Senin, 23 Mei 2016

Adab Membuang Hajat Menjauh dari Pandangan Manusia

Adab Membuang Hajat
Bagian 4

Menjauh dari Pandangan Manusia

⏯Ibnul Mundzir rahimahullah berkata, ✔ _“Kabar yang pasti dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya bila ingin buang hajat beliau pergi ke tempat yang jauh dari penglihatan manusia. Namun, bila sekadar buang air kecil beliau tidak menjauh dari mereka_.”
📜(al­-Ausath, 1/321)

🔑💦Hal ini sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi untuk membuang hajat hingga tersembunyi dari para sahabatnya.
📘(HR. al-Bukhari no. 203 dan Muslim no. 274 dari al-Mughirah ibnu Syu’bah radhiyallahu ‘anhu)

🔽
👉🏼Abdurrahman bin Abi Qurad radhiyallahu ‘anhu berkata, *“Aku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke tempat buang hajat. Kebiasaan beliau ketika buang hajat adalah pergi menjauh dari manusia.”*
📝 (HR. an-Nasa’i no. 16 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jami’ush Shahih, 1/495)

💡🔦Saking menjauhnya beliau dari manusia sampai-sampai beliau pergi ke Mughammas (sebuah tempat yang jauhnya sekitar dua mil dari kota Makkah) untuk keperluan buang hajat ini.📗 (HR. Abu Ya’la, 9/476 dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam al-Jami’ush Shahih, 1/495)

🚇Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila ingin buang hajat dalam safarnya pergi hingga tersembunyi dari pandangan para sahabatnya. Terkadang beliau menjauh sampai dua mil. Beliau menutup dirinya ketika buang hajat, terkadang dengan berlindung di balik tempat tinggi, terkadang di balik kebun kurma, dan terkadang dengan pepohonan yang tumbuh di lembah.” 📂(Zadul Ma’ad, 1/43)

🔰Berbeda halnya ketika buang air kecil, sebagaimana dikatakan Ibnul Mundzir di atas, beliau tidak menjauh dari manusia. ↘Bahkan, Hudzaifah radhiyallahu ‘anhumengatakan, “Aku pernah berjalan-jalan bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau lalu mendatangi tempat pembuangan sampah yang terletak di belakang tembok. Beliau berdiri di situ sebagaimana salah seorang dari kalian berdiri lalu beliau buang air kecil. Aku pun menyingkir dari beliau, namun beliau memberi isyarat kepadaku maka aku pun mendatanginya. Aku berdiri di belakang beliau hingga beliau selesai dari hajatnya.” 📕(HR. al-Bukhari no. 225 dan Muslim no. 273)

💺Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Ini menunjukkan beliau tidak menjauh dari Hudzaifah ketika buang air kecil.”

✅Adapun sebab tidak menjauhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika buang air kecil dijelaskan oleh al-Hafizh,

_“Buang air kecil lebih ringan daripada buang air besar, karena buang air besar butuh untuk lebih membuka aurat dan bau yang ditimbulkan lebih menyengat. Sementara itu, tujuan menjauh dari manusia adalah untuk menutup diri dari penglihatan mereka, dan ini terpenuhi dengan membentangkan pakaian serta mendekat kepada sesuatu yang dapat menutupi.”_ 📒(Fathul Bari, 1/411)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta Hudzaifah untuk mendekat kepada beliau agar🖐🏼 Hudzaifah menutupi beliau dari pandangan manusia, karena buang air kecil merupakan keadaan yang memalukan bila terlihat oleh orang lain🔦. 📚(Syarah Shahih Muslim, 3/167)

◾Dengan demikian, dituntunkan kepada kita untuk menjauh dari manusia ketika buang air besar. Sementara itu, ketika buang air kecil boleh dilakukan di dekat orang lain, namun harus tetap memerhatikan tertutupnya aurat agar tidak terlihat orang lain.
📖(al-Jami’ush Sahih, 1/496)

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
🌍 http://asysyariah.com/adab-membuang-hajat/

📬 InsyaaAllah Bersambung

✏️___📗   📘   📙
Edisi: 📂مجموعة الأخوة  السلفية [-MUS-]
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺
Ⓜ️ #fawaaid #buang_hajat #bagian_empat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar