauh ini, Ustadz-Ustadz mau berusaha untuk datang memberikan pencerahan”.

Kira-kira seperti itulah kesan dan sambutan yang disampaikan Wakapolres Boven Digoel, Bapak Muhammad Ja’far dalam acara ramah tamah dengan Muspida dan tokoh masyarakat selepas shalat ashar.

Mewakili Dandim, Danramil Bapak Suwandi menilai tema Kajian yang diangkat sangatlah menarik. Selain itu, pihak TNI juga mengharapkan agar di salah satu kajian yang diadakan untuk mengangkat tema bahaya Narkoba terhadap generasi muda muslim. Subhaanallah! Bukankah sudah seharusnya kita berbahagia saat TNI/Polri mendukung dakwah Sunnah? Dakwah kebaikan dan kebajikan?

Alhamdulillah, ramah tamah di sore hari itu berjalan penuh kehangatan. Turut hadir selain dari unsur TNI/Polri dan Muspida adalah tokoh-tokoh masyarakat, PKM se Boven Digoel, FKUB dan perwakilan dari Satgas Pamtas Yonif 600/Raider dari Kalimantan. Ramah tamah yang sampai melahirkan kesimpulan akan pentingnya untuk bersatu melawan berbagai kemaksiatan dan ideologi menyimpang. Seperti terorisme, radikalisme, syi’ah, komunisme, liberalisme, pornografi dan narkoba.

00000_____00000

Di antara tumpukan Al-Qur’an dan buku-buku di rak perpustakaan masjid At Taqwa, saya sempat dikagumkan dengan adanya terjemah kitab Utsuluts Tsalatsah. Masya Allah! Di ujung timur Indonesia, di sebuah tempat pedalaman Papua, di lokasi yang berjarak ratusan kilometer dari kota Merauke, dakwah Tauhid telah sampai. Bahkan, sebuah terjemahan dari kitab karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, juga ada di rak buku tersebut.

Tanpa menafikan siapapun yang sebelumnya pernah sampai disini, peran Ustadz Shadiqun Ambon cukuplah besar. Empat kali beliau menapak hingga ke Boven Digoel. Bukan hanya sehari dua hari, namun belasan hari. Kitab Fathul Majid beliau ajarkan, demikian pula pembahasan tentang fiqih shalat disampaikan. Diselingi nasehat-nasehat yang bermuatan targhib dan tarhib. Sebentuk upaya dakwah di bumi Papua.
Bila sedang tidak ada ustadz yang berdakwah di Boven Digoel, mereka sendiri yang saling mengisi kesempatan. Setelah shalat shubuh, mereka bertadarus Al-Qur’an. Rutin juga mereka membaca buku-buku terjemah Ahlus Sunnah. Satu orang membaca dengan suara lantang, yang lain menyimak dan mendengarkan dengan seksama. Lihatlah semangat mereka untuk mendalami Islam! Mereka berusaha mandiri secara maksimal. Mereka haus akan ilmu.

Bagaimana dengan Anda? Anda yang sebenarnya cuma menghabiskan waktu sepuluh atau duapuluh menit saja untuk sampai di majlis taklim. Anda yangu mempunyai rumah dengan jarak puluhan meter saja dari Pondok, bahkan di samping Pondok. Anda yang tinggal di dekat seorang Ustadz. Apakah bisa membayangkan apa yang diupayakan saudara-saudara kita di Boven Digoel demi untuk bisa bermajlis ilmu?

Ayo semangat Ngaji!

Untuk memenuhiy kebutuhan khatib Jum’at, mereka “memaksakan” diri untuk tampil. Meskipun dengan membaca, namun yang mereka baca adalah teks khutbah Jum’at yang diambil dari majalah Asy Syari’ah, majalah Qudwah atau semisalnya. Kenyataan ini semakin menguatkan semangat untuk lebih memperhatikan keberadaan majalah-majalah Salafiyyin.u Ternyata, majalah-majalah itu sangat bermanfaat di daerah terpencil semacam Boven Digoel dan lainnya.

Sinyal telekomunikasi yang dibatasi jumlah penggunanya, waktu dan lokasinya, bukan menjadi alasan bagi mereka untuk diam pasif. Melalui aplikasi RII (Radio Islam Indonesia), juga group-group Salafy di media sosial, mereka aktif  mengikuti perkembangan dakwah Salafiyyah di Indonesia. Nama-nama Ustadz Salafy, pondok-pondok Salafy dan kegiatan dakwah Salafiyyah sudah lumayan akrab bagi mereka. Rindu dan penasaran merekay untuk bertemu adalah sebuah kewajaran, bukan?

Ada satu hal lagi yang cukup menarik yang saya cermati. Dalam hitungan beberapa tahun sejak mengenal dakwah Salafiyyah, satu kata yang akrab saya dengar dari mereka adalah “Na’am”. Jika berbincang, bertanya dan bercerita, perhatikanlah dengan seksama, mereka sering mengucapkan ”Na’am” sebagai pengganti “Iya”. Kalau kita di Lendah, selain “Na’am”, yang sering diucapkan adalah “Nggih”.

Ah, jadi rindu dan kangen untuk mendengar lagi “Nggih”, "Njih” atau “Injih”. Dan itu, ada di Lendah.

Saudaramu di jalan Allah

Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz

Boven Digoel
Ahad 27 Maret 2016

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
https://telegram.me/kajianislamlendah
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰