Sabtu, 09 Juli 2016

Kisah yang Menyedihkan

SEPENGGAL KISAH AWAL MUDIK

📆"RAMADHAN 1437 H"
------------------------

💦Yang menjadi keprihatinan mendalam disetiap mudik adalah adanya degradasi moral, degradasi Ilmu, Akidah, Akhlak, adab dan semakin terpuruknya Islam, masyarakat semakin jauh tanpa sadar, dari bimbingan Ilmu, setiap amal dibangun diatas prasangka baik namun di yakini sebagai al-Haq.

🗓Tahun berganti tahun ALLOH pergilirkan, dan kita saksikan semakin selalu semakin jelek dari tahun sebelumnya.

📆3 Tahun lalu ana masih mendengar Imam, khotib membacakan kitab kuning mengajarkan kepada masyarakat fiqih puasa dll, namun 2 tahun ini sudah tidak terdengar lagi. Semakin kita diskusi dengan tetangga masalah din, semakin sedih hati karena jauhnya mereka dari bimbingan Ilmu. Walaupun ketika disampaikan hujah mereka tidak menolak, namun betapa akan semakin terpuruknya bila ini berlangsung dari tahun ketahun dari generasi-kegenerasi tanpa adanya dakwah.

🍨Amalan-amalan baru bermunculan mulai Yasinan, yang awalnya dimasjid, sekarang sudah improvisasi dengan keliling rumah setiap Jum'at. 10 hari akhir yang seharusnya diisi dengan Qiroatul Qur'an sekarang diisi dengan dzikir-dzikir bid'ah, sholawat sholawat Bid'ah bahkan Syirik, setelah kita telusuri ternyata sudah tidak bisa membaca Al Qur'an. Mulai juga amalan terbaru mujahadahan begitu mereka menamakan, dzikir bersama disertai bermacam makanan (lebih menyerupai sesajen) yang ada sesembelihan berupa ayam. Yang rata2 peserta ini orang bermasalah dan mengharapkan terselesaikan nya masalah dengan ritual tersebut, dan dipimpin oleh kyai muda asal Watucongol Magelang yang kalo ga salah Gus Arifin namanya, kyai muda yang diyakini malati (Kwalat kalo tidak hormat dengannya) mempunyai ilmu laduni dan tahu perkara yang ghoib, Naudzubillahi mindzalik. Yang lebih parah lagi ketemu berjumpa dengan seorang tomas (tokoh masyarakat)sekaligus guru ngaji di kampung Istri, yang seperti biasa walaupun kita bukan asli warga situ, namun membisakan ngobrol selepas sholat, dan seringnya kita berkunjung kerumah-rumah, sekedar memecah kebekuan dan mencairkan suasana. Namun alangkah kaget dan terperanjat mendengar ucapannya kali ini, kurang lebih berkata.

.." Mas saya punya amalan yang amalan tersebut tidak bakalan ada dalam Al-Qur'an dan Hadits.."

Sejenak terdiam..."Terus kalo bukan dari Al-Qur'an dan Hadits dari mana pak"..sambil masih menyimpan keheranan.

..."Saya punya guru seorang Habib diMagelang yang orangnya mengetahui isi hati seseorang, bahkan ketika saya dzikir dan jumlahnya kurang, beliau tau..." jawabnya dengan kebanggaan.

...."Terus amalan apa yang diajarkan yang ga bakalan ada dalam Al-Qur'an dan Hadits tersebut pak. .."? Tanya saya.

...."Saya disuruh puasa terus sepanjang tahun, dan Alhamdulillah sudah 2 tahun ini saya puasa terus, dan ketika saya sampaikan kepada Pak Kyai (Kyai NU kecamatan ana) ga boleh katanya, bolehnya mentok puasa Dawud ga boleh lebih katanya, tapi kan guru saya lebih tinggi karena Habib dan yang bilang ga boleh kan cuma kyai... (kemudian menyebutkan amalan yang lain) dan dzikir dimalam hari(menyebutkan beberapa lafadz dzikir) masing-masing 1000X tidak boleh kurang. Karena kalo kurang habib tau, dan kemarin jumlahnya kurang saya ditegur sama Habib,.... "dzikirmu kurang (beliau menirukan ucapan habib)..." Beliau melanjutkan.

(Obrolan masih berlanjut panjang, Alhamdulillah berakhir baik, mudah2an sedikit yang kita sampaikan berbekas dihatinya)

⛩Dan yang terparah, kuburan kampung yang masya ALLOH nyunah ala madhab Syafi'i...Namun semenjak 2 tahun terakhir ada satu makam yang diyakini sebagai orang pendiri atau yang babat alas Windusari yang oleh dukun (kyai) nobatkan sebagai kuburan mbah kyai Windu, sekarang dibangun dibuatkan rumah lengkap dengan kamar khusus dengan tirai khusus warna putih tempat peziarah meratap mengadu meminta solusi dari keruwetan hidup.

Dan mulai satu tahun terakhir mulai di ikuti dibangunnya beberapa kuburan disampingnya dengan semen dan keramik. Allohu Musta'an! Begitulah berjalannya kemungkaran sedikit-demi sedikit sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta sampai tanpa sadar sudah berjalan menyelisihi jalannya para rosul. Rosul disatu jalan dan kaum tersebut dijalan yang berbeda.

🚬Kemudian sekarang dimasa gaung pemerintah menyuarakan  _"Hormati yang tidak berpuasa"_ dengan mudahnya kita menjumpai anak muda dikampung-kampung yang mayoritasnya muslimin ini, yang tidak sungkan dan malu lagi menyulut rokok sambil nongkrong di tempat-tempat stratagis dikampung, dan tak malu pula menenteng plastik berisi es dan meminumnya ditempat terbuka. Dan ditahun ini warungpun dengan leluasa dan PD mengelar dagangannya tanpa penutup tirai yang ditahun-tahun lalu masih malu dan bertirai.

⚖Sebuah degradasi yang membuat hati miris bercampur sedih, entah apalagi yang esok hari akan ada dan menambah parah peri Keberagaman dan peri ketimuran yang kian terkikis dengan layar genggam Android ini, tidaklah sulit sekarang dilereng gunung sumbing yang dulu dikenal religius ini anak2 SD, SMP menggenggam barang berbahaya ini. Memutar film2, main game, bahkan anak tetangga rumah yang masih kelas 1 SD dengan fasih menyayikan lagu cinta dengan headshet Hp ditelinga.

➡Keberadaan dakwah yang ada dimasyarakat jauh panggang dari api jangankan membawa kebaikan dan perbaikan, alih2 memperparah degradasi keterpurukan di segala bidang tersebut, bagaimana tidak sang juru dakwah yang seharusnya mengajak kepada Al Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman salafuna sholih, namun kenyataannya mengajak kepada hawa nafsu dan kepentingannya (dunia), mengajak kepada Islam NUsantara, mengajak kepada amir jama'ahnya, mengajak kepada pintu-pintu jahanam semacam Gus Nuril dan sejenisnya yang mengatakan Borobudur itu peninggalan Nabi Sulaiman, para Nabi Berasal dari Jawa dan semisalnya.

📝 *PR besar menanti, tugas mulai menyambut, semoga kisah ini menjadi pemacu belajar dibulan Syawal nanti bagi ana pribadi khususnya.Karena ternyata masyarakat butuh orang yang bisa mengajari mereka Ilmu yang shohihah, Akidah, Akhlak, Adab, mengajari mereka Al-Qur'an mulai belajar membacanya, mengajari mereka makna dan tafsirnya dari Salafuna sholih,* karena kemarin juga kita didatangi seorang Imam Masjid kampung atas pak Kabul namanya yang dengan keprihatinan kepolosan dan keawamannya menceritakan keadaan dikampung atas, yang masyarakatnya mulai meninggalkan sholat dan puasa dan kata beliau..."Sekarang mas kalo Yasinan itu satu kampung cuma satu yang membaca yaitu saya, yang lain sudah tidak ada yang bisa membaca al Qur'an"...(Terlepas dari hukum Yasinan itu sendiri).

✈Sepenggal kisah awal mudik

Treman Windusari Magelang
28 Romadhon 1437H
✍🏻Abu Ibrohim Nata

☀ Sumber bacaan: @salafykolaka
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
5 Syawal 1437 H
*******************************
Sabtu, 9 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar