Sabtu, 11 Juni 2016

HUKUM MEMAKAI OBAT PENURUN SYAHWAT

HUKUM MEMAKAI  OBAT PENURUN SYAHWAT

°Syaikh Abdul Aziz bin
Baz rahimahullah ditanya,

هل يجوز للرجل تعاطي بعض الأدوية لتخفيف شهوة النكاح؟

Apakah boleh bagi laki-laki mengunakan obat untuk menurunkan libido/nafsu syahwat?

لا بأس بذلك، ولكن لا يجوز له أن يتعاطى ما يقطعها، أما التخفيف فلا بأس به لما في ذلك من المصلحة الظاهرة، ورسول الله صلى الله عليه وسلم قد أخبر أن الصوم يخفف الشهوة، في قوله عليه الصلاة والسلام: ((يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج، ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء))

Jawaban:

Tidak mengapa (boleh) melakukan hal tersebut. Akan tetapi tidak boleh menggunakan obat yang bisa memutus libido/nafsu syahwat. Adapun sebatas menurunkannya maka ini tidak mengapa karena adanya kemaslahatan yang ditimbulkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa puasa bisa menurunkan syahwat, sebagaimana sabda beliau,

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج، ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

“Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang memiliki kemampuan, hendaknya segera menikah. Barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena itu bisa menjadi tameng/kebiri baginya” (HR. Bukhari dan Muslim)[1]

••••√•••••••√

◽ PUBLIKASI

📝 FIK

🌐http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar

📲www.almaroni.blogspot.com

🌷🍃🌷🍃🌷🍃🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar