IBU MERTUA ADALAH MAHRAM SELAMANYA, BOLEH BERSAFAR DENGANNYA, BOLEH BERKHALWAT (BERDUA-DUAAN) DENGANNYA SEKALIPUN PUTERINYA TELAH MENINGGAL ATAU DICERAI
💺 Berkata Al-Imam Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah:
"Firman Allah:
وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُم
ْ
Artinya: " Dan ibu-ibu dari isteri-isteri kalian (ibu mertua)". (QS. An-Nisa: 23).
Maksudnya adalah bahwa diharamkan atas seorang laki-laki (menikahi) ibu dari isterinya (ibu mertua), neneknya isteri dan seterusnya keatas, baik itu dari pihak ayah maupun dari pihak ibu. Dan diharamkan atasnya sekalipun hanya dengan sekedar akad nikah.
Jika seorang laki-laki telah melakukan akad nikah dengan seorang wanita, maka diharamkan baginya (untuk menikahi) ibu mertuanya dan dia telah menjadi mahram bagi (ibu mertua tersebut) sekalipun dia belum menggauli (isterinya).
Jika ditakdirkan bahwa isterinya meninggal dunia atau dicerai, maka ibu mertuanya tetap menjadi mahram baginya.
Dan jika ditakdirkan bahwa dia terlambat menggauli isterinya, maka sesungguhnya ibu mertuanya tersebut telah menjadi mahram baginya, ibu mertua tersebut (boleh) menampakkan (wajah) baginya, dia (boleh) bersafar dengan (ibu mertuanya), dia (boleh) berkhalwat (berdua-duaan) dengan (ibu mertuanya), dan tidak mengapa baginya hal tersebut, sebab ibu mertua dan nenek mertua telah menjadi mahram baginya hanya dengan sekedar melangsungkan akad nikah saja.
Hal ini berdasarkan keumuman firman Allah:
وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ
Artinya: " Dan ibu-ibu dari isteri-isteri kalian (ibu mertua)". (QS. An-Nisa: 23).
---------
📚 Sumber : Fatawa Nurun 'alad darb, oleh Al-Imam Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin. Al-Maktabah Asy-Syamilah versi Android.
فقوله (وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ) يعني أنه يحرم على الرجل أم زوجته وجدتها وإن علت سواء من قبل الأب أم من قبل الأم وتحرم عليه بمجرد العقد.
فإذا عقد الرجل على امرأة حرمت عليه أمها وصار من محارمها وإن لم يدخل بها يعني وإن لم يدخل بالبنت.
فلو قدر أنها ماتت البنت أو طلقها فإن أمها تكون محرماً له.
ولو قدر أنه تأخر دخوله بهذه المرأة التي تزوجها فإن أمها تكون محرماً له تكشف له ويسافر بها ويخلو بها ولا حرج عليه لأن أم الزوجة وجداتها يحرمن بمجرد العقد لعموم قوله تعالى (وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ).
*****
🔼 Fawaid dari Al-Ustadz Muhammad Tasyrif Asbi Al-Buthony As-Salafy حمظه الله
〰〰〰〰〰〰〰
📚🔰Salafy Kendari || https://tlgrm.me/salafykendari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar