SUSU DAN DAGING SAPI DALAM SYARIAT ISLAM
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah
Pertanyaan:
Susu sapi itu obat dan dagingnya itu penyakit(1). Bagaimana mengkompromikan antara hadits ini dan hadits tentang bolehnya daging sapi sebagai kurban, karena syariat tidak mungkin menjadikan kurban dengan suatu yang berbahaya?
Jawaban:
Ya, telah shahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika haji Wada', bahwa Beliau berkurban untuk keluarganya dengan sapi, dan telah shahih juga perintah Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam untuk makan mentega sapi dan larangan Beliau dari makan dagingnya karena menteganya adalah obat dan dagingnya adalah penyakit. Para ulama telah mengkompromikan antara hadits ini dan hadits tentang kurban Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam untuk keluarganya dengan sapi: bahwa yang dimaksud ketika Beliau melarang dari makan daging sapi hanyalah jika banyak memakannya, adapun jika terkadang memakannya, maka
tiada membahayakan pada hal itu dan tiada bahaya, sehingga tidak diragukan lagi bolehnya hal itu karena yang dimaksud dengan larangan dari makan daging sapi hanyalah ketika sering memakannya dan berpaling dari makan daging kambing, kambing kacang dan onta, inilah jawaban para ulama.
Dalam kitab Qamus al-Ghada' wa at-Tadawi: daging sapi itu sulit dicerna, baik untuk orang yang kerja keras dan sangat kelelahan dan kebiasaan memakannya akan menyebabkan penyakit lemah semangat seperti vitiligo, kudis, sakit kulit mengelupas, lepra dan berbagai jenis kanker. Hal ini bagi orang yang tidak sering memakannya atau tidak menolak bahayanya dengan cabe, bawang putih, delima, jahe dan lain-lain. Kamus Ghada' wa at-Tadawi bin Nabat halaman 621.
📝1.Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Susu sapi itu penyembuh, menteganya obat dan dagingnya penyakit. HR. At Thabrani, al Baihaqi, Abu Dawud dari Mulaikah bintu Amr azZaidiyyah, dishahihkan Syaikh al Albani dalam Shahihul Jami' nomor 1233
💻🔍
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=95513
📱🔍AL-UKHUWWAH
📁http://bit.ly/Al-Ulhuwwah
🇸🇦
سئل الشيخ الالباني - رحمه الله - في سلسلة الهدى والنور شريط رقم (389) :
السائل : ألبان البقر دواء، ولحومها داء(1)، فكيف التوفيق بينه وبين كون البقر يجوز أن يكون هديا، لأن الشريعة لا يمكن أن تكون يهدى بضار ؟.
الشيخ : (( نعم؛ لقد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم في حجة الوداع أنه ضحى لنسائه بالبقر، وصح أيضا أمره - صلى الله عليه وآله وسلم - أمره بسمنان البقر ونهيه عن لحومها، فإن سمنانها دواء ولحومها داء، لقد وفق العلماء بين هذا الحديث وبين حديث تضحيته - صلى الله عليه وآله وسلم - بالبقر عن نسائه أن المقصود حينما نهى عن لحوم البقر إنما هو الإكثار منها، أما إذا أكل منها احيانا فلا ضير في ذلك ولا ضرر، وهو بلا شك جائز لأن المقصود بالنهي عن لحوم البقر إنما هو الإكثار منها والإستعاضة بها عن لحوم الغنم والمعز والإبل. هذا هو جواب العلماء )) .
وفي كتاب (قاموس الغذاء والتداوي) : (( لحم البقر : عسر الهضم ، يصلح لأهل الكد و التعب الشديد ، ويورث إدمانه الأمراض السوداوية كالبهق و الجرب و القوب ، و الجذام ، و كثيرا من الأورام ـ و هذا لمن لم يعتده ـ أو لم يدفع ضرره بالفلفل والثوم و القرفة و الزنجبيل و نحوه ))
[قاموس الغذاء و التداوي بالنباتات (صفحة 621) ]
1. مُلَيْكَةَ بنتِ عَمْرٍو الزَّيْدِيَّةِ،. قَالَتْ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ:
ألبان البقر شفاء وسمنها دواء ولحومها داء .
المعجم الكبير للطبراني - (ج 18 / ص 218)، شعب الإيمان للبيهقي - (ج 12 / ص 439)، مراسيل أبي داود - (ج 2 / ص 15)، مسند ابن الجعد - (ج 6 / ص 13)، مجمع الزوائد ومنبع الفوائد - (ج 2 / ص 284)، مجمع الزوائد - (ج 5 / ص 90)، قال الألباني : (صحيح) انظر حديث رقم: 1233 في صحيح الجامع.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar