TENTANG SHALAT WITIR
❓Ibnu Taimiyah rahimahullah ditanya tentang orang yang ketiduran dari mengerjakan shalat witir ?
✍ beliau menjawab:
"Ia mengerjakan shalat (tersebut) pada waktu antara terbit fajar dan shalat subuh sebagaimana hal ini telah dilakukan oleh Abdullah bin Umar, Aisyah dan selain keduanya.
Berbeda-beda riwayat (yang datang) dari Imam Ahmad apakah ia harus menggenapkan (jumlah rakaatnya)? Dan yang benar ialah ia harus menggenapkan (jumlah rakaatnya), dan sungguh telah shahih dari beliau shallallahu alahi wasallam bahwa beliau bersabda:
من نام عن صلاة أو نسيها فليصلها إذا ذكرها فإن ذلك وقتها
"Barang siapa ketiduran dari mengerjakan shalat atau lupa maka hendaklah ia mengerjakan shalat tersebut ketika ia mengingatnya karena sesungguhnya itulah waktunya"
.
Dan ini bersifat umum (mencakup) shalat fardhu, shalat malam, shalat witir dan shalat sunnah rawatib.
Berkata Aisyah radhiyallahu anha:
"Adalah Rasulullah shallallahu alahi wasallam apabila beliau dihalangi dari mengerjakan shalat malam oleh tidur dan sakit maka beliau shalat disiang hari sebanyak dua belas rakaat."
(HR.Muslim).
📚[majmu' fatawa (23/90)]
عــن صـــــلاة الوتـــــر
_____________________
سئـل #ابن_تيمية عمن نام عن صــــلاة الوتـــر؟
فأجاب : يصلي ما بين طلوع الفجر وصلاة الصبح كما فعل ذلك عبد الله بن عمر وعائشة وغيرهما.
واختلفت الرواية عن (أحمد) هل يقضي شفعه معه؟ والصحيح أنه يقضي شفعه معه،وقد صح عنه صلى الله عليه وسلم أنه قال: {من نام عن صلاة أو نسيها فليصلها إذا ذكرها، فإن ذلك وقتها}
وهذا يعم الفرض وقيام الليل والوتر والسنن الراتبة.
قالت #عائشة: {كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا منعه من قيام الليل نوم أو وجع صلى من النهار اثنتي عشرة ركعة}، رواه مسلم.
📚 (مجمـــــوع الفتاوى 90/23)
______________________________
https://telegram.me/salafykolaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar