RUBRIK AQIDAH:
🕋 BELAJAR AQIDAH SHAHIHAH
DARI KITAB AL USHUL ATS TSALATSAH 🕌
Pelajaran Ketiga Puluh
📘 MATAN:
🔊 قَالَ الْمُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللهُ:
وَالرَّبُ هُوَ الْمَعْبُودُ. وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ} [البقرة: 21 - 22].
🔊 Berkata Penulis rahimahullah:
Ar-Rabb (Pemilik, Pencipta, dan Dzat yang mewujudkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada) Dialah satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi.
Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
“Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui. [QS. Al Baqarah: 21-22]
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: “Sang pencipta segala sesuatu ini, Dialah yang berhak diibadahi.
----------------------------------------
📬 PENJELASAN:
📖 Setelah Penulis rahimahullah menjelaskan bahwa alam semesta, langit dan bumi serta apa yang ada diantaranya yang mereka lihat setiap harinya dengan mata kepala mereka sendiri merupakan ayat dan tanda-tanda kebesaran Sang Penciptanya, maka beliau disini menegaskan bahwa konsekuensi setelah mengetahui ini semua adalah wajib bagi mereka menjadikan Sang Pencipta, pemilik alam semesta dan Dzat yang mewujudkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada, Dialah satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi.
🔊 Allah Ta’ala berfirman:
“Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizqi untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui. [QS. Al Baqarah: 21-22]
📋 Ayat ini memberikan kepada kita beberapa faedah, diantaranya;
✒ 1. Ini adalah ayat pertama yang berisi perintah. Perintah pertama yang disebutkan dalam al-Quran adalah ayat ini, yakni perintah agar manusia meng-Esakan Allah ‘Azza wa Jalla dalam segala bentuk peribadahan.
✒ 2. Larangan membuat sekutu-sekutu bagi Allah dalam peribadahan, baik dengan malaikat yang terdekat dengan Allah ataupun dengan rasul yang diutus.
✒ 3. Allah menegaskan kepada manusia, bahwa Dialah satu-satunya yang menciptakan bumi sebagai hamparan, langit sebagai atap, menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan biji-bijian dan pepohonan untuk manusia dan Dialah yang memberikan rizqi kepada mereka. Jika kalian telah mengetahui dan menetapkan bahwa Allah-lah Sang pencipta, Pemilik dan Pengatur alam semesta dan Pemberi Rizqi, kenapa kalian menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah?!
✒ 4. Dzat yang berhak disembah dan diibadahi adalah Dzat yang mampu mencipta, menguasai, memiliki dan mengatur alam semesta serta memberikan rizqi kepada makhkluk-makhluk-Nya.
✒ 5. Ketakwaan dicapai dengan mentauhidkan Allah Ta’ala.
🚪 Kemudian Penulis rahimahullah menyebutkan perkataan Ibnu Katsir rahimahullah secara makna, sebagai bentuk penguat dan penjelas dari apa yang beliau sampaikan bahwa Sang pencipta segala sesuatu ini, Dialah yang berhak diibadahi.
Wallahul muwaffiq ilash Shawab.
----------------------------
✏ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 17 Rajab 1437/ 24 Mei 2016_di kota Ambon Manise.
📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
🌐 Ikuti pula channel Forum kami di aplikasi TELEGRAM!
https://bit.ly/ForumKIS
-----------------------
📚 WA. FORUM KIS 📚
Tidak ada komentar:
Posting Komentar