Senin, 13 Maret 2017

HUKUM MEMBACA TA'AWUDZ KETIKA MENGUAP

HUKUM MEMBACA TA'AWUDZ KETIKA MENGUAP

โž–โž–โž–โž–
Pertanyaan diajukan kepada Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah:

๐Ÿ“ Fadhilatusy Syaikh, apakah hukum mengucapkan ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู… ketika menguap (angop, -jawa) dan mengucapkan hamdalah ketika bersendawa?

โœ… Beliau menjawab,

โ€ผ๏ธ Tidak disunnahkan bagi seseorang apabila menguap untuk mengucapkan ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู…, karena Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam memerintahkan seseorang ketika menguap untuk menahan semampunya.

Jika tidak mampu, hendaklah menutupkan tangan pada mulutnya. Beliau tidak memberikan arahan kepada umatnya untuk mengucapkan ุฃุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุงู„ุดูŠุทุงู† ุงู„ุฑุฌูŠู….

๐Ÿ“– Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุฒูŽุบูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ู†ูŽุฒู’ุบูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูุฐู’ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู

โ€œDan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan Maka berlindunglah kepada Allah.โ€ ( QS. al-Aโ€™raf: 200 )

โ–ถ๏ธ Yang dimaksud dengan godaan setan pada ayat di atas adalah ajakan melakukan maksiat atau meninggalkan ketaatan.

โ–ถ๏ธ Adapun mengucapkan hamdalah ketika bersendawa, juga perkara yang tidak disyariโ€™atkan. Karena sendawa telah diketahui sebagai sesuatu yang menjadi tabiat manusia.

โš ๏ธ Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam tidak bersabda,  โ€œJika salah seorang bersendawa hendaklah mengucapkan alhamdu lillah.โ€

๐Ÿƒ Adapun ketika bersin, beliau telah bersabda,
ุฅุฐุง ุนุทุณูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุญู’ู…ุฏ ุงู„ู„ู‡

โ€œJika salah seorang dari kalian bersin, hendaklah mengucapkan al-hamdulillah.โ€

๐Ÿšซ Sedangkan tentang sendawa beliau tidak memerintahkan demikian ini.

โ˜‘๏ธ Ya, (boleh mengucapkannya,-pen) jika ada orang yang sakit karena tidak bisa bersendawa. Lalu ia merasa telah bisa bersendawa, maka ketika demikian ini ia mengucapkan al-hamdulillah karena sendawanya ketika itu adalah nikmat yang terbarukan.โ€

๐ŸŒ Sumber: Liqaa al-Bab al-Maftuh (89)
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib

#Fawaidumum #fikih #fatawafikih
ใ€ฐใ€ฐโžฐใ€ฐใ€ฐ
๐Ÿ‰ Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
๐Ÿ Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
๐Ÿ’ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar