Penguasa Itu Adalah Manusia Biasa Seperti Kita, Dia Bisa Salah Dan Bisa Benar, Dan Bersabar Menghadapi Kesalahannya Adalah Sunnah
✍ berkata Asy syeikh Shaleh Al fauzan hafidzahullah:
"Kemaksuman itu bukanlah milik seorangpun kecuali Rasulullah shallallahu alahi wasallam.
Maka penguasa-penguasa muslim adalah manusia biasa yang bisa salah, dan tidak diragukan bahwa mereka memiliki kesalahan dan mereka bukanlah orang-orang yang maksum.
Akan tetapi janganlah kita menjadikan kesalahan mereka sebagai tempat untuk mencela mereka dihadapan khalayak ramai dan melepaskan tangan (baiat) dari menaati mereka, hingga walaupun mereka itu jahat dan dzalim, hingga walaupun mereka itu bermaksiat, selama mereka tidak melakukan kekufuran yang jelas (nyata), sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu alahi wasallam, dan walaupun mereka memiliki maksiat, kejahatan dan kedzaliman.
Karena sesungguhnya bersabar di atas menaati mereka adalah menyatukan kalimat (persatuan kaum muslimin), menyatukan kaum muslimin dan melindungi negeri-negeri kaum muslimin.
Dan di dalam menyelisihi dan memerangi mereka terdapat kerusakan yang besar; lebih besar dari kemungkaran yang mereka sedang berada di atasnya, di dalam menyelisihi mereka akan tercapai sesuatu yang lebih parah dari pada kemungkaran yang muncul dari mereka, selama kemungkaran tersebut bukanlah kekufuran dan bukanlah kesyirikan, dan tidaklah kita katakan: bahwa haruslah didiamkan apa yang muncul dari para penguasa dari kesalahan-kesalahan mereka, bahkan harus diperbaiki (cari solusi), akan tetapi harus diperbaiki dengan cara yang selamat, dengan menasehati mereka secara rahasia dan mengirimkan surat kepada mereka secara rahasia.
Dan bukanlah surat yang ditulis dan dibubuhi tanda tangan oleh orang banyak, dan dibagi-bagikan kepada manusia, ini tidaklah boleh, bahkan harus menulis surat yang bersifat rahasia yang di dalamnya terdapat nasehat yang diserahkan kepada waliyul amr (penguasa), atau diajak bicara secara langsung.
Adapun surat yang ditulis dan difotokopi dan dibagi-bagikan kepada manusia; maka ini adalah perbuatan yang tidak boleh, sebab ia adalah perbuatan mencela dihadapan khalayak ramai.
Dan itu seperti berbicara di atas mimbar-mimbar bahkan lebih buruk, bahkan ucapan itu bisa terlupakan, akan tetapi surat yang tertulis akan tetap ada dan tangan silih berganti mengambilnya; maka ini bukanlah termasuk al-haq."
📚[al-ajwibah al-mufidah, hlm: 27]
👈🏼 *الحاكم بشر مثلنا يخطئ ويصيب والصبر على خطئه هو السنة* :-
💡قـالـ الشيخ صالح الفوزان حفظه الله :-
⬅ العصمة ليست لأحد إلا لرسول الله صلى الله عليه وسلم .
🔄 فالحكام المسلمون بشر يخطئون، ولا شك أن عندهم أخطاء وليسوا معصومين .
❌ ولكن لا نتخذ من أخطائهم مجالاً للتشهير بهم ونزع اليد من طاعتهم، حتى وإن جاروا، وإن ظلموا حتَّى وإن عصوا، ما لمَ يأتوا كفرًا بواحًا، كما أمر بذلك النبي صلى الله عليه وسلم ، وإن كان عندهم معاصٍ وعندهم جور وظلم .
💢 فإن الصبر على طاعتهم جمع للكلمة، ووحدةً للمسلمين، وحماية لبلاد المسلمين .
🏼 وفي مخالفتهم ومنابذتهم مفاسد عظيمة؛ أعظم من المنكر الذي هم عليه، يحصل - في مخالفتهم - ما هو أشد من المنكر الذي يصدر منهم، ما دام هذا المنكر دون الكفر، ودون الشرك ، ولا نقول : إنه يسكت على ما يصدر من الحكام من أخطاء، لا، بل تُعالَج، ولكن تُعالَج بالطريقة السليمة، بالمناصحة لهم سرًا، والكتابة لهم سرًا .
❌ وليست بالكتابة التي تُكتب ، ويوقع عليها جمع كثير ، وتُوزّع على الناس ، هذا لا يجوز، بل تُكتب كتابة سرية فيها نصيحة ، تُسَلّم لولي الأمر، أو يُكَلّم شفويًا .
❌ أما الكتابة التي تُكتب وتُصَوَّر وتُوَزَّع على الناس؛ فهذا عمل لا يجوز، لأنه تشهير .
❌ وهو مثل الكلام على المنابر، بل هو أشد، بل الكلام يمكن أن يُنسى، ولكن الكتابة تبقى وتتداولها الأيدي ؛ فليس هذا من الحق .
📚【الأجوبـة المفيـدة【صـ27】
=========================
Https://telegram.me/manhaj_salafy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar