Kamis, 15 Desember 2016

Gak Ikut Tahlil, Tolong Dihargai

Gak Ikut Tahlil, Tolong Dihargai!

๐Ÿญ Dalam buku berjudul: โ€œTahlil Bidโ€™ah Hasanah Berlandaskan Al-Qurโ€™an dan Sunnahโ€, buku yang ditulis oleh Muhammad Maโ€™ruf Khozin. Dipromosikan di NU Online dan diberi resensi oleh Junaidi Khab, santri Pesantren Al-inโ€™am Pajagungan Banjar Timur Gapura Sumenep Madura.

๐Ÿฆ Dalam buku tersebut diakui bahwa acara Tahlil sebenarnya budaya orang non muslim di Indonesia sebelum kedatangan Islam ke Negeri Nusantara. Kemudian di inovasi oleh para penyebar Islam NUsantara, sehingga lambat laun acara itu โ€œbernilaiโ€ sebagaimana yang โ€œdiamanatkan oleh syariat Islamโ€.

๐Ÿก Sehingga memang acara Tahlil ala NU tersebut, tidak pernah diperintahkan, dicontohkan atau dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Atau diamalkan oleh murid-murid beliau shalallahu alaihi wa sallam dari kalangan Shahabat radiyallahu anhum. Tidak juga dari kalangan Tabiโ€™in, Tabiโ€™ut Tabiโ€™in, para Imam Mazhab semisal Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafiโ€™i dan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullahu.

๐Ÿฟ Jadi sebatas berdalilkan dengan logika tanpa ditopang dengan praktek nyata Salafus Shalih umat Islam. Bangunan yang teramat rapuh, selemah sarang laba-laba.

๐Ÿท Dalam situs NU Garis Lurus, dimuat sebuah seruan keras kepada beberapa pihak. Yang diantaranya ditujukan kepada Wahabi.

๐ŸŒฎ Di antara bunyinya:

  ๐Ÿ—  โ€œJika Kalian Masih Belum Bisa Menghormati Furuโ€™iyyah Terhadap Ahlus Sunnah Wal Jamaโ€™ah Maka Saksikanlah Bahwa Kalian Yang Pertama Kali Mengajak Berpecah Belah Dan Meninggalkan Ukhuwwah Islamiyyah.โ€

๐ŸŒญ Terkesan dalam seruan tersebut, ajakan kepada Wahabi untuk bisa menghormati permasalahan โ€œfuruโ€™iyyahโ€ NU. Jika belum bisa menghormati, berarti mengajak berpecah belah.

๐Ÿณ Sekarang kita akan uji seberapa besar toleransi ormas NU terhadap Wahabi, dalam permasalahan โ€œfuruโ€™iyyahโ€ mereka. Contoh kasus, dalam permasalahan acara Tahlil.

โ˜•๏ธ Pertanyaannya:

๐Ÿข Apakah ormas NU meyakini acara Tahlil, yang diadakan setelah kematian seseorang tersebut hukumnya WAJIB?

๐Ÿต Hukum WAJIB di sini setara dengan kewajiban SHALAT 5 WAKTU, PUASA DI BULAN RAMADHAN, MENGELUARKAN ZAKAT, dan HAJI BAGI YANG MAMPU?

๐Ÿด Jika kalian menjawab:

  ๐Ÿผ โ€œYA.โ€

๐Ÿ– Berarti kalian telah menambah-nambah syariat Allah โ€˜azza wa jalla yang telah sempurna.

โ˜๏ธ Allah subhanahu wa taโ€™ala berfirman:

ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฃูŽูƒู’ู…ูŽู„ู’ุชู ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฏููŠู†ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุชู’ู…ูŽู…ู’ุชู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู†ูุนู’ู…ูŽุชููŠ ูˆูŽุฑูŽุถููŠุชู ู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ุฅุณู’ู„ุงู…ูŽ ุฏููŠู†ู‹ุง

๐Ÿ“– โ€œPada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam sebagai agama kalian.โ€ (al-Maidah : 3)

๐Ÿ Namun jika kalian menjawab:

  ๐Ÿฌ  โ€œTIDAK.โ€

๐Ÿ” Lantas mengapa kalian menjadikannya sebagai mizan dan barometer Ke- Aswaja -an seseorang?

๐Ÿž Yang berakhir pada vonis jika seseorang tidak ikut melakukan acara Tahlil, maka:

  ๐Ÿง€  โ€œDIA BUKAN SUNNIโ€,

๐Ÿค maka:

  ๐Ÿฒ  โ€œDIA WAHABIโ€

๐Ÿง Lihat saja dalam contoh di bawah ini, ormas NU telah menjadikan tahlil atau tidak tahlil sebagai barometer ke- Wahabi -an seseorang. Ini terekam dalam syair yang telah tersebar di kalangan mereka.

๐Ÿš Pada asalnya syair tersebut berbahasa Madura, berikut terjemahnya:

๐Ÿ Lagu Ini khusus untuk warga NU

๐Ÿ‰ Yang bukan NU mohon jangan mengganggu

๐ŸŽ Orang Wahabi sekarang banyak membuat buku, kalau mau baca kitab

๐ŸŠ Maka harus benar-benar berhati-hati

๐Ÿ Gak mau talqinโ€ฆ Wahabi

๐Ÿ“ Gak mau tahlilโ€ฆ Wahabi

๐Ÿ‹ Gak mau haulanโ€ฆ Wahabi

๐Ÿ‡ Gak mau mauludโ€ฆ Wahabi

๐Ÿ’ Gak mau israโ€™โ€ฆ Wahabi

๐Ÿˆ Gak mau Rasulanโ€ฆ Wahabi

๐Ÿ Wahabiโ€ฆ Wahabi

๐ŸŒฝ Videonya bisa dilihat di sini:

https://m.youtube.com/watch?v=f-1u8hOKN2E

๐ŸŒถ Sehingga bisa disimpulkan pengertian kata โ€œWahabiโ€ dalam kamus NU bukan Ahlussunnah wal Jamaโ€™ah, atau dengan kata lain sesat, harus dibenci dan dimusuhi, sebagaimana terekam dalam syair di atas.

๐Ÿ† Mestinya kalian harus mentolerir masalah โ€œfuruโ€™iyyahโ€ tersebut. Dan sepantasnya kalian berlaku perwira dengan berani mengatakan:

๐ŸŒฑ Gak mau tahlilโ€ฆ berarti bukan NU

๐ŸŒด Gak mau haulanโ€ฆ berarti bukan NU

๐ŸŒฟ Gak mau mauludโ€ฆ berarti bukan NU

โ˜˜ Gak mau israโ€™โ€ฆ berarti bukan NU

๐Ÿƒ Gak mau Rasulanโ€ฆ berarti bukan NU

๐Ÿ‚ NUโ€ฆ NUโ€ฆ NUโ€ฆ NUโ€ฆ NUโ€ฆ

๐ŸŒพ Kenapa?

๐ŸŒบ Karena yang tidak ikut acara Tahlil ala NU, tidak menjadikan dia keluar dari SUNNI, AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH (ASWAJA), ATH THAIFAH AL MANSHURAH, AL FIRQATUN NAJIYYAH. Kelompok yang direkomendasi oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, sebagai satu-satunya kelompok yang selamat, berhasil, sukses di dunia dan akhirat.

๐ŸŒป Padahal Wahabi (baca: Salafi) senang dan kerap bertahlil. Hanya saja berbeda, jika tahlil Salafi dalam bingkai pemahaman Sunnah dan penerapan Salafus Shalih, sementara tahlil ala NU dalam bingkai penerapan gaya Hindu, dengan mengkhususkan hari ke-1, hari ke-7, hari ke-40, hari ke-100, hari ke-1000 dan seterusnya.

๐ŸŒท Kalau dianggap bukan Sunni, lantas bagaimana dengan 4 Imam Mazhab yang sangat terkenal tersebut yang notabene mereka tidak pernah kenal apalagi mengamalkan tahlil ala NU?

๐ŸŒผ Merekakan tidak ikut acara Tahlilan yang diadakan NU?

๐Ÿ„ Terlebih lagi mereka kan gak kenal NU, ormas yang baru saja lahir kemarin sore?

๐ŸŒธ Apakah lantas mereka juga akan dituduh sebagai Wahabi?

๐ŸŒต Maka sepantasnya ormas NU, menghargai dan menghormati bukan orang NU, yang tidak ikut acara Tahlil ala NU tersebut. Bukan malah dikucilkan, diprovokasi, dijauhi, bahkan diteror, disakiti, diintimidasi, dan diancam akan dibunuh. Rumahnya dihancurkan, dibakar, dirusak dan seterusnya dari tindak-tindak anarkis.

๐ŸŒณ Lihat saja contoh kejadian berikut.

๐ŸŒพ 8 Keluarga Korban Perusakan Karena Tak Mau Tahlilan Diungsikan Jumat, 12 Juni 2015 (15:00) / Hukum & Kriminal

๐Ÿ’ Para penghuni rumah yang dirusak karena tidak mau menyelenggarakan Tahlilan dan Maulid Nabi, oleh teman-teman korban, dipindahkan sementara ke Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Mereka akan tinggal di sana sampai keadaan stabil dan ada jaminan keamanan dari pemerintah serta aparat keamanan.

๐Ÿ•ธ Nasrudin, kerabat korban, mengatakan bahwa saat ini delapan orang kepala keluarga ditempatkan di sebuah rumah di Jalan Ahmad Yani, Praya. Sedangkan para istri dan anak diungsikan ke rumah keluarga masing-masing. Tujuannya agar para korban tidak mendapat intimidasi karena melaporkan para pelaku ke polisi.

๐Ÿก Delapan rumah warga di Desa Tratak, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, dirusak oleh sekelompok masyarakat. Kejadian terjadi pada Senin 8 Juni 2015 malam sekitar pukul sembilan.

๐ŸšŒ Warga yang baru pulang dari tabligh akbar di Mataram, pulang dan beristirahat sejenak. Kemudian lampu listrik dipadamkan dan terjadi keributan dari segerombolan massa.

๐Ÿš”  โ€œGerombolan tersebut menyerang dan melempari rumah warga dengan batu,โ€

๐Ÿšฒ kata seorang warga bernama Ihsan, seperti dikutip Gema Islam.

๐Ÿš€ Penyerangan ini disebabkan oleh rasa tidak suka para penyerang kepada warga yang enggan ikut acara Tahlilan, Maulid Nabi, Isra Miโ€™raj dan yang semisal.

  ๐Ÿš โ€œIni merupakan penyerangan yang kedua dan dampaknya lebih parah. Penyebabnya karena kami enggan mengikuti acara Tahlilan, Maulid Nabi, Nuzul Qurโ€™an dan yang semisal. Padahal pada acara-acara kemasyarakatan yang lain kami aktif berpartisipasi,โ€

๐Ÿšง ungkap Ihsan.

โœˆ๏ธ Demikianlah praktek di masyarakat, tradisi acara Tahlil NU yang seolah-olah sudah โ€œmenjadi Wajibโ€.

โš“๏ธ Bahkan jika ada masyarakat atau seseorang yang rajin Shalat 5 Waktu ke Masjid, namun tidak menghadiri acara Tahlil ala NU, maka akan dikucilkan, dicemooh, dihina dan seterusnya seperti dalam contoh diatas.

๐Ÿ›ฐ Sebaliknya jika ada masyarakat atau seseorang yang rajin datang di acara Tahlil ala NU, maka akan dimuliakan, diagungkan, dihormati dan seterusnya. Walaupun dia jarang Shalat 5 Waktu ke Masjid. Atau bahkan mungkin tidak Shalat sama sekali.

๐Ÿ Lantas siapakah yang tidak bisa bertoleransi dalam permasalahan โ€œfuruโ€™iyyahโ€?

๐Ÿšจ Wahabi atau NU?

๐Ÿš‘ Lantas siapakah yang mengajak berpecah belah?

๐Ÿš’ Wahabi atau NU?

โ›ต๏ธ Alhamdulillah para pembaca dan warga NU sudah jauh lebih cerdas untuk menilainya.

๐ŸŒ‹ Demikianlah musibah menerpa negeri ini, menerpa kaum muslimin Islam NUsantaraโ€ฆ

๐ŸŒช Yang sunnah dianggap bidโ€™ah, dan bidโ€™ah dijadikan sunnah.

๐Ÿ’บ Benarlah sabda Nabi shalallahu alaihi wa sallam:

ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุบูŽุฑููŠุจู‹ุง ูˆูŽุณูŽูŠูŽุนููˆุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุบูŽุฑููŠุจู‹ุง ููŽุทููˆุจูŽู‰ ู„ูู„ู’ุบูุฑูŽุจูŽุงุกู

๐Ÿ“š โ€œIslam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah orang-orang yang asing.โ€ (HR Muslim)

๐Ÿš€ Silakan kunjungi:

http://www.yuk-kenal-nu.net/2015/08/16/gak-ikut-tahlil-tolong-dihargai/

๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท๐Ÿ’Ž๐ŸŒท

๐ŸŒ๐Ÿš€ Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.

๐ŸŒท๐Ÿ’

https://goo.gl/qyrUcN

Atau

http://bit.ly/1luO2wL

๐ŸŒบ Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!

โ˜๏ธ Amin

๐ŸŒฝ Video provokasi NU untuk W[disingkat oleh WhatsApp]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar