Jumat, 10 Juni 2016

PROVOKASI dan TEROR PKI 1965

Awas Komunisme Bangkit Kembali ❗

⚠Jas Merah G30S PKI [02]⚠

💥PROVOKASI & TEROR PKI💥

Para pemimpin PKI sepanjang tahun 1960-1965 tak henti-hentinya memobilisasi massa anggota organisasi mantelnya menjalankan aksi sepihak yang untuk sebagian besar bercorak kekerasan dan berdarah-darah, untuk merebut tanah milik orang lain di Jawa Timur dan Sumatera Utara. Ibarat menabung kebencian yang pada waktunya menuai pembalasan berdarah yang berlipat-lipat kedahsyatannya. Di Bali dan Jawa Tengah persaingan PKI dengan PNI untuk memperebutkan hegemoni kekuasaan, berlangsung  tak kalah keras. Di titik ini, terdapat kesalahan penting yang dilakukan Presiden Soekarno, yakni melakukan pembiaran terhadap berbagai aksi sepihak dengan kekerasaan yang dilakukan PKI.

📷
Gambar 1. Poster PKI Ayo Ganjang Kontra Revolusi (Aidit)

Kesalahan berikutnya dari Soekarno adalah tak melakukan penindakan terhadap PKI ketika partai ini dibawa para pemimpinnya –Aidit dan Biro Khusus PKI– melakukan pembunuhan sejumlah Jenderal pimpinan Angkatan Darat, sekaligus kudeta melalui pembentukan Dewan Revolusi. Ia tak membubarkan PKI sebagaimana ia pernah membubarkan PSI dan Masjumi dengan tuduhan terlibat pemberontakan PRRI/Permesta.

Gambar 2. Aidit tertawa saat difoto Soekarno.

Cendekiawan muda MT Zen menggambarkan adanya suasana ketakutan rakyat Indonesia terhadap teror PKI yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, yang seakan mencapai puncak pembuktian melalui pembunuhan sejumlah jenderal dan perwira AD pada 1 Oktober 1965 dinihari. Dalam suasana ketakutan itu, sebagai akibat selalu ditangguhkannya political solution yang berkali-kali dijanjikan Soekarno sendiri “maka terjadilah pembunuhan besar-besaran di Jawa tengah dan Jawa Timur serta tempat-tempat lain di Indonesia.” (Rum Aly, Sejarawan)

📷
Gambar 3. Ketua CC PKI D.N. Aidit pada tahun 1965 itu telah mencapai puncak dalam karir politiknya. Dia menerima penghargaan tertinggi dari negara yakni Bintang Mahaputera, atas "kepahlawanan berikut keteladanan yang telah ia berikan dalam political leadership". Presiden Soekarno memberikan penghargaan itu kepadanya pada tanggal 13 September 1965, dalam sebuah upacara resmi di Istana Negara, hanya 17 hari sebelum G30S itu.

🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📇 Klik ➡JOIN⬅ Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar