Sabtu, 24 Desember 2016

PENDEKATAN ANTARA SUNNI DAN SYI'AH MUNGKINKAH BAG 2

PENDEKATAN ANTARA SUNNI DAN SYI'AH, MUNGKINKAH ?
(BAG 2)

✍Ditulis oleh Asy Syaikh Dr. Ali Bin Yahya Al Haddady حفظه اللّٰه.

⚔Aqidah Kaum Rafidhah (Hadiah Bagi Para Da'i Yang Menyerukan Pendekatan Antara Sunni Dan Syi'ah).

♨️Yang kedua : Kesesatan kaum Rafidhah dalam tauhid uluhiyyah.

▪️Sebagaimana kaum Rafidhah telah sesat dalam tauhid rububiyyah maka mereka juga sesat dalam tauhid uluhiyyah dengan kesesatan yang jauh, ketika kita meyakini bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan kita meyakini bahwa memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selainNya adalah syirik akbar yang bisa mengeluarkan pelakunya dari agama islam berdasarkan firman Allah Ta'ala :

(( واعبدوا اللّٰه ولا تشركوا به شيئا )).

"Beribadahlah kepada Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu apapun".

▪️Maka kita dapati kaum Rafidhah tidak memperhatikan sama sekali kepada permasalahan mengesakan Allah dalam ibadah dikarenakan mereka menyerang ayat-ayat tauhid dan ayat-ayat yang memperingatkan dari kesyirikan lalu mereka mentahrif makna-maknanya dan membatalkan makna hakiki yang ditunjukkannya serta memalingkannya kepada makna yang jauh sehingga mereka memaknai perintah untuk bertauhid dengan makna mengesakan ali رضي اللّٰه عنه dengan imamah setelah Nabi صل اللّٰه عليه وسلم dan mereka memaknai kesyirikan dengan menjadikan imam selain Ali.

▪️Dan atas dasar ini maka barangsiapa yang meyakini bahwa Ali adalah sang imam setelah Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم maka dialah seorang yang bertauhid, dan barangsiapa yang yang tidak meyakini Ali sebagai imam setelah Nabi صلى الله عليه وسلم maka ia kafir dan musyrik yang batal semua amalannya dan ia termasuk penghuni neraka dan kekal di dalamnya.
Inilah apa yang disebutkan oleh riwayat-riwayat dalam kitab-kitab rujukan mereka diantaranya adalah penafsiran mereka terhadap firman Allah Ta'ala :

(( ولقد أوحي إليك وإلى الذين من قبلك لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين )).

"Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu jika engkau berbuat kesyirikan niscaya akan batal amalanmu dan niscaya engkau termasuk orang-orang yang merugi".

▪️Mereka mengatakan tentang makna ayat ini : "Yakni jika engkau berbuat syirik dalam bentuk memberikan imamah kepada selain Ali". (Lihat : Al Kafi karya Al Kulainy).

▪️Kemudian setelah itu mereka mensyariatkan syirik akbar terhadap wali-wali mereka berupa berdoa kepada para imam-imam mereka, beristighatsah kepada mereka, menjadikan para imam-imam mereka sebagai perantara-perantara antara mereka dengan Allah, bersujud kepada kuburan mereka dan menjadikannya kiblat selain ka'bah serta berusaha untuk mentelantarkan Masjidil Haram sehingga merekapun meremehkan kedudukan ka'bah dan tempat-tempat yang merupakan syiar ibadah haji dan membuat-buat keutamaan-keutamaan bagi Karbala', Kufah dan Qum secara dusta, maka apa yang mereka inginkan setelah itu ? mereka menginginkan untuk menghancurkan islam, merusak ajaran-ajaran islam, menghidupkan kesyirikan dan watsaniyyah (berhalaisme) yang telah Allah padamkan melalui tangan (Nabi) Muhammad صلى الله عليه وسلم dan mereka menginginkan untuk menghalangi manusia dari berhaji ke Baitullah Al Haram serta menginginkan untuk menghalangi manusia dari melakukan shalat di masjid Nabi mereka dan mereka mencurahkan usaha mereka untuk merealisasikan tujuan-tujuan ini dalam keadaan mereka lupa bahwa Allah akan menyempurnakan cahayaNya walaupun kaum musyrikin benci.

📔Sumber : Risalah yang berjudul "Takhriib Laa Taqriib".

📤Link unduhan risalah : http://www.haddady.com/book/تخريب-لا-تقريب-فصول-من-عقيدة-الرافضة-مه/

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
telegram.me/dinulqoyyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar