Selasa, 17 Januari 2017

AYAT MUTASYABIHAT BUKANLAH PENYEBAB AHLUL BID'AH MENYIMPANG, TETAPI MEREKA SUDAH MENYIMPANG SEBELUM ITU

AYAT MUTASYABIHAT BUKANLAH PENYEBAB AHLUL BID'AH MENYIMPANG, TETAPI MEREKA SUDAH MENYIMPANG SEBELUM ITU

Syaikh Sholih bin Abdil Aziz Aalusy Syaikh hafidzhahullah menyatakan:

....segala macam bentuk perpecahan yang terjadi penyebabnya hanyalah karena hawa nafsu. Karena itu mereka (Ahlul Bid'ah yang berpecah, pent) disebut sebagai Ahlul Ahwaa' (pengikut hawa nafsu).

Apakah adanya ayat atau hadits yang mutasyabih (kurang jelas dipahami) dalam al-Quran dan Sunnah dianggap sebagai penyebab keluarnya Ahlul Ahwaa’? Jawabannya adalah: tidak demikian. Karena Allah menjelaskan bahwa Ahlul Ahwaa’ *di dalam hati mereka ada penyimpangan sebelum mereka melihat kepada dalil-dalil*. Allah berfirman:

فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ

Adapun orang-orang yang di hatinya ada penyimpangan, mereka mengikuti (ayat) yang mutasyabih (kurang jelas dipahami) karena menginginkan fitnah (kesesatan) dan menginginkan takwilnya (agar mendukung kesesatannya, pent) (Q.S Ali Imran ayat 7)

Allah Yang Maha Suci telah berfirman di awal ayat:

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ
(Dialah Allah) Yang menurunkan kepadamu al-Kitab yang di antaranya terdapat ayat-ayat yang muhkam, yang merupakan induk dalam kitab tersebut dan yang lain adalah (ayat-ayat) mutasyabihaat (kurang jelas dipahami)(Q.S Ali Imran ayat 7)

Maka Allah menjelaskan bahwasanya Dia menjadikan Kitab-Nya di antaranya ada (ayat-ayat) yang muhkam dan ada yang mutasyabih, yaitu samar bagi seseorang dalam mengetahuinya. Apa yang terjadi? Sesungguhnya orang-orang yang di hati mereka ada penyimpangan mereka mengikuti (ayat-ayat mutasyabihat itu). Allah berfirman:

فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ

Adapun orang-orang yang di hati mereka ada penyimpangan, mereka mengikuti...(Q.S Ali Imran ayat 7).

Allah menetapkan penyimpangan di hati mereka kemudian mensifati mereka sebagai pihak yang mengikuti ayat mutasyabihat. Karena itu, ayat dan hadits yang mutasyabih dalam al-Quran dan as-Sunnah adalah ujian untuk menampakkan (perbedaan) Ahlul Ahwaa' dari Ahlussunnah wal Jamaah. Adanya hawa nafsu dan penyimpangan di dalam hati membuat dia mencari-cari (dalil) yang mendukung hawa nafsu dan penyimpangannya. Inilah yang disebutkan dalam ayat itu. Allah berfirman:

فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ
Adapun orang-orang yang di hati mereka ada penyimpangan, mereka mengikuti...(Q.S Ali Imran ayat 7).

Fa’ dalam ayat itu adalah tartiibiyyah (menunjukkan urutan bahwa setelah menyimpang kemudian mengikuti ayat mutasyabihat, pent)

(Ithaafus Saa-il bimaa fit Thohaawiyyah minal Masaa-il (36/2)).

🇸🇦Naskah Asli:

...كل أنواع الافتراق التي حدثت إنما كانت لأجل الهوى، ولذلك سُمُّوا أهل الأهواء.
هل وجود المتشابه في القرآن والسنة يُعْتَبَرُ سبباً في خروج أهل الأهواء؟
الجواب ليس كذلك؛ لأنَّ الله بيَّنَ أنَّ أهل الأهواء في قلوبهم زيغ قبل أن ينظروا إلى الأدلة، فقال فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ )آل عمران:7(، قال سبحانه في أول الآية الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فبيَّنَ  أنَّهُ جَعَلَ كتابه منه محكم ومنه متشابه، يعني يشتبه على المرء العلم به.
ما الذي حصل؟
أنَّ الذين في قلوبهم زيغ اتَّبَعُوا قال فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ فأَثْبَتَ الزيغ في قلوبهم ثم وصفهم باتباع المتشابه.
فإذاً المتشابه في الكتاب والسنة ابتلاء ليظْهَرَ أهل الأهواء من أهل السنة والجماعة، فحُصُولُ الهوى والزيغ في القلب ينتج عنه أن يبحَثَ عمَّا يُؤَيِّدُ به هواه ويُؤَيِّدُ به زيْغَهُ، وهذا ما نصت عليه الآية قال فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ بالفاء الترتيبية.

💡💡📝📝💡💡

WA al I'tishom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar