Jumat, 15 April 2016

DO'A ORANG TUA UNTUK ANAK bag 3

Fawaid
Seputar Tarbiyah Anak

DO'A ORANG TUA UNTUK ANAK (3)

Doa Orang Tua Demi Kebaikan Anak-Anaknya

Kunci kebaikan itu berada di tangan Allahsubhanahu wa ta’ala. Tidak ada jalan untuk mendapatkan hidayah taufik bagi kita dan anak-anak kita selain dengan terus meminta dan berdoa kepada pemiliknya, yaitu Allahsubhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala memerintah para hamba-Nya untuk senantiasa memohon hidayah taufik-Nya dalam setiap rakaat kita, demi kebaikan kita pula.
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ ٦ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka.”(al-Fatihah: 6—7)

Dalam sebuah hadits qudsi, Allahsubhanahu wa ta’alaberfirman
,يَاعِبَادِيكُلُّكُمْضَالٌّإِلَّامَنْهَدَيْتُهُفَاسْتَهْدُونِيأَهْدِكُمْ
“Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian adalah orang yang sesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah. Karena itu, mintalah hidayah kepada-Ku, Aku pasti memberi hidayah kepada kalian.”(HR. Muslim dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu no. 2577)

Dalam masalah tarbiyah, orang tua memiliki peran penentu yang sangat besar dan menjadi salah satu sebab keselamatan, kebaikan, dan kebahagiaan bagi anak-anaknya, dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
,ثَلَاثُدَعَوَاتٍمُسْتَجَابَاتٌدَعْوَةُالْمَظْلُومِوَدَعْوَةُالْمُسَافِرِوَدَعْوَةُالْوَالِدِعَلَىوَلَدِه
ِ“Ada tiga macam doa yang tidak diragukan bahwa doa itu mustajabah (akan terkabulkan): doa orang yang dizalimi, doa orang safar, dan doa orang tua atas anaknya.”
(HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dinyatakan sahih oleh oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adabul Mufrad no. 372)

Terlebih lagi Allah subhanahu wa ta’ala memerintah para hamba-Nya untuk senantiasa berdoa dan meminta segala hajat mereka, baik urusan dunia maupun agama. Allah subhanahu wata’ala berjanji untuk mengabulkannya. Allah subhanahu wa ta’ala memberi perintah
,ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ٦٠“
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”(Ghafir: 60)

Oleh karena itu, jangan biarkan kesempatan mulia ini berlalu begitu saja!

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan perbedaan antara harapan dan angan-angan dalam ad-Da’u waad-Dawa’(hlm. 60),
“Termasuk hal yang harus diketahui, siapa saja yang mengharapkan sesuatu, harapan/citacita itu berkonsekuensi tiga hal:
1.Mencintai hal yang diharapkan itu,
2.Mengkhawatirkan hal itu akan lepas/hilang,
3.Berusaha mendapatkan hal itu dengan berbagai cara (yang dihalalkan).

Adapun harapan yang tidak diiringi oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas, berarti itu hanya angan-angan (bukan harapan).

Harapan adalah suatu urusan, sedangkan angan-angan adalah urusan yang lain.Setiap orang yang mengharapkan sesuatu, akan khawatir apabila yang dia harapkan hilang. Misalnya, orang yang berjalan di jalanan, apabila dia takut/khawatir, dia akan mempercepat jalannya karena khawatir harapan/cita-citanya lepas.”

Berpijak dari perkataan al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah di atas, tatkala orang tua mengharapkan anak-anaknya menjadi saleh dan salehah, maka harapannya menuntut tiga hal yang disebutkan di atas. Ketiga hal di atas menjadi bukti akan harapannya. Jika tidak diiringi dengan usaha, upaya, dan doa secara terus-menerus dengan segenap kemampuannya, ketahuilah bahwa itu hanya angan-angan, bukan harapan.

📁http://asysyariah.com/doa-orang-tua-untuk-anak/

➡Turut Mempublikasikan:
@RumahBelajar
Channel telegram KHUSUS IKHWAN:
📡https://bit.ly/rumah-belajar
Channel  telegram KHUSUS AKHAWAT:
🌹https://bit.ly/rumahbelajar2
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Rajab 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar