Sabtu, 19 Maret 2016

Kesedihan dalam Ketertinggalan

Dalam kitab Hilyatul Aulia 8/370, Imam Waki ibnul Jarrah rahimahullah berkata, "Barang siapa yang meremehkan takbir yang pertama (takbiratul ihram) maka cucilah tanganmu darinya".
-selesai-

Duhai betapa malunya kita terhadap pernyataan di atas. Seringkali kita masbuk, terlambat mendatangi shalat jama'ah di masjid. Bahkan tak jarang kita mendatangi masjid dalam keadaan shalat telah selesai dan akhirnya kita shalat dalam keadaan munfarid, sendiri.

Tahukah, ternyata para salaf juga pernah tertinggal shalat jama'ah, tapi...

Dalam kitab Tahdzibut Tahdzib 9/204, Muhammad ibn Sama'ah rahimahullah menuturkan, "Selama 40 tahun, Aku tidak pernah tertinggal takbir yang pertama (takbiratul ihram dalam shalat), kecuali di satu hari. Yaitu ketika itu ibuku meninggal, aku pun dengan sebab itu tersibukan dan tertinggal shalat jama'ah".
-selesai-

Apa perasaan mereka ketika tertinggal jama'ah shalat?

Dalam kitab Dzailu Thabaqat al Hanabilah 2/365, Al Qadhi Taqiyuddin Sulaiman berkata, "Aku sama sekali tidak pernah shalat fardhu dengan munfarid (sendiri) kecuali dua kali. Perasaan ketika itu, seperti belum menunaikan shalat saja".
-selesai-

Dalam kitab lain, Hilyatul Aulia 6/126, Muhammad ibnul Mubarak ash Shuri berkata, "Aku melihat jika Sa'id ibn Abdil Aziz terluput dari shalat jama'ah maka dia menarik jenggotnya kemudian menangis".
-selesai-

Itulah perasaan mereka ketika tertinggal shalat berjama'ah di masjid.

Bagaimana dengan kita?
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#shalat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar